Pov Orang Ketiga.
Tekanan menjadi hilang dan mereka semua yang masih tersadar menghela nafas lega, terdapat keringat dingin mengalir di dalam tubuh mereka saat merasakan tekanan sebelumnya.
'Mengerikan','Menakutkan','Aku bisa saja mati','Aku tidak ingin melawan makhluk itu'. Berbagai jenis pikiran terbentuk di dalam kepala mereka, hanya dengan tekanan mereka akan bertekuk lutut dan tidak bisa menggerakkan tubuh mereka, tidak ada yang bisa membayangkan jika mereka harus melawannya.
Bahkan sebelum mereka dapat bergerak mereka akan dimusnahkan dengan sangat mudah.
Ratu Evelin memiliki ekspresi ketakutan dan keringat dingin membasahi tubuhnya, dia membeku di tempat dia berdiri dan masih menatap langit dengan ketakutan tubuhnya terasa sangat kaku.
'Mengerikan!!! Apakah itu tekanan dari Makhluk yang dibunuh oleh makhluk asing atau Makhluk asing itu sendiri, Tekanan ini bahkan melebihi Makhluk kiamat'
Dia masih ingat dengan jelas tekanan yang diberikan oleh Makhluk kiamat tetapi dibandignkan dengan tekanan yang dia rasakan barusan dia langsung dapat melihat perbedaannya. Hanya dalam waktu kurang dari setengah menit mereka sudah tidak kuat dengan tekanan itu jika lebih dari satu menit mereka mungkin akan pingsan dan terburuk akan ada kematian karena tekanan itu.
Dia merasaka teror membanjiri dirinya sudah sangat lama dia tidak merasakan teror dan hari ini dia merasakan hal itu lagi.
[Tenang anakku, Tekanan yang kamu rasakan itu adalah mayat monster yang dibawa oleh makhluk asing tersebut. Kamu harus tenang dan jangan biarkan perasaan takut mendominasi dirimu karena hanya akan membuat banyak kesalahan]
Mendengar suara Pohon Dunia di kepalanya, Ratu Evelin tersadar kembali dan menurunkan kepalanya. Dia mencoba menenangkan dirinya , tubuhnya masih gemetar karena mengingat perasaan yang diselimuti oleh teror tersebut.
"Kamu benar, Pohon Dunia tetapi tekanan itu sangatlah mengerikan"
[Aku tahu apa yang kamu rasakan karena aku juga merasakannya hanya saja aku adalah pohon jadi tidak akan bereaksi seperti kalian.... Aku hanya ingin memberitahukan sesuatu kepada kamu bahwa kalian mendapatkan waktu renggang selama beberapa menit karena Makhluk Asing itu sedang berada di dekatku dan menguburkan anggota Rasnya yang sepertinya adalah Keluarganya]
Mendengar itu, Ratu Evelin menghembuskan nafas lega, dia menjadi sedikit rileks setidaknya dia memiliki waktu untuk mengatur suasana hatinya.
"Terima kasih, Pohon Dunia"
[Sama-sama anakku]
Dengan itu hubungan telepati antara pohon dunia dan Ratu Evelin terputus.
Ratu Evelin menghembuskan nafasnya sekali lagi dan menggelengkan kepalanya, dia berbalik dan terkejut melihat bahwa prajuritnya banyak yang terjatuh ke tanah.
"Kiel, Ameno bangun" Teriak Ratu Evelin.
Namun mereka tidak mendengarkannya dan pandangan kosong terlihat di dalam mata mereka seakan jiwa mereka sudah ditarik dari tubuh mereka, Ratu Evelin melihat itu tetapi dia sadar bahwa mereka lebih lemah darinya, umur mereka baru saja menginjak beberapa ribu tahun dan karena Ras Elf memiliki pertumbuhan yang lambat jadi mereka setara dengan Manusia berumur 20-an dan pengalaman mereka masih kurang dan tidak pernah bertemu makhluk yang mengerikan seperti ini.
Ratu Evelin mencoba menyadarkan mereka dan melemparkan sebuah sihir rendah yang tidak akan memberikan banyak kerusakan bagi mereka tetapi seharusnya dapat membuat mereka sadar, mungkin.
"Wind Beam"
Bang
Kiel dan Ameno merasakan bahwa tubuh mereka dipukul oleh sebuah sihir, kecuali baju depan mereka yang rusak tidak ada luka lainnya dan mereka terdorong ke tanah karena tidak mengantisipas serangan.
Kiel dan Ameno tersadar tetapi mereka menggigil ketakutan dan diperlukan waktu lama agar mereka dapat menenangkan diri mereka dan Trauma psikologis pasti muncul terhadap mereka.
Melaihat itu Ratu Evelin hanya bisa menghela nafas tidak berdaya dan melewati mereka, percuma berbicara dengan mereka sekarang karena mereka akan menjawab dengan tidak karuan.
Menggunakan sihir, Ratu Evelin menggerakkan tanah dan membuat Para prajurit dibawa ke dalam Kota dan ditaruh di dekat gerbang kota. Dia memiliki kendali yang baik bagi elemen sihir yang dia miliki hidup selama 50.000 tahun membuatnya memiliki kendali sempurna terhadap elemen sihirnya dan memiliki kendali yang luar biasa untuk Elemen yang tidak memiliki Affinitas terhadapnya dan karena itu dia dikenal sebagai Penyihir terkuat di Planet Atlas.
Dia melakukannya dengan lembut karena dia mungkin akan membuat luka serius terhadap tubuh para prajurit yang pingsan jika dia terlalu kasar.
" Sepertinya aku perlu membuat para prajurit lebih kuat lagi, jika seperti ini mereka tidak akan pernah kuat dalam melawan makhluk Kiamat" Ratu Evelin tidak menyalahkan mereka karena pingsan karena Tekanan besar tersebut, jika dia di umur yang sama dengan mereka pastinya dia akan pingsan juga, lagipula dia tidak lah berbakat dibandingkan dengan Elf Tinggi lainnya tetapi karena dia memiliki umur yang sangat panjang dia bisa berada di posisi sekarang tentu saja bersamaan dengan kerja keras.
Saat dia masuk ke dalam Gerbang dia tertegun dengan apa yang dia lihat bahwa rakyatnya terjatuh ke lantai tidak sadarkan diri seperti para prajurit.
"Para penduduk lebih lemah dibandingkan dengan para prajurit jadi mereka tidak mungkin bisa menahan tekanan itu, jika seperti ini maka semua penduduk pastinya jatuh pingsan" Ratu Evelin bergumam, dia sama seklai tidak mengharapkan hal ini terjadi dan Pohon Dunia juga tidak memberitahukan kepadanya mengenai tekanan besar tersebut sehingga membuatnya mengambil langkah yang salah, sambil melihta sekitar matanya mengkap asap dari rumah penduduk.
Kebakaran, karena kedatangan Veter secara tiba-tiba dengan membawa King Of Dest dengan tekanan yang sangat besar lalu ketidaktahuan para penduduk dan Ratu Evelin yang tidak memikirkan kemungkinan ini terjadi.
Dia langsung menggunakan elemen ruang sehingga membuatnya terbang dan pergi ke Asap tersebut setelah sampai dia menggunakan sihir Air dan menyemprotkan banyak sekali Air kepada rumah itu dan menghentikan api dari menyebar lebih jauh, setelah padam Ratu Evelin mulai pergi ke tempat lain.
Dia melihat berbagai kecelakaan yang menimpa rakyatnya dari kecil hingga ada yang menyebabkan kematian, Ratu Evelin merasa sedih dan rasa bersalah menyelimuti dirinya. Dia menguburkan yang sudah meninggal dan membantu yang lainnya.
"Ini adalah kesalahanku, aku akan memberikan kompensasi kepada mereka yang menderita kerugian. Jika saja aku dapat memikirkan situasi seperti ini maka tidak mungkin ada korban disini" Ratu Evelin sedih dan menyalahi dirinya sendiri.
Sebagai seorang Ratu yang memimpin Negeri ini, dia sangat peduli dengan rakyatnya dan kejadian ini adalah tindakan yang sangat ceroboh baginya dai memarahi dirinya sendiri karena tidak becus dalam memimpin pengalaman 30.000 tahun memimpin tidak berguna. Itu bukanlah salah dia sepenuhnya Pohon Dunia juga ikut salah dalam hal ini karena tidak memperingatkan Ratu Evelin, dia memiliki kemampuan sensor yang lebih luas dari siapapun di Kerajaan Elf Utama dan bahkan di Planet Atlas karena Pohon Dunia seperti namanya memiliki pandangan yang sangat luas hingga dapat melihat sesuatu yang berjarak ratusan kilometer dari dirinya.
Karena itu juga kenapa Kerajaan Elf Utama dapat bersiap jika ada yang akan menyerang mereka.
...
Pov Mc
Aku berlutut di tengah gundukan antara 3 gundukan tanah, di atas tanah itu terdapat papan yang berisikan Nama keluargaku. Loer Limitless ayahku, Leina limitless ibuku dan Melly Limitless adik perempuanku.
"Aku harap kalian tenang disana, aku berhasil menemukan Alam semesta baru yang dianggap sudah mustahil sejak perang dengan Ras Dest. Aku memenuhi harapan Ras Creat dan apakah kalian tahu bahwa aku tidak merasakan pencapaian apapun terhadap ini namun aku senang setidaknya aku bisa menemukan tempat yang layak untuk tubuh kalian beristirahat"
Aku berhenti berbicara dan menutup kedua mataku sambil menggenggam kedua tanganku dan mendekatkannya ke muka, aku harapan kalian tenang, aku sangat senang bisa menjadi bagian dari keluarga kalian. Aku mungkin bukan anak yang baik karena sikap tertutupku dan juga bukan kakak yang baik karena aku tidak selalu ada untukmu, Melly. Tapi aku sangat menikmati waktu bersama dengan kalian semua, aku bahagia walaupun kalian sudah tidak, aku berharap aku bisa menemukan kebahagiaan lagi di dunia baru ini.
Aku membuat senyum kikuk, sangat jarang aku tersenyum terlebih lagi saat melewati chaos aku tidak pernah tersenyum sehingga aku seperti membuat senyum terpaksa namun aku tetap mempertahankan senyum selama beberapa saat karena ini adalah terakhir kalinya aku akan datang kesini sebelum entah kapan aku akan mengunjungi tempat ini lagi.
Menatap kuburan sejenak aku berdiri dan melihat ke arah Pohon Dunia.
"Apakah kamu tidak bisa membuat Jiwa dari keluargaku menjadi semacam jiwa yang terikat denganmu?"
Sejak aku tahu bahwa dunia ini adalah dunia fantasy yang memiliki hal yang tidak masuk akal di dalamnya aku memiliki harapan bahwa aku akan bertemu dengan keluargaku lagi walau tidak dalam bentuk fisik tetapi setidaknya jiwa mereka tetap ada di dunia ini.
Jika tidak salah nama makhluk yang seperti itu adalah Druid, namun yang aku tahu bahwa Druid hanyalah Ras yang memiliki Jenis kelamin Wanita jadi kemungkinan besar ayahku tidak bisa bangkit.
Aku merasakan hubungan dengan diriku dan aku tahu bahwa itu adalah pohon Dunia.
[Maaf tapi aku tidak bisa melakukannya, jika keluargamu baru saja mati maksimal 1 tahun maka mungkin aku bisa melakukannya tetapi merasakan keluargamu sudah mati lebih dari itu, aku sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa karena seharusnya jiwa keluargamu sudah memasuki sistem Reinkarnasi]
"Begitukah ? Terima kasih atas jawabannya" Aku merasa kecewa dengan perkataan Pohon Dunia tetapi aku tidak terlalu banyak berharap keluargaku mati seratus ribu tahun lebih jika bukan pembekuan mayat maka tubuh mereka seharusnya sudah menjadi debu sekarang, setidaknya mereka mendapatkan pemakaman yang layak daripada nasib Creat yang jatuh lainnya.
[Aku minta maaf sekali lagi tetapi aku pastik akan menjaga makhluk ini dengan seluruh keberadaanku]
"Aku harap kamu menepati apa yang kamu katakan" Aku mengangguk dan merasakan hubunganku dengan Pohon Dunia putus. Aku melihat kuburan untuk terakhir kali sebelum aku berjalan memasuki pesawatku lagi.
Aku memerintahkan Zero untuk segera pergi ke tempat tujuan " Mari kita pergi ke Kerajaan elf"
[Apakah kamu tidak masalah mempercayakan Kinf Of Dest kepada Pohon itu, Master? Kamu seharusnya tahu bahwa tubuh itu akan sangat bermanfaat bagi pohon karena memiliki nutrisi yang sangat luar biasa]
Aku tahu apa yang kamu maksud Zero, jika Binantang saja sangat tertarik dengan apa King Of Dest apalagi Pohon yang menyerap nutrisi dari makhluk hidup namun dari percakapan yang aku lakukan dengannya sejak pertama, aku tahu bahwa dia tidak akan berani melakukan itu kecuali jika dia ingin musnah dan akibatnya adalah bahwa kerajaan yang dilindunginya akan diserang oleh berbagai monster.
"Tenang saja, aku tahu apa yang aku lakukan. Dia tidak mungkin bertindak bodoh"
[Jika kamu seperti itu maka aku akan mempercayainya Master]
Pesawat mulai menjauh dari tanah dan kami mulai pergi dari Pohon Dunia berada dan dalam sekejap kami sudah sampai di kerajaan dan Pesawat mulai turun.