Dikta yang disebelahnya berkata. "Dalam kondisi kayak gini, apa kita yang udah tahu tentang dirinya yang sebenarnya harus berpura-pura enggak tahu? Atau balik nyudutin dia?" tanya Dikta. "Memangnya lebih aman mana? Terus-terusan nyudutin atau pura-pura gak tahu?" tanya Heru tertawa.
"Pura-pura gak tahu." ucap Dikta seraya nyengir. "Nah yaudah pura-pura gak tahu aja. Emangnya kita punya kekuatan semacam itu? Kita tunggu perintah dari kakak iparnya Sani aja kali." ucap Heru.
"Tapi gue kasihan sama Rani. Dia malah jadi korbannya, gue seharusnya tahu sejak awal niat Kyle adalah untuk memerangkap mereka."
"Gue juga, tapi yang lebih nakutin adalah sekarang kita berposisi sebagai anak muridnya. Wali kelas Sani adalah dia, gimana kagak serem coba." ucap Rasya. Sani ikutan berpendapat.
"Yaudah mungkin sekarang gue demo aja kali ya, supaya dia digantiin posisinya dari wali kelas gue." ucap Sani.
"Yang ada nanti lo dihukum pancung sama dia." ucap Dikta.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者