"Iya, sepertinya alasan kenapa dia sangat tidak terima kehadiran kita dan memburu kita seperti tadi adalah karena kita seorang wanita." ucap Ningsih.
Rita menepuk jidatnya. "Aduh. Miris amat sih nasip kita Ning. Terus kita harus gimana sekarang?"
"Mau gak mau kita harus melakukan cara itu." ucap Ningsih.
"Apa?"
Malam harinya di pulau tengkorak.
Putri dan Erlan saling melihat satu sama lain. Mereka kini sedang berada didepan mulut gua, Putri menyelimuti dirinya dengan pepohonan. Dingin sekali rasanya, bisa dilihat cuaca berubah jadi turun salju. Sangat aneh melihat ada tumpukan salju yang tiba-tiba menumpuk dihadapan mulut gua.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者