webnovel

Fungsi Seni

Mumpung ada festival pagelaran seni di taman kota Minggu ini, pak Wendi mengajak Usep untuk pergi ke sana naik motor. Tidak ada hambatan dalam mencari tempat parkir motor, yang menjadi masalah adalah mencari barang dengan kualitas bagus tetapi harganya murah. Mereka bahkan sudah mengelilingi taman kota sampai 2x, tapi tetap saja tidak ada yang sesuai harapan. Sampai pada akhirnya ada seorang pelukis yang memanggil mereka, kelihatannya ia baru saja membuka kiosnya, "Hei bapak yang disana, sepertinya kalian sedang mencari sesuatu yang istimewa, mengapa tidak coba untuk mampir?"

"Emm… oke, ayo nak!" ajak pak Wendi.

"Silahkan dilihat - lihat dulu, semua yang disini bersahabat dengan dompet tipis kok, hehe," ucap pelukis itu sambil tersenyum.

"Wah, ini dia yang kita cari yah! sudah kubilang, seharusnya kita tadi memasuki tiap sudut yang ada, bukan sekedar mengikuti jalan setapaknya," ujar Usep sembari meletakkan kedua tangannya di pinggang.

"Iya - iya, maaf…," kata ayahnya seraya menanyakan harganya pada si pelukis.

"Hmm… sepertinya anakmu itu lebih menyukai lukisan dengan tema mentari terbit ketimbang yang lainnya,"

"Bukan, bukan… bukan begitu, hanya saja tema warnanya sama dengan tembok di rumah, itu akan berguna untuk menutupi lubang di tembok, hehe," jawab pak Wendi yang malu sambil menggaruk - garuk kepalanya.