Charlie lalu mempersilahkan Charlotte untuk duduk. Ia lalu mengkode pelayan itu agar pelayan itu segera meninggalkan ruangan itu. Hingga tersisa mereka berdua saja yang ada di dalam ruangan itu. Charlotte masih sibuk memandangi ruangan yang begitu indah, jujur saja Charlotte sangat menyukai bunga mawar. Charlie pun ikut duduk hingga mereka berdua pun duduk berhadapan.
"Kamu suka?"tanya Charlie
"Suka banget Charlie, ini pemandangan yang sangat indah. Eh tapi kenapa tiba tiba kamu bawa aku kesini?kan tadi rencananya mau jalan jalan?"tanya Charlotte, ia baru menyadari mengapa ia dan Charlie kesini? Bukankah dari awal mereka niatnya ingin jalan jalan?
Charlie tak menjawab pertanyaan Charlotte. Ia lalu bangun dari duduknya dan berlutut dihadapan Charlotte. Charlotte yang melihatnya pun sontak langsung kaget.
"Bangun Charlie, kenapa kamu berlutut seperti itu?"
"Maaf Charlotte, aku tidak bisa menahannya lagi"ucap Charlie ia lalu mengeluarkan sebuah kotak cincin. Ia lalu mengulurkan didepan Charlotte.
"Aku minta maaf , tapi dari awal aku bertemu kamu aku sudah jatuh cinta dengan kamu. Pernikahan kontrak ini hanyalah sebuah alibi agar aku bisa dekat dengan kamu. Aku mau kita selesaikan pernikahan kontrak ini dan kita mulai dengan pernikahan yang baru tidak atas perjanjian, tapi atas cinta dan kasih sayang"ucap Charlie.
Charlotte kaget, ternyata Charlie mencintainya. Ia tak tahu harus menjawab apa. Sejujurnya ada perasaan yang berbeda terhadap Charlie.
"Aku harap kamu mau"ucap Charlie
"E-em iyah Charlie, aku juga sebenarnya sudah mulai jatuh cinta dengan kamu. Tapi , aku masih ngerasa gak pantes buat kamu"ucap Charlotte
"Kamu itu anugerah terindah yang Tuhan kasih buat aku, terimakasih banyak sayang"ucap Charlie ia lalu memakaikan cincin itu ke jari Charlotte. Sebenarnya Charlotte sudah memakai cincin pertunangan mereka. Namun, karena menurut Charlie cincin itu atas pertunangan yang berdasarkan perjanjian. Makanya Charlie memberikan cincin baru atas hubungan mereka yang baru pun. Mereka berdua pun berpelukan, Charlie sangat senang. Baru dua hari ia di Australia namun , ia telah berhasil mendapatkan hati Charlotte. Dengan begini , keinginan orang tuanya untuk mendapatkan cucu darinya akan segera tercapai. Mereka berdua lalu melepaskan pelukan itu , lalu mereka pun duduk di kursi masing masing. Jujur saja Charlie masih malu. Ia hanya berpura pura kuat saja. Ia lalu mengangkat kepalanya dan menatap Charlotte.
"Ayo makan , kamu pasti sudah lapar"ucap Charlie
Charlotte yang sedang salah tingkah itu pun hanya mengiyakan perkataan Charlie. Jujur saja saat ini ia sangat malu namun sama halnya dengan Charlie ia hanya berpura pura kuat saja.
"Iyah kamu juga ya"
Mereka berdua pun langsung melahap makanan itu. Namun , berbeda dari biasanya. Sekarang mereka jadi lebih diam. Masing masing masih salah tingkah. Namun, Charlie akan mengakhiri semua ini. Ia tak mau Charlotte masih merasa seperti ini. Ia mau semuanya kembali seperti semula.
Setelah mereka selesai makan, Charlie mengajak Charlotte berkeliling restauran itu. Dimasing-masing tempat sudah dihiasi dengan mawar merah sesuai keinginan Charlie. Ya , Charlie sengaja menyewa restauran ini untuk Charlotte. Ia sudah merencanakan semuanya ini. Ia pikir Charlotte akan menolknya namun ternyata perkiraan nya salah. Ternyata Charlotte pun menyukainya. Dengan begini , tidak ada pernikahan kontrak lagi antara mereka berdua. Liburan ini akan menjadi liburan paling membahagiakan untuk mereka berdua. Dua orang yang saling mencintai akhirnya mengakui diri dan bersatu.
"Apa restauran ini memang temanya mawar merah? Kenapa semua sudut tempat ini dihiasi dengan mawar merah?"tanya Charlotte
"Semua ini aku siapkan untuk kamu sayang"ucap Charlie
Charlotte langsung salah tingkah saat Charlie memanggilnya dengan sebutan sayang. Ia merasa jantungnya berdebar kencang, berbeda dari sebelumnya. Ia hanya tersenyum saja. Ia tak mampu berbuat apapun.
"Terimakasih banyak"
"Terimakasih saja? Sayangnya mana?"ucap Charlie menggoda Charlotte, ia sengaja menggoda Charlotte agar Charlotte tidak merasa malu lagi dan suasana kembali seperti semula. Ia tak ingin Charlotte tetap merasa malu dan tidak seperti biasa lagi.
Charlotte hanya tersenyum saja. Ia makin bertambah malu saat Charlie menggodanya terus menerus. Rasanya ia ingin menghilang saat ini juga. Ia tak sanggup menghadapi ini semua.
"Kok diam? Suami lagi ngomong itu dijawab Charlotte, bukan malah didiamin seperti itu"ucap Charlie
"E-em iya sayang"ucap Charlotte dengan sedikit gugup
"Mulai sekarang, biasakan ya panggil sayangnya"ucap Charlie
Charlotte hanya mengiyakan saja. Ia tak tahu harus berkata apapun lagi. Setelah selesai mengelilingi restauran itu , Charlotte dan Charlie akhirnya meninggalkan restauran itu. Untuk masalah pembayaran akan dilakukan oleh orang suruhan Charlie.
Mereka melanjutkan perjalanan mengelilingi Australia lagi. Charlie berniat membawa Charlotte ke mall untuk berbelanja. Hari ini adalah hari yang paling bahagia untuk Charlie oleh karena itu , ia ingin membelanjakan apapun yang Charlotte mau. Namun, Charlotte tak ingin merepotkan Charlie. Walaupun Charlie adalah suaminya namun Charlotte masih saja tidak enak. Ia tidak mau dipandang hanya menginginkan uang Charlie saja. Namun , karena paksaan Charlie terus menerus akhirnya Charlotte mau. Dan disinilah mereka sekarang berada. Mall paling terkenal di Australia. Charlie lalu membawa Charlotte ke tempat yang biasanya para wanita datangi. Ia lalu menyuruh Charlotte memilih apa yang disukai oleh Charlotte namun Charlotte tetap tidak tahu , akhirnya Charlie pun memborong semua tas tas serta barang barang branded lainnya. Hal itu membuat Charlotte terpelongo. Harga satuan tas itu saja bisa sampai ratusan juta dan Charlie membelikan untuknya semuanya? Ia tidak tahu dimana letak kewarasan Charlie.
"Kamu gila? Ini sangat mahal Charlie. Lagipula aku juga tidak terlalu membutuhkan itu kok, yang ada kamu hanya buang buang uang saja"ucap Charlotte
"Sayang , uang bisa dicari lagi tapi untuk mendapatkan perempuan seperti kamu tidak bisa lagi. Jadi buat apa aku menyimpan uang lebih baik uangnya aku pakai buat kamu bahagia, selama kamu bahagia. Aku juga bahagia sayang"ucap Charlie dengan begitu tulus.
Charlotte terharu dengan perkataan Charlie, ia sontak langsung memeluk tubuh Charlie erat. Ia sampai tidak sadar kalau mereka sedang berada di tempat umum. Untung saja charlie langsung mengingat kannya.
Setelah selesai berbelanja, mereka pun pulang. Untuk barang barang belanja milik Charlotte sudah ada orang yang akan mengantarkan ke apartemen mereka. Sesampainya mereka di apartemen Charlie langsung membantu Charlotte memindahkan barang barang miliknya ke kamar Charlie. Ya , sesuai permintaan masing-masing mereka akan satu kamar. Charlotte pun tak keberatan , malahan ia yang meminta. Ia akan menjadi sangat berdosa jika tidak patuh dan taat pada suami nya itu. Bagaimana pun juga Charlie adalah suaminya , sah dimata hukum dan agama. Ia juga sudah pasrah jika kesucian nya akan Charlie renggut malam ini ataupun saat ini juga. Ia sudah siap untuk punya anak. Ia pun juga sudah siap untuk kuliah sambil menjaga anak. Walaupun terasa berat , namun ia akan mencobanya. Semua ini ia lakukan karena ia sayang dan cinta kepada Charlie.
***
Bersambung