Setelah selesai mengantar Charlotte tadi , Charlie langsung menancapkan gas menuju ke lokasi kantornya. Setelah beberapa menit, akhirnya ia sampai di tempat tujuan tersebut. Kemudian ia masuk ke dalam ruangannya. Sebelum masuk , Kaylie sempat menegurnya dan hanya dibalas dengan anggukan oleh Charlie.
"Selamat pagi pak"ucap Kaylie
Charlie hanya menganguk saja. Charlie langsung berjalan masuk ke dalam ruangannya. Ia lalu duduk dikursi yang disediakan untuknya. Tiba tiba pintu diketuk entah oleh siapa.
Tok tok tok tok...
"Siapa?"tanya Charlie
"Kaylie pak"jawab Kaylie
"Masuk"
Kaylie lalu membuka pintu dan masuk. Ditangannya ia membawa beberapa berkas yang harus ditandatangani oleh Charlie.
"Ada apa"tanya Charlie
"I-ini pak, saya cuman mau ngasih berkas berkas ini buat bapak tanda tangan"ucap Kaylie sambil meletakkan beberapa berkas itu dimeja Charlie.
"Silahkan keluar"
"Eem satu lagi pak, saya mau memberitahukan sebentar jam makan siang bapak ada jadwal meeting sama klien di cafe pelangi"ucap Kaylie
"Sudah?"
"Sama satu lagi pak , jam 05.00 sore di briliant restauran dengan klien dari jepang pak. Dan bapak harus ketemu dia hari ini juga karena besok pagi dia sudah kembali ke jepang"
"Kamu boleh Keluar"
"Iyah pak , saya permisi"ucap Kaylie. Ia lalu keluar dari ruangan Charlie. Sepanjang perjalanan keluar dari ruangan Charlie Kaylie mengomeli Charlie didalam hatinya.
"Huuh dasar kulkas , bisa bisanya sih Charlotte mau nikah kontrak sama dia. Tapi dia ganteng kaya lagi gimana dong. Argh serba salah😖 tapi kalau sifat dia yang dingin sama pelit ngomongnya itu gak ada , mungkin udah dari dulu gue nembak dia. Siapa sih yang gak mau sama Charlie, udah tampan CEO termuda lagi. Tapi sayang sifat nya bikin orang emosi"ucap Kaylie. Ia memang termasuk dalam golongan cewek cewek yang terpesona dengan Charlie, namun, dengan sifat Charlie yang dingin serta pelit ngomong membuat ia harus berpikir dua kali untuk jatuh cinta kepada Charlie.
Kaylie lalu kembali duduk di mejanya. Ia lalu melanjutkan pekerjaannya.
Charlotte melirik ke jam yang melingkar di pergelangan tangannya , terlihat pukul 10.40 itu artinya 5 menit lagi ujian kedua akan dimulai. Ia lalu membereskan kembali buku buku itu , ia lalu meletakkan kembali buku buku itu ketempat yang tadi ia ambil. Setelah selesai meletakkan buku buku itu , Charlotte langsung keluar dari perpustakaan. Ia berlari kecil menuju ke kelasnya. Untung saja ujian belum dimulai saat ia sampai di kelas. Ia lalu duduk di mejanya. Beberapa menit setelah ia masuk , dosen pengawas pun masuk. Ia lalu membagikan lembaran soal dan jawaban. Seperti biasa , Charlotte berdoa terlebih dahulu. Ia meminta permohonan kepada Tuhan , agar ia bisa menjawab semua soal soal dengan benar. Setelah selesai berdoa , ia lalu mulai mengerjakannya satu persatu.
30 menit waktu telah berlalu , 2 soal lagi Charlotte akan selesai. Menurut Charlotte, soal ini cukup gampang. Walaupun waktu masih banyak tapi Charlotte hampir selesai terlebih dahulu. 2 soal telah ia selesaikan dengan mudah. Ia lalu mengecek kembali jawaban satu persatu. Ia takut jika ada satu atau dua soal yang tidak sengaja ia lewati , ternyata semua soal telah ia kerjakan. Ia lalu menyusun lembaran soal dan jawaban lalu mengumpulkan nya kepada dosen pengawas. Setelah itu ia kembali di mejanya. Lalu ia berdoa , berterimakasih kepada Tuhan karena telah menyelesaikan ujian hari ini dengan baik. Setelah selesai berdoa, ia pun keluar dari kelas.
Charlotte lalu menuju kantin , ia membeli sebotol air mineral. Setelah itu ia duduk dimeja yang ada di kantin tersebut. Ia meneguk air mineral itu. Tenggorokan nya cukup kering. Setelah itu ia mengambil handphonenya dari dalam tasnya. Tanpa ia sadari ia membuka aplikasi WhatsApp dan membuka room chatnya bersama Charlie. Tidak ada percakapan satu pun disana. Entah apa yang membuatnya membuka itu. Tiba tiba saja ia tersadar. "Gue kan mau pesan ojek online buat pulang, kok malah buka room chat sama Charlie sih? Sadar Charlotte dia gak bakalan mau jemput lo!" Ucap Charlotte, ia lalu membuka aplikasi ojek online. Saat ia ingin memesan tiba tiba Charlie menelepon. Ia lalu mengangkatnya.
"Halo"
"Kamu sudah selesai ujiannya?"
"Sudah Charlie."
"Maaf saya tidak bisa jemput, saya ada meeting 10 menit lagi. Saya akan kirimkan mobil untuk jemput kamu"
"Gak usah char-"tet tet tet
Panggilan diputuskan sepihak oleh Charlie. "Huuhhhh. Gue kan baru mau ngomong kok udah diputusin aja sih , argh Charlie nyebelin!!!!!!!!!" Omel Charlotte
Sementara di seberang sana , Charlie sedang tertawa. Ia sangat senang membuat Charlotte kesal.
"Hahahahahahaha , pasti sekarang dia lagi ngomel ngomel gak jelas sendirian"ucap Charlie. Ia lalu mengetik nomor dan menelepon nya.
"Halo pak"
"Jemput istri saya di kampus"
"Baik pak"
Charlie lalu mematikan telepon itu. Setelah itu ia lalu bersiap siap untuk meeting bersama klien.
Charlotte keluar dari kantin. Ia lalu menuju ke lobby kampus. Disana ada seorang bapak bapak yang tengah menunggunya.
"Nona Charlotte?"
"Iyah saya pak, ada apa ya?"
"Saya diminta pak Charlie untuk menjemput nona , mari silahkan. Mobilnya sudah ada didepan "
"Terimakasih pak"
Charlotte lalu masuk ke dalam mobil , begitu pun dengan bapak bapak tadi. Setelah itu , bapak bapak itu menancapkan gas meninggalkan kampus dan menuju rumah Charlie. Tak memakan waktu lama , Charlotte pun tiba dirumah Charlie. Saat ia masuk , ia melihat Marry dan Mike sedang duduk bersantai di ruang keluarga. Ia lalu menegur mereka.
"Hai mah , pah"
"Hai sayang"
"Hai Charlotte"
"Gimana ujiannya tadi?"tanya Marry
"Baik kok mah , Charlotte bisa nyelesain semuanya. Gak tau juga sih benar atau salah , tapi Charlotte berharap sih benar."
"Bagus deh , yaudah kamu bersih bersih dulu. Habis itu turun kita makan siang bareng ya"ucap Marry
"Iyah mah , yaudah Charlotte ke kamar dulu yah"ucap Charlotte, ia lalu berjalan menuju ke kamarnya.
Sesampainya di kamar, ia lalu merebahkan dirinya sejenak. Tubuhnya terasa sangat capek. Ia memejamkan matanya sejenak. Setelah ia merasa puas , barulah ia bangun dan mulai membersihkan dirinya. Setelah itu ia pun turun dan benar saja saat ia masuk ke ruang makan, Marry dan Mike telah menunggunya.
"Maaf yah mah , pah Charlotte lama"
"Gak papa kok sayang. Udah makan nih, pasti kamu udah laper kan"ucap Marry
"Hehehehe iyah mah"ujar Charlotte, ia lalu mulai mengambil nasi beserta lauknya. Setelah itu ia mulai makan. Begitu pun dengan Marry, tapi sebelum itu , Marry mengambil kan untuk Mike terlebih dahulu.
***
Bersambung