Seorang gadis dibawah selimut tebal, perlahan mengerjapkan matanya saat sinar matahari menerobos masuk melalui celah kamar yang dia tempati sekarang. Kepalanya terasa pening sampai sulit sekali dia membuka matanya. Kamar dengan dominasi warna monochrom itu menjadi saksi kebersamaan dirinya dan Astha semalam.
"Sudah bangun?" tanya Astha yang sudah rapi dengan kaos warna putih memperlihatkan otot-otot lengan dan dadanya. Tidak seperti seorang binaraga memang. Tapi cukup terlihat ototnya.
"Tuan??" Alivia dengan cepat mengambil posisi duduk. Menatap Astha yang berdiri bersandar di depan pintu sambil menyeruput secangkir kopi di tangannya.
"Kamu harus dihukum karena berusaha kabur dariku. Sampai kapanpun jangan harap pergi dariku. Kamu ingat itu kan?" ucap Astha santai tanpa tekanan di setiap ucapannya. Namun terkesan menyindir.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者