"Kamu bantuin Dimas untuk bangun sana." Sisca menolehkan kepala nya dan terperanjat terkejut saat ayah nya tiba tiba berkata seperti itu,setelah 1 jam mereka di sana dan baru lah ayah nya keluar dengan wajah yang babak belur.
Dengan cepat Sisca turun ke bawah untuk melihat keadaan Dimas,jika ayah nya saja seperti ini tentu saja Dimas akan lebih parah dan benar saja dengan dugaan nya,Dimas terkapar di atas ring dengan wajah babak belur dan hidung yang mengeluarkan darah.
"Dimas!" Pekik nya,Sisca berlari mendekati Dimas,dia menatap wajah Dimas yang ternyata masih sadar.Pria itu tersenyum menatap Sisca lalu dengan tangan gemetar nya mencoba meraih pipi Sisca.
"Maaf aku tidak bisa mengalahkan ayah kamu,dia lawan yang terlalu kuat." Ucap Dimas lemah,Sisca tersenyum terharu dia memegang tangan Dimas yang meraih wajah nya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者