webnovel

Sepatu

Kenapa jantung ini? mungkin ini karena aku sudah terlalu lama di lingkungan sesama pria.., cantik.. mata nya sangat cantik. Sebelum nya aku tidak pernah memikirkan dan memperhatikan wanita yang ada di sekitar ku.., ini kali pertama aku berdiri terlalu dekat dengan wanita

" Apa itu?" Eline menjawab nya dengan polos

" I..tu" Lelaki itu segera melepaskan pelukan nya dan menjauh.. terlalu jauh untuk di katakan menjaga jarak.

Eline berjalan mendekati lelaki tersebut, dan lelaki terus mundur menjauh. " kau mau melarikan diri lagi?" Eline menarik ujung baju Lelaki tersebut.

" Bu.. bukan begitu, aku tidak nyaman terlalu dekat dengan wanita, karena.."

" Karena aku jelek? Dasar lelaki. Seharus nya aku tidak mempercayai mu …" cetus Eline kesal, ia berjalan menjauhi lelaki tersebut

"Karena.. aku terlalu lama di sekolah lelaki.. aku tidak nyaman dengan wanita" berkata dari kejauhan

Eline berhenti dan menoleh kea rah lelaki tersebut.. apa yang di katakana lelaki tersebut? Dia terlalu lama di sekolah lelaki? Benar juga.. mungkin ia memang dari sekolah dasar di sekolah lelaki. Eline memberikan senyuman kearah lelaki tersebut, merasa hal tersebut merupakan alasan teraneh yang ia dengar. Eline kembali berjalan kearah lelaki tersebut

" Jadi katakan apa cara lain tersebut..? tentu saja kau tetap harus bertanggung jawab atas surat cinta ku yang berbau kaki"

********************************************************************

"Kau yakin cara ini akan berhasil?" Tanya Eline

" Tentu saja.. karena aku pria.. aku tau ini akan berhasil"

Untuk pertama kali nya aku harus mempercayai cerita cinta ku kepada lelaki yang tidak ku kenal ini. dan lihat apa yang ku lakukan sekarang… ha… Eline memejamkan mata.. sambil menghela nafas, tidak percaya dengan apa yang ia lakukan sekarang. Aku menjadi stalker orang yang ku sukai.., mengikuti diam-diam dan mencatat rutinitas keseharian nya. Apa aku salah mempercayai orang ini? Eline menatap lelaki di depan nya..

" Hei.. seperti nya ia sering ke toko buku tersebut. Baik lah kita tetap kan di sana" Lelaki tersebut menatap Eline yang sedang menatap nya

" Apa lihat-lihat? " Tantang Eline yang di tatap kembali

Bukan yang harus nya mengatakan hal tersebut adalah diri ku? Dan lihat.. apa yang ku lakukan? Mengurusi cinta seseorang? Yang notaben nya diri sendiri tidak memiliki pengalaman cinta.

" Ia ke sini" Lanjut lelaki tersebut

" Apa? Bagaimana.. kita harus bagaimana?" Eline sibuk melihat kiri dan kanan untuk mencari tempat persembunyian , agar tidak terlihat oleh Kenneth

Greep….

Lelaki tersebut menarik tubuh Eline yang grasak-grusuk , dan menutupi diri Eline dengan tubuh nya yang lebih besar, Lelaki tersebut mendorong Eline ketembok belakang dan menghipit nya dengan tubuh nya hingga tidak ada lagi jarak di antara mereka berdua

Eline hanya bisa diam, dan bingung, ia mulai menatapi dada lelaki tersebut, dan mulai naik kea rah dagu nya,ia menatap rahang nya yang berbentuk, naik ke wajah lelaki tersebut. Lelaki ini termasuk tampan.. jika saja ia memasuki sekolah campuran.. bisa di pastikan ia juga akan menjadi tenar. Kenapa ia selalu memilih sekolah lelaki yang membosan kan? Dan kenapa ia merasa tidak nyaman berada di dekat wanita? Atau.. jangan-jangan … dia.. dia…. Menyukai laki-laki? Oh..my ghost… dia lebih menyukai para lelaki berkumpul di ruang ganti dan menatap tubuh mereka? tanpa Eline sedari.. ia telah membuka mulut nya cukup lebar karena kaget dengan asumsi nya sendiri

" Dia sudah pergi…" Lelaki itu menatap Eline yang langsung membuang muka.., mereka masih di posisi yang sama. Sementara si lelaki menikmati posisi tersebut dan memandang Eline yang terlihat manis untuk diri nya, di lain sisi Eline merasa sangat tidak nyaman ketika mengetahui jika lelaki di depan nya penyuka sesame.

" ya… " Jawab Eline sambil menjolak lembut lelaki tersebut.

" Maaf" Jawab lelaki tersebut sambil mengangkat kedua tangan nya dan mengaruk kepala yang terasa tidak gatal

Sebentar.. kenapa aku yang salah tingkah karena mengetahui ia menyukai lelaki? Seharus nya aku bersyukur.. dengan begitu dia tidak akan berpikir untuk melahap ku sama sekali.. karena dia tidak tertarik dengan wanita manapun

" Saat nya berbelanja.., aku harus berpenampilan menarik besok.. seperti rencana mu sebelum nya.., tolong bantu aku memilih pakaian yang pantas untuk menarik perhatian nya.., ya karena kau lelaki.. kau pasti lebih tau bagaimana wanita terlihat menarik..dan aku harus memanggil mu apa?" Jawab Eline panjang lebar

" Kau bisa memanggil ku.. Edric"

"Kenapa kau mempercayakan hal tersebut pada ku?" Tanya Edric bingung

" Pertama karena kau lelaki, kedua.. karena orang yang memilih sepatu yang sama dengan ku pasti punya style yang tinggi.." Senyum Eline. Yang ketiga karena kau gay.. jadi aku lebih aman bersama mu

"Baik lah" Jawab lelaki itu memelas

****************************************************************

"Bagaimana dengan baju ini?" Eline mengenakan pakaian putih dengan lengan tujuh perdelapan, di bawah siku , sedikit merumbai di ujung baju, dengan aksen burkat sederhana, dengan panjang dress di atas sedikit dari lutut

"I.. tu…" Edric menatap Eline yang keluar dari ruang ganti dari atas sampai bawah, menatap nya beberapa kali, dan ia mulai memegang kedua lutut nya dengan kuat tanpa sadar.. cantik…. Bagaimana bisa wanita yang barbar kemarin berubah menjadi wanita yang lembut

" Apa? Ini tidak bagus?" Lanjut Eline sambil mengerut kan alis " Seperti nya memang pilihan yang tadi lebih bagus" Angguk Eline sambil berjalan menuju ke ruang ganti

" Tunggu.. ini cantik .. kau sangat.., maksud ku..ehem.. baju itu sangat cantik.. kau tidak perlu menukar nya" Edric langsung berjalan kea rah Eline dan menarik nya sebelum sampai pada ruang ganti

" Kau yakin? Aku tidak perlu menukar nya? Aku baru mencoba satu baju.."

" Tidak perlu.. ayo bayar"

" Katakan saja jika kau tidak mau terlalu lama menunggu ku kan" Eline menyipitkan mata dan menatap Edric dengan curiga

" Bukan kah kau bilang akan percaya pada ku?"

" Benar juga, tunggu sepatu itu lucu…ku rasa akan cocok untuk baju ini" Eline yang berbadan kecil langsung menyelinap di cela antara tangan Edric yang besar dan tinggi

" Permisi apakah ini ada untuk ukuran 43? " Eline berbicara kepada penjaga toko tersebut, ia telah membuka sepatu nya dengan semangat, dan telah membayangkan jika sepatu itu sangat sempurna untuk baju ini

" Maaf.. bisa anda ulangi lagi ukuran nya" Seolah penjaga tersebut salah mendengarkan, ia mencoba menanyakan kembali

" Em.. empat puluh tiga " Jawab Eline ragu.. raut wajah nya yang tadi nya bergembira dan bersemangat terlihat murung

Edric diam-diam memperhatikan raut muka Eline dan menyadari jika ia terlihat kecewa, bagaimana bisa ia berubah begitu cepat hanya karena sepatu? Ia pasti sangat menyukai lelaki tersebut, aku jadi penasaran.. lelaki bagaimana yang membuat nya seperti itu

" Maaf.. kami tidak memiliki ukuran sebesar itu"

" Tidak apa-apa .. aku mengerti" Eline melihat ke arah kaki nya yang besar, mengerakan jari-jari kaki nya sambil melipat bibir nya semua kedalam mulut dan memakai sepatu nya

" Kenapa dengan kaki mu?" Edric menunduk menatap kaki Eline yang memang terlihat besar di banding kan wanita yang lain " Memang kenapa kalau besar? Kaki itu sangat sempurna untuk menendang sepak bola, pasti punya tenaga yang kuat, kaki itu pasti sangat kuat menompang tubuh mu, aku tebak pasti kau sangat jarang terjatuh. Dan kaki itu.. hmmm" Edric berpikir sangat keras untuk melanjutkan kata-kata nya.

." Pasti sangat keren saat menendang seseorang.. kaki mu menutup sempurna di wajah orang tersebut" Edric tertawa ringan membayangkan nya

" Ayo jalan.." Eline tidak menghiraukan pembicaraan tersebut.

" Ayo kita cari sepatu yang lain.." Edric melanjutkan pembicaraan nya

" Padahal aku ingin memakai hal yang lucu seperti wanita yang lain.. , tapi seperti nya aku hanya dapat menggunakan sepatu begini" menatap sepatu nya

"Kenapa kau ingin menjadi kebayakan wanita? Image lucu sama sekali tidak cocok untuk mu" Edric menuju sebuah sepatu di toko sepatu di sebrang mereka " Itu terlihat sangat keren"

" Booth?" Tanya Eline

" Para wanita di dalam game ku menggunakan sepatu booth dan terlihat keren. Kau bisa menggunakan sepatu booth pria dan tetap terlihat keren" Edric langsung menarik Eline masuk ke toko tersebut, menunduk di depan Eline dan membuka kan sepatu Eline

" Kau menggunakan karakter perempuan di game mu?" Tawa Eline tidak percaya

Semua orang di dalam toko memperhatikan Edric yang begitu tampan dan begitu Gentle membuka kan sepatu Eline satu persatu, dan semua orang juga langsung menatap Eline dari atas sampai bawah, untuk memastikan wanita seperti apa yang dapat membuat pria tersebut menunduk dan membuka sepatu untuk nya.

" Tunggu…" Eline baru menyadari jika Edric membuka kan sepatu untuk nya " A.. aku bisa sendiri.." Eline berjongkok di depan Edric yang menunduk

" Tidak masalah.. aku bisa membantu mu"

" Kau membuat ku tidak nyaman Edric…" Eline memegang tangan Edric dan menarik sepatu di tangan nya, ia memakai sendiri

Perasaan apa ini? apa yang aku rasakan , ia hanya memengang tangan ku…" Kau cantik…" tiba-tiba saja kata itu terucap oleh Edric tanpa ia sadari , membuat Eline tersipu malu.. dan Edric hanya terdiam kikuk

akh.... deadline tinggal satu hari, author bisa gak yang nyelesain nya? apakah pembaca menyukai cerita author? tolong dukung author terus ya.

kunyit_jahecreators' thoughts