webnovel

Just show me Your Love

_Putri Aku selalu mencintaimu, karena kamu adalah lelaki yang memberiku banyak kebahagiaan. Meski kamu jauh kebahagiaan yang kamu berikan tak berkurang. Walau begitu terkadang masih ada kekosongan karena dirimu yang tak ada di samping ku. Hari tenang yang sudah terencana dengan baik akan kah terwujud? Aku yang menanti kepulangan mu dengan tenang dan menyibukan diri dengan keseharian yang menyenangkan, bermain dengan teman-teman atau mengunjungi orangtua mu. Aku sudah mengatur semuanya agar bisa lekas bertemu dengan mu yang jauh di sana. Hari-hari ku yang penuh tawa selalu terasa kurang tanpa dirimu yang semakin sibuk di sana. Aku coba untuk pahami kesibukan mu, tapi entah mengapa perasaan hatiku tak tenang memikirkan mu yang jauh di sana bersamanya. Bukannya aku tak percaya padamu, hanya saja aku khawatir kalau ada yang lebih baik dariku dan mungkin kamu menyukai nya. Meski kamu tak berniat memiliki nya tapi tetap saja kamu menyukai nya. Itu lah yang aku lihat saat menemuimu di sana, tatapan hangat itu membuat ku kesal dan marah. _Bayu Kesibukan yang ku alami tak membuat ku lupa tentang mu, setiap hari aku merindukan mu. Meski setiap hari bertukar kabar dengan mu, aku tetap merindukan mu. Tapi tiba-tiba saja dia datang mengguncang hatiku, aku memang masih memikirkan mu tapi dia juga muncul di benak ku. Apa aku kehilangan akal? Itulah yang aku pikirkan saat perasaan itu muncul, semakin berusaha untuk lepas darinya semakin kuat cengkraman nya menari ku kedasar. Walau aku memikirkan mu tapi aku juga tak bisa lepas darinya, mau kah kau memaafkan aku?

Chocolatte_Latt3 · 青春言情
分數不夠
312 Chs

Hari yang bahagia ?

Lapangan futsal yang biasanya ramai oleh para siswa hari ini tampak sepi,para siswa yang biasanya mampir ke lapangan sebelum masuk kelas kini langsung masuk ke kelas mereka masing-masing. Ujian semester pertama adalah alasan kenapa para siswa langsung masuk ke kelas mereka masing-masing,kelaspun tidak begitu gaduh walaupun ada beberapa siswa yang masih bercanda tapi kebanyakan siswa memilih untuk membaca buku pelajaran mereka terutama siswa yang mengejar nilai seperti Tiara yang sedari pagi sudah diam seribu bahasa dia hanya membaca buku catatannya bila ada murid yang tidak sengaja mengganggu siap-siap saja kena amukannya .Musim ujian memang sangat berat bagi para siswa di pagi hari para siswa sudah tegang padahal mereka sudah menghafal semalaman tapi entah bagaimana pelajaran yang semalaman di hafalkan menghilang seperti menguap saat lembaran soal di bagikan pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan pun entah kenapa terasa sulit padahal mereka tidak asing dengan pertanyaan itu begitu juga jawabannya sering kali lupa padahal sebelum lembaran soal di bagikan oleh guru pengawas pertanyaan-pertanyaan itu bisa di jawab dengan mudah dan ketika pulang para siswa saling membandingkan jawaban atau melihat kembali buku catatan mereka dan "tuh kan kenapa tadi di hapus coba,kan bener jawaban yang sebelum di hapus bego banget aku ini" sering sekali terjadi penyesalan saat lembar jawaban sudah di kumpulkan

" tadi kamu ngisi apa yang no.8"tanya Gea pada Nesya

"Yang mana ? Yang nanya ibu kota bukan ?"tanya Nesya kembali

"Iya aku jawabannya A.Pattaya"jawab Gea

"Ih bukan Pattaya tapi B.Dhaka"Nesya memberi jawaban yang berbeda

"Ihh masa sih Putt kamu apa jawabannya"tanya Gea padaku

"Aku B.Dhaka"jawabku sambil membereskan alat tulis dan kumasukan ke dalam tas bersiap untuk pulang

"Ihh kalo kamu apa Rra sama juga jawabannya Dhaka"tanya Gea lagi ke Tiara memastikan

"Iya Dhaka,kan pertanyaannya juga ibu kota Banglades jadi jawabannya Dhaka kamu jawab Pattaya ? Pattaya itu ada nya di Thailand dan juga bukan ibu kota "jelas Tiara sambil menggendong tasnya lalu beranjak pergi ke parkiran

"Yahh jadi aku salah dong"Gea menyesali jawabnya yang salah

"Iya udah hayuk pulang itu Tiara udah duluan"Nesya menarik tangan Gea yang belum juga beranjak dari kursi

"Oh iya dadah Putt duluan iya"jawabnya lalu Nesya dan Gea melambaikan tangannya padaku

" Tuhh lari-lari keparkiran nyari korban buat bantuin ngeluarin motor mereka tuh,kamu juga bakal kayak mereka Putt kalo bawa motor"Rizal yang sedari tadi diam ngomong juga

"Iya nggak lah kalo aku bawa motor nggak akan minta bantuan cuman ngeluarin motor ini kok gampang"jawabku sambil berjalan ke luar kelas bergegas untuk pulang

"Oh iya lupa kamu kan cewek yang berjiwa Lakii" jawab Rizal sambil melipat tangannya sambil menunjukan ototnya seperti binaragawan,aku lalu memukul nya karena merasa kesal. Bayu,Azis dan Eric mereka pulang duluan menggunakan motor jadi tinggal si Rizal ini yang nggak bawa motor mereka pulang duluan buka  tanpa alasan para siswi biasanya menunggu mereka di depan gerbang menunggu mereka untuk ngobrol basa basi saja tapi karena mereka pengejar ranking itu sebabnya mereka pulang dengan motor kalau pulang dengan motorkan para siswi tidak berani mencegat karena bisa berbahaya terlebih suka ada guru yang mengawasi agar murid-murid berhati-hati saat berkendara pulang.

Setibanya di rumah suasananya sangat sepi apa karena sedang ujian semester itu sebabnya rumah menjadi sepi Hanny yang biasanya memutar musik dengan suara yang keras sekarang bahkan tidak memegang ponsel dia malah membaca buku pelajarannya sejujurnya aku sedikit kaget melihat dia duduk di meja belajar sambil membaca buku karena biasanya dia bahakan tidak perduli dengan nilai ujiannya walau jelek atau bahkan kena remedial 2 kali pun dia tenang-tenang saja  tapi kali ini dia belajar,sungguh pemandangan yang langaka dan juga entah kenapa rumah terasa bersih cucian piring atau baju pun sudah tidak ada wajah ku tidak bisa berbohong yang langsung tersenyum melihat tak ada pekerjaan rumah setelah menggati baju aku juga langsung membaca buku pelajaranku besok ujian bahasa inggris dan bahasa indonesia  banyak yang harus di hafalkan tapi lebih baik menghafal dari pada tadi harus menghitung,hari sudah menjelang malam apa karena terlalu fokus belajar waktu jadi tidak terasa aku perlahan menyelinap keluar kamar menuju dapur ku tutup pintu dengan perlahan agar tidak mengganggu Hanny yang sedang serius membaca . Kulihat nenek sedang mempersiapkan makan malam aku pun bergegas membantunya terlihat senyuman di wajah nenek saat melihatku

"Gimana tadi ujiannya lancar kan ?"tanya nenek padaku

"Kalo disebut lancar iya agak susah tapi kalo di sebut susah juga nggak karena banyak yang bisa kejawab"jawabku sambil mengulek bumbu masakan yang tadi nenek siapkan

"Makannya kalo guru lagi ngajar itu di dengerin bukannya bengong kalo gurunya di dengerin pasti bakal lancar ujiannya" jawab nenekku memberi nasihat

"Iya Putri juga dengerin makannya bisa ngisi soal"jawabku sambil menyodorkan hasil ulekanku pada nenek

"Tinggal di tumiskan"timpalku lagi sebelum nenek mulai menasehatiku kembali

"Iya tinggal di tumis , Hanny langsung rajin iya kalo udah di marahin sama Bapaknya dia di ancam bakal di potong uang jajannya kalo sampe nilai ujiannya jelek " nenek terlihat senang melihat Hanny yang akhirnya mau berusaha yang sekaligus menjawab rasa penasaranku kenapa Hanny tiba-tiba menjadi rajin belajar tapi yang baru saja di bicarakan menghancurkan ekspetasi nenekku

"Haa udah ahh pusing baca buku terus mana aku nggak ngerti lagi apa maksud yang di tulis di buku" Hanny mengeluh lalu mengambil air di dispenser mungkin dia haus setelah seharian membaca

"Kan itu buku kamu masa nggak ngerti sama tulisan sendiri" tanya nenek yang merasa heran

"Tulisannya ngerti nek yang nggak ngerti itu maksud dari tulisannya aku pusing"jawb Hanny sambil minum dan memainkan ponselnya yang sedari tadi tidak dia mainkan

"Nenek nggak ngerti sama kamu deh,di sekolah kan belajarnya di bantu guru kalo nggak ngerti iya harusnya tanya ke gurunya emang kalo di sekolah kamu ngapain aja bisa sampe nggak ngerti isi buku pelajaran kamu segala" tanya nenek merasa heran dengan tingkah Hanny yang kembali acuh

"Iya pas di sekolah ngerti nek tapi pas di rumah iya lupa lagi deh,urusan nilai gimana nanti aja deh menunggu ilham" jawab Hanny sambil mengangkat kedua tangannya. Nenek yang merasa kesal dengan Hanny hanya bisa menggerutu sedangkan Hanny malah beranjak pergi dari dapur lalu asik saja dengan ponselnya,makan malam sudah selesai seperti biasa bila makan malam selesai aku harus mencuci piring kotornya baru saja selesai mencuci piring terdengar suara ponselku berbunyi seperti dugaanku Bayu yang mengirim pesan chat padaku meminta agar aku keluar rumah sebentar,aku tidak tahu apa yang dia pikirkan tapi ini sudah terjadi sejak seminggu sebelum ujian dia menyuruhku keluar rumah tapi begitu melihatku dia hanya basa basi lalu menyuruhku masuk lagi ke rumah sejujurnya itu membuat kesal tapi kalau tidak menemuinya terasa ada yang mengganjal di hatiku .

"Teh dari mana ?"Hanny bertanya padaku yang terlihat kesal

"Dari luar itu nggak tahu si Bayu nggak jelas "jawabku pada Hanny

"Oh iya teteh kan deket nih sama si A Bayu dia kan terkenal tuh di sosmed banyak yang suka kan sama dia temen aku nanya A Bayu punya pacar belom ?"jelas Hanny panjang lebar

"Kayak nya sih belum,tapi nggak tahu juga sih habis banyak cewek yang nyamperin dia nggak tahu cuman temen atau gebetannya"jawabku

"Iya juga sih aku juga sering liat,tapi iya teh aku tuh lebih sering liat  teteh barengan terus sama A Bayu kalian nggak pacaran kan ?"tanya Hanny dengan wajah penasarannya

"Masa iya aku pacaran sama dia lagian aku juga sering jalan sama Rizal,Eric terus si Azis emang kamu nggak liat"jelasku pada Hanny yang terlihat berpikir setelah aku memberi penjelasan

"Iya juga sih teh "Hanny akhirnya menerima alasanku. Sebenarnya aku juga sedikit ragu dengan hubunganku dan Bayu kalau di pikir-pikir dia yang paling sering mengirim pesan chat dia juga paling perhatian dan aku hampir tidak pernah pergi hanya berdua dengan temanku yang lain tapi dengan dia aku mau saja pergi berdua padahal aku sedang sibuk entah kenapa aku rela menyempatkan waktuku untuk sekedar bertemu dengannya padahal kalo dengan teman-teman yang lain aku sering banyak berdalih dan sering kali akhirnya mereka menyerah dan tidak mengajakku.

Pagi hari pun tiba aku berjalan kesekolah dengan langkah yang berat memikirkan tentang ujian walaupun sudah menghafal semalaman tetap saja aku merasa takut di tengah perjalanan ku lihat punggung yang tak asing ingin ku sapa dia tapi ku urungkan niatku saat melihat dia yang serius dengan bukunya,aku tak berani mengganggu Bayu yang sedang fokus belajar. Bayu itu sebenarnya pekerja keras hanya saja dia tidak suka bila ada yang melihat sisi lain darinya yang pekerja keras dia hanya ingin di lihat sebagai sosok yang santai dan juga menyenangkan buka  pekerja keras yang ambisius,beberapa kali ku lihat kakinya tersandung batu walau dia tidak jatuh tapi tetap saja lucu bila di perhatikan. Jarak sekolah yang tidak jauh membuat kita cepat sampai tujuan,di kelas suasananya sepi terlihat para siswa memegang buku dan kamus ada juga yang memasang earphone,ku lihat Tiara yang sudah melambaikan tangannya padaku Bayu yang baru menyadari kalau aku berada di belakangnya pun menoleh

"Kok kamu nggak nyapa aku sih"tanya Bayu padaku

"Kamu nya tadi lagi sibuk"jawabku lalu duduk di bangku

"Liat anak-anak pada pake earphone"Tiara terlihat girang melihat teman sekelasnya menggunakan earphone

iya kenapa sih mereka?"tanyaku

"Kan ada soal listening jadi mereka latihan dulu,latihan dengerin lagu-lagu inggris menurut aku dengerin lagu itu cukup ngebantu loh"jawab Tiara sambil memasang earphone di telinganya tak berselang lama speaker yang berada di kelas berbunyi menandakan ujian akan segera di mulai

"Wahh ini nih ujian kesesatan"Nesya menggerutu karena ada soal listening segala. Aku paham kenapa Nesya menggerutu karena memang kalau ujian bahasa inggris itu membuat bingung tahu jawabannya tapi kalau tidak tahu cara menulisnya akan di anggap salah. Guru pengawas tiba bel berbunyi menandakan kertas ujian boleh di bagikan kepada siswa,sebelum di bagikan guru pengawas mengingatkan untuk konsentrasi dan jangan gugup dalam mengisi soal dan juga tidak lupa mengingatkan siswa agar tidak mencontek atau bekerja sama karena kalau sampai ketahuan lembar jawaban bisa di sobek waktu 60 menit sudah berlalu tinggal soal listening hanya ada 10 pertanyaan untuk listening tapi walau hanya 10 banyak siswa yang kewalahan karena iya walau tahu jawabnya mereka bingung cara menulisnya bila sudah seperti ini lebih baik pasrah saja. Ujian ke 2 adalah bahasa indonesia ketika lembar soal di bagikan lembaran soal itu lebih terlihat seperti koran di bandingkan dengan lembar soal,waktu untuk mengisi soal 90 menitpun tidak terasa karena banyak soal cerita 90 menit terasa begitu cepat berlalu walau banyak siswa yang belum beres mengerjakan tapi lembar jawaban dan lembar soal tetap harus di kumpulkan tepat waktu. Jam pulang tiba terlihat Bayu banyak tersenyum hari ini karena dia tidak bawa motor kami pulang bersama Rizal,Bayu dan aku kami pulang bertiga karena para siswa tidak lagi menunggu di depan gerbang Bayu memutuskan untuk pulang jalan kaki saja tapi Eric tetap membawa motor Azis juga ikut pulang bersama Eric. Di perjalanan pulang kami membandingkan jawaban kami walau ada banyak jawaban yang sama tapi ada juga yang berbeda di perjalanan pulang kami banyak tertawa terutama Bayu padahal kemarin dia terlihat paling diam aneh rasanya kalau dia menjadi pendiam . Hari terus berganti masa ujianpun berlalu walau ujian sudah beres masih ada remedial bila ternyata hasil ujiannya kurang dari nilai rata-rata,tapi untungnya tidak ada mata pelajaran yang di remedial padahal ada beberapa pelajaran yang ku kira bakal ada yang di remedial .

"Ihh baru kali ini aku nggak ada mata pelajaran yang di remedial " Rizal yang bangga karena biasanya selalu ada prlajaran yang di remedial

"Kalo aku nggak ada dalam kamus iya ikut remedial" Tiara yang sudah jelas tidak akan kena remedial karena dari sebelum ujian saja dia sudah belajar sampai begadang

"Nanti sabtu kan di bagi rapor kalo nggak dapet juara pertama jangan marah iya "Eric menggoda Tiara yang memang terlihat sangat ingin menjadi juara pertama

"Iya nggak juara ke 1 juga nggak apa-apa kok yang penting aku udah berusaha"jawabnya sambil menjulurkan lidah pada Eric dan Eric hanya tertawa.

Akhirnya hari yang di tunggu-tunggu datang hari pembagian rapor biasanya rapor akan di ambil oleh orang tua tapi bila orang tua siswa sibuk rapor boleh di ambil oleh siswanya sendiri begitu juga dengan aku yang mengambil rapor ku sendiri bukan karena orangtuaku sibuk tapi iya mereka sepertinya malas mengambil raporku bila ku pikirkan ibuku hanya datang 3 kali mengambil rapor itu juga saat aku masih SD setelah aku naik kelas 4 SD aku tidak pernah di ambilkan rapor lagi bahkan mendaftar sekolahpun aku lakukan sendiri tidak seperti murid lain yang di daftarkan oleh orang tuanya. Walau begitu aku tidak mengeluhkannya aku berusaha menjadi dewasa . Orang tua siswa sudah banyak yang datang dan masuk ke kelas siswa yang bersangkutan waktu pembagian rapor pun dimulai sebelum pembagian rapor guru wali kelas memberi sambutannya kemudian membaca pengumuman dari peringkat 5 sampai peringkat ke 1,seperti yang di duga oleh para siswa kelasku bahwa Tiara yang menduduki peringkat ke 1 lalu peringkat ke 2 Bayu tapi ada yang tak terduga aku juara ke 3 saat di umumkan aku pikir guru salah membaca nama tapi begitu rapor nya ku terima aku melihat nilaiku yang naik sangat tinggi teman-temanku memberi selamat Rizal mulai meledekiku sudah lama aku tidak masuk 5 besar kurasa sejak masuk SMP aku tidak lagi masuk 5 besar iya alasannya mudah bila ada tugas kelompok tidak ada yang mau sekelompok denganku dan juga kalau ada pelajaran yang tidak di mengerti rasanya malu bertanya pada guru karena kalau bertanya sering di bilang cari perhatian tapi itu masa lalu sekarang akhirnya aku masuk 3 besar aku berniat memberi tahukan pada pamanku yang sudah membiayai sekolahku setidaknya dia tidak berpikir sia-sia telah membayar sekolahku . Eric juara ke 4 lalu Azis juara ke 5 dan ada yang tidak terduga lagi Rizal masuk 10 besar dia juara ke 8 Nesya dan Gea yang tidak masuk 10 merasa kesal melihat Rizal yang masuk 10 besar dan langsung di julid deh si Rizal yang lagi seneng terus saja di jahili. Liburan pun tiba aku berniat untuk pulang ke rumah orang tuaku sudah lama rasanya tidak tidur di rumah sendiri .

*******