webnovel

Kyra dan Romi

" Saya minta maaf atas..."

" Lo emang brengsek! Gue nggak akan tinggal diam karena lo telah memperkosa gue!" kata Kyra marah, dia sangat terpukul.

" Gue diperkosa seorang jongos! Hahaha! Sial sekali nasib gue!" kata Kyra kesal. Lalu dia membungkus tubuhnya dengan selimut dan berdiri kemudian mendekati Lingga. Tanpa di duga, Kyra menampar Lingga hingga berkali-kali, hingga sudut bibir Lingga mengeluarkan darah. Lingga hanya diam saja dengan apa yang dilakukan anak majikannya itu.

" Dasar bajingan! Tunggu saja apa yang bisa gue lakukan ke elo!" kata Kyra dengan penuh dendam. Kyra masuk ke dalam kamar mandi, membuka selimutnya dan melihat tubuhnya di depan cermin. Tidak ada bekas tanda kekerasan di tubuhnya, dengan wajah marah, Kyra menampar sendiri pipinya berkali-kali hingga keluar darah dari sudut bibirnya, lalu membenturkan kepalanya ke dinding. Dicengkeramnya lengannya dengan keras hingga menimbulkan bekas merah di situ. Hampir sejam Kyra duduk di pinggir bath up dan kembali menghadap ke cermin tadi. Kyra pergi keluar kamar mandi dan melihat Lingga tidak ada di dalam kamar itu. Diraihnya ponselnya lalu dia kembali masuk ke dalam kamar mandi. Beberapa menit berlalu, Kyra keluar dari kamar mandi, dilihatnya ada sebuah pakaian kerja beserta dalaman dengan merk yang biasa dia pakai. Tau juga dia apa yang gue suka. Kyra memakai pakaiannya dan menghubungi Vanis, tapi sibuk. Kyra menarik selimut dan membungkus pakaiannya. Diambilnya sebuah goody bag dari walk in closet Lingga, lalu di masukkannya semua ke dalam goody bag itu. Kyra keluar dari kamar Lingga, dilihatnya ke sekeliling apartement, kemana dia? batin Kyra. Ada sarapan yang di tata di meja makan, sarapan kesukaan Kyra. Najis gue makan makanan lo! batin Kyra. Kyra berjalan keluar dari apartement Lingga sambil membawa goody bag. Setelah mengirimkan pesan pada Vania untuk menjemputnya, tiba-tiba ponsel Kyra berbunyi, nama Vania tertera di layar ponsel mahal itu.

" Halo, Nia?"

" Gawat, Bos!"

" Ada apa?"

" Ada banyak orang berdemo disini, Bos!"

" What the hell? Why?"

" I don't know yet! I just get here!"

" Ok, Try to stop them first! I 'll call the police!"

" Ok, Bos! But not too long!"

Kyra terpaksa memesan taksi untuk pergi ke kantornya.

" Hallo, Wis!" kata Kyra.

" Ya, Kay!" sahut Wisnu.

" Lo ke perusahaan gue sekarang! Ajak Romi sekalian!" kata Kyra.

" Tapi..."

" Sekarang!" kata Kyra memotong omongan Wisnu.

" Ok!" jawab Wisnu malas. Dia tahu jika perusahaan Kyra sedang di demo penduduk yang dibongkar paksa kemarin olehnya dan Romi.

" Halo, Rom!" sapa Wisnu.

" Halo, Wis!" jawab Romi.

" Kyra nyuruh kita kesana! Tapi..."

" Kalo lo takut, gue sendiri aja kesana!" kata Romi tanpa panjang lebar lalu menutup panggilan Wisnu.

" Ckk! Dasar banci!" kata Romi kesal. Selama ini yang menghandle segala permasalahan dilapangan sebenarnya adalah Romi, sedangkan Wisnu hanya diam saja melihat dari kejauhan terlebih jika terjadi bentrokan, dia pasti hanya duduk gelisah di dalam mobil dan menguncinya rapat-rapat. Romi berdiri dari meja kerjanya dan berjalan ke arah pintu ruangannya.

" Sayang! Kamu mau kemana?" tanya seorang wanita cantik yang berdiri didepan pintu masuk ruangan Romi.

" Maaf, Tuan! Saya sudah..."

" Sudahlah! Mau apa kamu kesini, Anne?" tanya Romi menatap wanita cantik didepannya itu.

" Apa kamu tidak suka jika aku datang?" tanya Anne.

" Bukan begitu, An! Aku harus pergi ke perusahaan Kay!" kata Romi. Hati Anne terasa sakit seketika saat Romi menyebut nama Kyra. Anne tahu betapa tergila-gilanya Romi pada wanita itu, seperti halnya dirinya yang tergila-gila kepada Romi.

" Pergilah! Aku akan menunggumu disini!" kata Anne dengan senyum yang dipaksakan.

" Aku akan lama, An! Pulanglah! Apa kamu tidak ada jadwal pemotretan?" tanya Romi pelan.

" Aku meminta off karena aku sangat rindu padamu, sayang!" kata Anne merajuk sambil melingkarkan tangannya keleher Romi. Dia mencium bibir Romi dengan lembut, awalnya Romi hanya diam, tapi bibir Anne sangat manis dan kenyal menurut bibirnya. Romi membalas dengan melumat bibir mungil itu hingga keduanya puas.

" Dra! Bawa Anne pulang ke apartement!" kata Romi setelah mereka melepaskan ciumannya.

" Kamu pasti datang'kan, sayang?" tanya Anne dengan nada berharap. Romi masih menatap wajah cantik dihadapannya itu, Kenapa aku tidak bisa jatuh cinta padamu, An? Kenapa Kay tidak bisa sepertimu? batin Romi.

" Aku akan menyempatkan datang!" kata Romi.

" Sungguh? aku akan mempersiapkan dessert kesukaanmu! Tanpa penutup!" bisik Anne senang. Romi merasakan sesuatu dalam tubuhnya berdenyut dan dia tidak mau mengecewakan Kyra.

" Aku pergi!" kata Romi.

" Hati-hati, sayang!" kata Anne dengan wajah nakalnya. Walau di balik senyumannya itu tersirat duka yang dalam karena cintanya bertepuk sebelah tangan pada Romi.

Anne Hermawan adalah model Internasional yang sangat dikenal di Indonesia dan Asia. Dia bertemu Romi saat perusahaan Romi mengontraknya untuk sebuah iklan. Anne sangat mengagumi sosok Romi yang macho dan berwibawa sebagai pimpinan perusahaan, walau banyak orang bilang jika Romi disamping sebagai seorang pengusaha, dia juga adalah seorang Bos mafia yang kejam. Anne yang cantik jatuh hati pada Romi, tapi sayang cinta Anne tidak bersambut, karena Romi telah jatuh cinta pada Kyra sejak lama. Romi pernah menjadi tetangga Kyra dan selalu menjaga Kyra dari laki-laki yang berniat mendekati ataupun berbuat jahat pada Kyra. Saat Kyra memilih Evan menjadi kekasihnya, Romi sempat marah, tapi Romi adalah seorang mafia, dengan caranya dia membuat mereka berpisah. Romi berkali-kali menyatakan perasaannya pada Kyra tapi Kyra tidak pernah menganggapnya serius, padahal mereka sesekali berciuman dengan panas.

" Romi!" sapa Kyra ditelpon.

" Ya, Kay!" jawab Romi.

" Lo dimana?" tanya Kyra.

" Aku ada dibelakang kamu!" kata Romi. Kyra mematikan ponselnya dan menunggu Romi keluar dari mobil dan menyusulnya. Kyra turun dari mobil saat Romi membuka pintu mobil untuk Kyra.

" Itu mereka!" teriak seorang wartawan saat melihat Kyra dirangkul oleh Romi dan dikelilingi bodyguard Romi.

" Bu Kyra! Tolong beri sedikit pernyataan tentang penggusuran itu, Bu!" teriak seorang wartawan.

" Apa alasan ibu melakukan penggusuran dengan cara kejam?!" tanya seorang lagi.

" Bukankah tanah itu adalah tanah warisan dan milik mereka satu-satunya?" kata yang satu.

" Bu! Apa hati ibu terbuat dari batu?" tanya yang lain. Kyra mengepalkan tangannya dengan keras, hatinya penuh dengan amarah.

" Jalan terus, Kay!" kata Romi, dia tahu jika Kyra sangat marah mendengar pertanyaan dari salah seorang wartawan itu. Romi merangkul bahu Kay dan menutupi wajahnya dengan jasnya agar tidak ada yang bisa memotret Kyra. Mereka mempercepat langkahnya dan masuk ke dalam lift, sedangkan para wartawan itu ditahan oleh para bodyguard Romi.

" Bu! Tolong dijawab!"

" Bu Kyra! Jangan lari, Bu!"

Kyra melihat sesosok pria di antara para wartawan, Lingga? Iya, dia yakin jika pria dengan topi hitam dan jaket hitam itu adalah Lingga.

" Fuck! What's wrong with this country? Apa mereka tidak suka jika negara mereka maju?" kata Kyra berkacak pinggang sambil mondar-mandir di dalam lift. Romi bersandar di dinding lift dengan tangan bersidekap, dia hanya diam saja melihat wanita didepannya itu.

" Cari siapa biang keladi semua ini, Rom! Gue nggak mau tahu gimana caranya! Besok lo harus sudah tahu semuanya!" kata Kyra marah.