" Iya, sayang! Kamu tenang dulu, Ok!" kata Romi. Dia mendekati Kyra dan menyingkirkan beberapa rambut Kyra yang menutupi wajahnya ke belakang telinganya.
" Aku nggak suka lihat kamu seperti ini!" kata Romi lalu menangkup wajah Kyra. Kyra memandang wajah Romi dan dia mengingat kekesalannya pada Lingga, hingga dia berusaha melupakannya dengan menyatukan bibirnya ke bibir Romi dengan panas. Romi yang merasa mendapatkan lampu hijau, menekan tengkuk Kyra agar bisa menyapu bersih isi dari mulut Kyra. Kyra membalas permainan lidah Romi untuk menghilangkan bekas Lingga dibibirnya. Ini bukan pertama kalinya mereka melakukan itu, karena Kyra suka sekali menarik ulur Romi. Tiba-tiba kejadian itu melintas dipikiran Kyra, membuat Kyra melepaskan ciumannya.
" Ada apa? Apa aku menyakitimu?" tanya Romi yang terkejut akibat Kyra melepaskan ciuman mereka.
" No! It's enough!" kata Kyra.
" Apakah kamu tidak sedikitpun menginginkanku, Kay?" tanya Romi.
" Come on, Rom! Lo tahu kalo gue saat ini nggak mau dekat sama siapapun!" kata Kyra.
" But i want you, baby! I always do!" Romi memeluk Kyra.
" Apa lo mau gue membenci lo?" tanya Kyra tegas. Shittt! Kenapa gue susah sekali menaklukan gadis ini! Apa gue paksa aja dia? No! Gue mau dia memberikan dirinya dengan senang hati! batin Romi yang langsung melepaskan pelukannya. Jika dihadapan Kyra, Romi tidak bisa membantahnya sama sekali. Ting! Lift berbunyi dan terbuka, Kyra keluar dari lift bersama Romi dan masuk ke dalam ruangan Kyra.
" Aku harus ke kamar mandi!" kata Romi. Kyra menatap celana Romi pada bagian intimnya, dia melihat sesuatu yang menonjol disana.
" Lakukan dengan cepat!" kata Kyra tersenyum sinis. Kyra sangat menyukai jika semua pria tunduk dan memujanya, karena dia bisa melakukan apa saja pada mereka.
Tok! Tok! Pintu ruangan Kyra diketuk dari luar.
" Masuk!" kata Kyra yang duduk di kursinya.
" Bos Romi kemana?" tanya Vania yang masuk dengan beberapa dokumen.
" Solo!" jawab Kyra. Kyra tidak pernah punya rahasia dengan Vania.
" Apa Bos akan membuat dia selalu bermain solo?" tanya Vania.
" Salah sendiri! Siapa suruh dia dengan mudahnya tegang!" kata Kyra tanpa rasa bersalah.
Sementara itu di dalam kamar mandi, Romi melepaskan pakaiannya dan masuk ke dalam shower. Dia membayangkan tubuh Kyra sambil memegang juniornya dan menggerak-gerakkannya. Tidak berapa lama dia menyemprotkan cairannya ke tembok kamar mandi. Tapi juniornya masih tegang juga.
" Akhhh! Tahu begini gue pergi sama Anne!" rutuk Romi. Dibukanya ponselnya, lalu dia menekan nomor Anne.
" Sayang?" sapa Anne.
" Anne! Kamu sedang apa?!" tanya Romi.
" Aku sedang di kamar!" jawab Anne. Romi merubah panggilan itu menjadi VC.
" Romi?" kata Anne terkejut setelah menerima panggilan VC, karena dia melihat tubuh Romi basah dan dalam keadaan tidak berpakaian.
" Dance, baby!" kata Romi.
" What?" tanya Anne lagi.
" Please Anne! Aku menderita, baby! I want you dance now!" kata Romi menatap Anne dengan penuh harap. Anne tersenyum miris, dia tidak tahu harus senang atau sedih melihat Romi menginginkannya seperti itu. Dengan perlahan Anne melepaskan pakaiannya dan mulai menari erotis di depan Romi. Romi memainkan juniornya sambil melihat Anne di layar ponselnya.
" Ahhhh! Ssshhhh! Come on, baby!" racau Romi.
" Show me your V and play on it, baby!" kata Romi.
" Why don't you came here, baby?" ucap Anne.
" I can't, baby! Do it!" kata Romi. Dengan berat hati Anne melakukan semua permintaan Romi.
" Rom! Com on! It's too long!" tiba-tiba Kyra berteriak dari luar pintu kamar mandi.
" Shiittt!" kata Romi yang bingung antara menahan hasratnya yang sudah diujung atau meneruskannya.
" Ya, Kay!" jawab Romi.
" Lo ngapain Rom? Gue butuh lo sekarang!" kata Kyra lagi dengan nada menggoda. Anne yang melihat raut wajah Romi yang berubah menjadi sangat cemburu.
" 10 minutes, Kay!" jawab Romi dengan mata melotot ke arah Anne.
" 2 minutes!" kata Kyra.
" Sorry, An! Aku harus segera pergi, Kay udah marah-marah!" kata Romi.
" Rom!" panggil Anne dengan mata berkaca-kaca. Sementara Romi mematikan ponselnya dan mandi lalu merapikan dirinya.
" Kay!" sapa Romi pada Kyra yang sedang serius dengan Vania. Kyra mengacuhkan kehadiran Romi, tapi dia tahu jika Romi datang tepat pada waktunya, Romi memang tidak pernah mengecewakan dia. Romi berdiri di depan meja kerja Kyra sambil bersedekap menatap wanita yang telah menutup pintu hatinya untuk siapapun selain dia.
" Mana Wisnu?" tanya Kyra disela- sela pekerjaannya menanda tangani dokumen.
" Sibuk!" jawab Romi.
" Lo nggak usah menutupi orang penakut seperti dia, Rom! Gue makek dia karena permintaan tante gue!" kata Kyra. Romi masih tidak bisa menghilangkan birahinya, dia terbayang adegan ciuman panasnya dengan Kyra didalam lift tadi.
" Vania! Saya ingin laporan dari security tentang kejadian saat in!" kata Romi. Vania menatap Kyra yang menanda tangani dokumen, Kyra menganggukkan kepalanya tanda setuju. Setelah Vania keluar. Romi mendekati Kyra yang bersandar di kursi kebesarannya dan memutar kursi itu menghadap dirinya.
" I want it again, Kay!" kata Romi yang sudah bersimpuh dihadapan Kyra.
" Want what?" tanya Kyra menggoda. Tangan Romi menyentuh kaki Kyra dan mengusapnya naik turun.
" Ahhh, Romi! Don't do that!" desahan lolos dari mulut Kyra.
" Do what?" tanya Romi yang bergairah mendengar desahan Kyra. Dengan lembut dan seksi, dikecupnya kedua lutut Kyra.
Tubuh Kyra berdesir mendapat sentuhan bibir Romi di lututnya. Tangan Kyra menahan tangan Romi yang berusaha masuk ke dalam roknya. Romi mengecup kedua punggung tangan Kyra yang memegang tangannya.
" Let me please you! I know you want it!" ucap Romi yang membuat Kyra tidak bisa menolak playboy satu ini.
" No, Rom! I know who you are!" jawab Kyra menahan kabut gairahnya.
" Who am i? I'm your slave, Kay! I am just your slave!" jawab Romi membuat Kyra tersenyum smirk. Kyra tahu jika Romi memuja dan begitu menginginkannya, pria itu sangat tergila-gila padanya. Semua pria yang dekat dengannya sangat tergila-gila padanya.
" Really?" tanya Kyra.
" Yes, Kay!" jawab Romi dengan wajah menahan gairah menatap Kyra.
" Why you fuck with all that woman?" tanya Kyra yang membuat Romi mati kutu dan terdiam sesaat.
" Marry me, Kay! I won't touch them again!" ucap Romi.
" Can't do that!" jawab Kyra.
" They mean nothing to me, Kay! I love you so much! And you know i can take care of you!" jawab Romi dengan wajah memelas.
" Still you fuck with them!" jawab Kyra tegas.
" I need them Kay! To satisfy my passion!" kata Romi.
" I am just an ordinary man!" kata Romi membela diri.
" Prove it than!" kata Kyra.
" I will! Trust me!" kata Romi bersemangat.
" First test!" kata Kyra, membuat Romi terkejut.
" Ask Anne to leave you and don't ever dare come in front of you again!" kata Kayra. Bagai tersambar petir disiang hari, Romi terkejut mendengar permintaan Kyra yang sangat berat baginya. Anne adalah orang kedua setelah Kyra dihidupnya