webnovel

JONGOS QOE

Seorang wanita cantik, seksi, pintar dan pemimpin perusahaan yang sudah terkenal di Asia dan Eropa. Tidak ada seorangpun pria yang bisa membuatnya jatuh cinta dan mencintai. Semua berubah saat cinta datang membuat hidupnya porak poranda, semua kebiasaan dan kesukaannya berubah drastis karena cinta. Apa yang membuat dia seperti itu? Apakah dia bisa mendapatkan cinta sejati atau hanya karena materi yang dimilikinya? Ini Novelku yang ke-6, semoga suka dan jangan lupa ya reviews, comment dan PSnya...

Ms_Azr · 现代言情
分數不夠
44 Chs

Kecelakaan

Anne selalu ada disaat dia sedang sedih, terluka atau susah. Bagaimana bisa dia mengusir Anne dari hidupnya? Anne yang bisa memuaskan dirinya kapanpun dia butuh dan selalu memanjakannya.

" Gue tahu lo nggak akan bisa! Apa setelah kita nikah dan bercinta lo akan pergi bercinta dengan dia juga?" tanya Kyra marah. Romi terdiam, dia tidak bisa menjawab pertanyaan Kyra.

" Course not!" jawab Romi.

" Than do it!" kata Kyra kesal. Romi bergeming di tempatnya.

" Get out!" kata Kyra.

" Kay, please!" kata Romi memohon.

" Get out!" teriak Kyra.

" I'll do it, Ok! I'll do it!" kata Romi sambil memegang kaki Kyra.

" Call her!" kata Kyra, mata Romi membulat karena terkejut.

" Here?" tanya Romi kaget.

" Yes! Now!" kata Kyra lagi. Sial! Apa yang harus aku katakan pada Anne? Dia pasti akan hancur! batin Romi.

" Rom!" panggil Kyra. Lalu dengan sedikit malas, Romi menelpon Anne.

" Loud speaker!" kata Kyra menatap Romi, Romi menatap Kyra dan melihat tatapan tajam gadis itu, dia merasa tak berdaya, lalu menyalakan speaker di ponselnya.

" Hallo, sayang!" jawab Anne manja.

" Anne! Aku ingin bicara!" kata Romi dengan tangan bergetar.

" Iya, sayang!? Ada apa?" tanya Anne dengan perasaan was-was karena mendengar suara Romi yang tidak seperti biasanya.

" Aku ingin kamu pergi dari hidupku selamanya?" kata Romi to the point.

" Ap...apa maksud kamu, Rom?" tanya Anne dengan suara bergetar.

" Let's not see each other ever again!" kata Romi.

" Jangan bercanda, sayang! Ini tidak lucu!" sahut Anne.

" Aku serius!" kata Romi tegas.

" Tapi kenapa? Aku selalu merima apapun yang kamu lakukan diluar sana! Tapi tolong jangan usir aku dari hidupmu!" kata Anne menangis.

" Maaf!" kata Romi datar.

" Sorry, Anne! Bye-bye!" sela Kyra. Romi terkejut karena Kyra ikut berbicara.

" Kyra!? Apa lo yang menyuruh dia?" tanya Anne tidak percaya.

" Ya, Anne! Pria yang lo puja dan cinta ini sangat mencintai gue! Dan dia saat ini sedang memohon untuk memuaskan diriku!" kata Kyra lalu menyentuh dada Romi dari luar pakaiannya.

" Ahhhh!" tanpa sengaja desahan lolos begitu saja dari bibir Romi.

" Fuck you Kyra! Why you ask him to leave me? I don't care even he fuck you too!" teriak Anne marah dengan airmata bercucuran karena mendengar desahan Romi.

" But I care! I hate it when he touches any girl other than myself and I hate competition!" jawab Kyra tegas, lalu menutup panggilan itu. Romi menatap Kyra dengan mata sendu dan menahan amarah.

" Apa kamu sudah puas?!" kata Romi lemah.

" Jika kamu keberatan dengan apa yang baru saja kita lakukan, pergilah! Kembali padanya!" kata Kyra. Kyra akan beranjak dari duduknya saat Romi menahannya.

" Tidak! Aku mencintaimu Kay! Hanya kamu yang aku inginkan!" kata Romi mengecup kembali lutut Kyra.

" Ahhh, Kay! Aku menginginkanmu!" ucap Romi menatap Kyra dengan penuh gairah. Lalu Kyra membungkukkan wajahnya dan mencium bibir Romi, dia membiarkan Romi melumat mulutnya dengan panas. Sekelebat kejadian dengan Lingga kembali melintas dipikiran Kyra. Seperti tadi saat di lift, Kyra segera melepaskan ciumannya.

" What's wrong? I've done everything you wanted me to do!" kata Romi kesal lalu berdiri.

" Ehmmm!" Vania yang terlanjur masuk berdehem melihat Kyra dan Romi yang berdekatan. Thank's Van! Save by you! batin Kyra.

" Pergilah!" ucap Kyra pelan.

" Aku tunggu di apartement!" bisik Romi. Kyra hanya tersenyum dan mengedipkan matanya.

" Ini semua laporannya, Pak!" kata Vania memberikan pada Romi.

" Kita ada meeting dengan Perusahaan Delta beberapa jam lagi, Bos!" kata Vania mengingatkan Kyra.

" Apa mereka masih menunggu diluar?" tanya Kyra.

" Sudah bubar, Bos! Hanya tinggal beberapa orang saja, Bos!" jawab Vania.

" Orang-orangku selalu bisa diandalkan, Kay!" kata Romi.

" Hm! Aku percaya!" jawab Kyra.

" Jam berapa meetingnya?" tanya Kyra.

" Jam 2 siang, Bos!" jawab Vania.

" Kita makan siang?" tanya Romi.

" No! I have to go to see my daddy first!" kata Kyra. Kyra menyalakan ponselnya lalu menekan nomor daddynya.

" Ok than! Aku mengurus mereka dulu!" kata Romi.

" Ok!" jawab Kyra.

" Halo, Daddy!" kata Kyra yang tersambung dengan daddynya.

" Yes, baby!" jawab Tama.

" I want to see you! This is important!" kata Kyra.

" Sorry, baby! I'm on my way to Sydney!" jawab Tama.

" What? No, daddy! Wait for me! I have something to ask you!" kata Kyra.

" Why don't you say it here?" tanya Tama.

" I can't! Wait for me!" kata Kyra segera mematikan ponselnya.

" I have to go! Vania, handle semua kerjaan selama aku pergi!" kata Kyra.

" Yes, Bos!" jawab Vania. Kyra bergegas pergi ke bandara untuk menemui papanya.

" Cepat, Pak Made!" kata Kyra saat mobil Kyra berjalan menembus panasnya ibukota. Kyra mengirim pesan kepada papanya untuk menunggunya.

" Pak Made, tolong ambilkan charger di laci mobil, sepertinya Hp saya lowbat!" kata Kyra.

" Saya minggir dulu, Nona!" kata Made.

" Nggak usah! Kita sedang diburu waktu!" kata Kyra. Made berusaha menyetir sambil merogoh laci mobil, tapi tangannya tidak menemukan benda itu.

" Mana, Pak?" tanya Kyra.

" Iya, Non! Sebentar!" jawab Made. Made melepaskan pandangannya dari jalanan sebentar untuk melihat ke arah laci. Begitu dia kembali melihat ke depan, sebuah mobil box berjalan kencang ke arahnya. Made segera membanting stir, beruntung mobil box itu menabrak sebuah mobil disampingnya hingga membuat mobil itu menabrak mobil Made hingga terbalik dan berputar menabrak bahu jalan.

" Ahhhhhh!" teriak Kyra saat mobil berputar tadi, dia sangat kaget dan semua terasa gelap dihadapan Kyra lalu dia memejamkan matanya. Seorang pria menendang pintu mobil dan mengeluarkan Made dari mobil yang telah mengeluarkan asap dan api yang cukup besar. Setelah itu pria itu bermaksud mengeluarkan Kyra.

" Jangan mas! Apinya membesar! Berbahaya!" kata beberapa orang. Tapi pria itu tidak menghiraukannya. Dia berlari mendekati pintu belakang mobil dan menendang kacanya, dia sangat panik melihat Kyra yang berlumuran darah. Dengan cepat menarik tubuh Kyra dan membawanya ala bridal style.

" Kamu akan baik-baik saj, Key! Kamu akan selamat!" kata pria itu khawatir. Perlahan mata Kyra terbuka dan menatap wajah pria tersebut.

" Jong...ngosss!" kata Kyra lalu gadis itu pingsan. Selang beberapa menit kemudian terdengar ledakan di mobil tersebut dan tubuh pria itu juga Kyra terpental hingga beberapa meter akibat besarnya ledakan.

" Wowwww!" teriak orang-orang yang ada disitu. Pria penolong itu ternyata Lingga yang memang ditugaskan Tama untuk menjaga Kyra. Lingga menatap wajah yang ada dibawahnya, tubuhnya sendiri terluka di beberapa bagian belakang tapi dia tetap mencoba untuk melihat keadaan Kyra.

" Kamu tenang saja! Kamu sudah selamat! Kamu harus selamat!" kata Lingga lagi. Sejak kejadian di apartementnya malam itu, Lingga merasa memiliki tanggung jawab besar terhadap Kyra. Dia merasa jika dirinya sepertinya telah terjerat dalam pesona cinta anak majikannya tersebut.

" Tolong telponkan ambulance, Pak!" kata Lingga yang kemudian pingsan karena tidak tahan dengan rasa sakit di punggungnya.

" Iya, Mas!" jawab seorang pria di dekat Lingga.

" Mas! Lho, Mas!" kata yang lain yang melihat Lingga ikutan pingsan. Dari kejauhan seorang pria melihat keadaan mereka dengan tangan mengepal.