webnovel

Kebencian Kyra 1

Seorang gadis muda menggeliat dari balik selimut tebalnya di atas ranjang Size Kingnya di dalam kamarnya yang sangat mewah. Dia membuka matanya dan melihat ke arah nakas, Sudah jam 6 pagi, dimatikannya alarm jam tersebut lalu wanita itu membuka selimutnya. Dia bangun dengan lingerie seksinya dan langsung menuju kamar mandi. Tok! Tok! Pintu kamar gadis tersebut diketuk dari luar, tapi tidak ada sahutan karena si empunya kamar sedang mandi. Diluar, seorang gadis dengan tubuh gendut dan membawa sebuah kereta dorong yang berisikan peralatan kebersihan mencoba membuka kamar tersebut.

" Eh, masih saja tidak pernah mengunci pintu kamar kalo tidur!" kata gadis itu ambigu sambil membawa beberapa peralatan kebersihan. Lalu dia masuk ke dalam kamar dan melihat ke arah ranjang, pasti lagi mandi! batin gadis itu. Dibukanya jendela serta pintu balkon kamar tersebut lalu dia berjalan ke arah ranjang dan membuka sprei juga sarung bantal guling diranjang tersebut. Sebuah vacuum cleaner mini menyala dengan suara halus dan membersihkan debu diatas ranjang dan juga bantal gulingnya. Setelah selesai, dia memasang sprei dan sarung bantal guling baru yang tadi dibawanya pada ranjang dan bantal gulingnya. Diaturnya dengan rapi bantal guling itu di atas ranjang. Dia beralih ke bawah dimana tergelar karpet halus diatasnya. Dengan gerakan maju mundur dan bersenandung kecil, gadis itu membersihkan debu diatas karpet itu. Kyra keluar dari kamar mandi dan berjalan masuk ke dalam walk in closetnya, saat itu pintu kamar mandinya sedang terbuka.

" Aduh, Nonnnn! Kok gak berubah juga sih? Mata aku kan jadi ternoda!" teriak Sofi yang kaget melihat majikannya itu berjalan dalam keadaan hanya memakai mantel mandi yang transparan masuk ke dalam walk in closetnya tanpa takut ada yang melihatnya.

" Sopppp! Can't you speak softly?" kata Kyra sambil menutup telinganya dan keluar dari walk in closetnya sambil membawa pakaian dalamnya..

" Aduh, Nonnnn! Mbok ya ngomongnya pake bahasa jawa! Aku mosok ero!" jawab Sofi masih dengan suara kerasnya dan dengan tubuh digoyang-goyang sok imut.

" Why don't you take off your earphone first!" kata Kyra sambil menunjuk-nunjuk ke telinganya. Sofi yang awalnya cuek, langsung nyengir dan melepaskan earphonenya saat melihat tingkah majikannya.

" Sorry, Non! Lupa! Hihihi!" kata Sofi senyum-senyum karena malu.

" That's better!" kata Kyra lagi sambil menggelengkan kepalanya.

" Lo bilang apa tadi?" tanya Kyra memakai pakaian dalamnya.

" Kenapa non keluar dari kamar mandi pake baju gitu?" tanya Sofi menutup wajahnya.

" Why? This is my room!" jawab Kyra dengan cueknya dan memakai pakaian dalamnya.

" Ngomong apa, sih, Non? Emboh kah, Non! Sekarepmu wae lah!" jawab Sofi lalu melanjutkan pekerjaannya. Kyra hanya menatap sebel ke gadis gendut itu lalu masuk lagi ke walk in closetnya dan memakai pakaian kerjanya. Setelah membersihkan kamar Kyra, Sofi masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dalamnya.

" Daddy sudah bangun, Sop?" tanya Kyra yang sudah berdiri di pintu kamar mandi.

" Sudah, Non!" jawab Sofi tanpa melihat Kyra.

" Dimana daddy sekarang?" tanya Kyra.

" Kalo jam segini sepertinya ada di meja makan dengan Nyonya!" jawab Sofi masih sama.

" Eh, endut! Kalo ngomong liat gue! Nggak sopan amat lo!" ucap Kyra sebel.

" Hehe! Maaf Non! Tanggung! Wowwww! Non Kyra cantikkkkk banget!" kata Sofi memuji majikannya itu.

" Gue memang cantik, Sop!...Dan seksi tentunya!" jawab Kyra bangga meskipun sedikit kaget karena teriakan Sofi.

" Iya juga!" jawab Sofi. Kyra memang sangat cantik sebagai seorang gadis muda. Wajahnya perpaduan antara Indonesia-Spanyol, karen Tama adalah laki-laki asli kelahiran Indonesia dan Marion Antonio adalah seorang dokter spesialis bedah yang berasal dari Spanyol. Kyra sangat sempurna di mata setiap pria, dengan mata bulatnya yang indah, hidung mancung, bibir seksi, dada membusung, pantat yang padat, kaki jenjang, kulit yang putih mulus tanpa cacat. Benar-benar sebuah Maha Karya Sempurna dari Yang Kuasa.

" Non harus cari laki-laki yang tampan, Non! Yang kaya raya juga!" kata Sofi yang sudah selesai dan mengikuti Kyra yang duduk di depan meja riasnya. Kyra memoles wajahnya dengan make up yang mahal, sedangkan Sofi merapikan rambutnya.

" Kayak artis, Non!" kata Sofi.

" Artis mana dulu, Sop? Kalo artis sini jauh sama gue!" kata Kyra yang memang sedikit sombong karena kekayaan orang tuanya. (Maaf, ya, yang merasa artis Indonesia, bukan berniat merendahkan, ini hanya novel fiksi!)

Kyra memoles lipstiknya sebagai sentuhan terakhir dan menatap Sofi lewat pantulan kaca.

" Yang paling utama...dia harus sangat mencintai gue, Sop!" kata Kyra sombong.

" Maksud, Non?" tanya Sofi sambil mengerutkan dahinya.

" Dia harus bertekuk lutut dikaki gue, menurut sama gue, memuja gue! Dan tidak pernah melawan gue sedikitpun!" tutur Kyra dengan sangat bangganya.

" Pasti mereka semua seperti yang Non katakan! Secara gitu lho, siapa yang tidak mencintai dan memuja Non Kay? Bahkan Dewa aja pasti bertekuk lutut kalo liat Non Kay!" jawab Sofi panjang lebar seperti tubuhnya.

" Mulut lo manis juga, Sop! Gue akan ngasih lo bonus, Sop!" kata Kyra.

" Serius, Non?" tanya Sofi diikuti anggukan kepala Kyra. Wah, aku harus sering-sering memuji Non Kay ini! batin Sofi.

" Hentikan pikiran lo itu, Sop! Atau gue akan nyabut bonus lo!" kata Kyra seakan tahu isi pikiran Sofi. Isss! Non Kay! Nggak ikhlas ya uangnya buat Sofi! batin Sofi kesal.

" Sofi nggak mikir apa-apa, Non!" jawab Sofi bohong.

" Bawain tas gue!" kata Kyra lalu keluar dari kamarnya dengan anggunnya. Memang, pohon tumbang gak jauh dari tempatnya! batin Sofi yang menatap takjub majikannya. Nyonya sangat cantik makanya Non Kyra juga! batin Sofi lagi. Aduh Sopppppp! Salahhhhh! Kok Pohon tumbang, sih?

" Good Morning, Daddy! Mommy!" sapa Kyra yang melihat Tama dan Marion duduk di meja makan.

" Good Morning, baby!" jawab Tama dan Marion bersamaan sambil tersenyum. Kyra memeluk dan mencium pipi Tama dengan manja lalu berganti pada Marion dan kembali duduk disamping papanya.

" If there is anything you want to ask? Call me, baby!" kata Tama pada Kyra yang sedang memakan rotinya.

" Yes, daddy! I will!" jawab Kyra.

" Think about what i say, baby!" kata Marion.

" Mommmm!" jawab Kyra sebel karena ucapan mamanya.

" What? I just try!" kata Marion.

" Apa kalian merahasiakan sesuatu?" tanya Tama kepo.

" No!" jawab Kyra mendelik ke arah mamanya.

" Apa ada hubungannya dengan cucu!" tanya Tama.

" Don't even try it, dad!" jawab Kyra yang sudah tahu maksud perkataan Tama.

" Baby, please! Kamu sekarang sudah 25 tahun!" ucap Tama.

" Come on, Daddy! I'm still young! And I'm not ready if I have to get up in the middle of the night everyday!" jawab Kyra manja.

" Oh, come on, baby! It's not that scary!" balas Marion.

" Ok, Daddy nggak akan memaksamu! Tapi kalo dalam jangka waktu 1 tahun perusahaan yang kamu pegang tidak ada perkembangan yang signifikan, dengan terpaksa Daddy akan menjodohkan kamu, baby!" tutur Tama.

" Ok! Siapa takut!" jawab Kyra, gue bisa memimpin perusahaan di Aussie dan Inggris, masa disini nggak! batin Kyra.

" Ok! Breakfast first! No more talking!" kata Marion. Mereka sarapan dengan tenang hingga selesai.

" Kamu benar-benar tidak membutuhkan Lingga?" tanya Tama dan itu membuat mood Kyra seketika menjadi jelek.

" Why we always talk about him?" tanya Kyra kesal.

" I just ask!" jawab Tama.

" He's just no body, Dad!" ucap Kyra.

" He help me a lot, baby!" kata Tama.

" But you pay him!" sahut Kyra.

" He's a hard worker! And i like him, baby!" kata Tama.

" But i don't! Sudahlah, Dad! Enough about him, Ok! Kay pergi dulu, Daddy!" pamit Kyra yang telah menyelesaikan sarapannya lalu berdiri dan menghampiri Tama lalu memeluk papanya itu.

" Ok, baby! Good luck!" balas Tama mencium putrinya.

" I don't want to hear his name again!" kata Kyra tegas.

" Ok!" jawab Tama sedih, padahal dia yakin jika mereka bekerjasama, perusahaan akan semakin maju dan berkembang.

" Ok! See you!" balas Kyra.

" Good morning, Bos!" sapa seorang wanita yang duduk di ruang tamu.

" Morning! When you get here?" tanya Kyra.

" Last night, Bos!" jawab wanita itu.

" Ok, Nia! Kita berangkat!" kata Kyra.

" Yes, Bos!" jawab Vania yang ternyata asisten Kyra. Kyra merasa cocok dengan kinerja Vania selama bekerja dengannya. Lalu mereka menuju ke mobil yang telah siap mengantar Kyra ke perusahaan.

" Selamat Pagi, Non!" sapa Made yang telah berdiri dibelakang pintu mobil yang telah dibukanya..

" Pagi, Pak Made!" jawab Kyra sambil masuk ke dalam mobil dan ditutup oleh Made, sedangkan Vania membuka sendiri pintu mobilnya dan masuk ke dalamnya. Saat mobil Kyra keluar dari gerbang rumahnya, terlihat Lingga turun dari sebuah mobil dan saat melihat mobil siapa yang lewat, dia segera menundukkan kepalanya tanda hormat. Kyra yang melihat hanya diam saja tidak menghiraukan.

" Cih! Penjilat!" ucap Kyra pelan.

" Siapa, Bos?" tanya Vania, asisten Kyra.

" Asisten Daddy!" jawab Kyra.

" Siapa?" tanya Vania.

" Kamu pasti sudah membaca beberapa profile pegawai daddyku'kan!" jawab Kyra yang enggan menyebut namanya.

" Apa ini?" tanya Vania. Kyra melirik ke dokumen yang Vania bawa dan melihat nama Lingga disana.

" Ya!" jawab Kyra.

" Dia tampan, Bos!" kata Vania tersenyum.