webnovel

Makasih Coki

Tak terasa makanan Alesia habis Coki sudah selesai menyuapkan makanan ke Alesia dengan telaten dan tak bosan bosan Coki tersenyum ke Alesia

"Makasih Coki" ucap Alesia tulus ke Coki

"Sayang masa cuma makasih doang ada imbalannya dong" goda Coki

"Terus kamu minta apa uang, baju, jas, sepatu" jawab Alesia saat belum menyelesaikan kalimatnya Coki sudah memotongnya

"Sayang aku ngga minta semua itu aku bisa memberi uang bahkan membelikan kamu baju, tas, sepatu, celana panjang, dress yang banyak" gumam Coki sambil menaik turunkan alisnya

"Terus kamu minta apa dari aku Coki" tanya Alesia dengan wajah penasaran

"Sayang aku cuma minta imbalannya dalam bentuk ciuman" goda Coki sambil mengedipkan matanya ke Alesia

"Hah" pekik Alesia terlonjak kaget dan mencoba menjauh dari tempat duduk Coki

"Sayang kamu mau cium aku atau aku yang cium kamu" tanya Coki sambil tetap mendekat ke tempat duduk Alesia karena Alesia tahu Coki pasti tidak akan diam kalau permintaannya belum di turuti lalu Alesia menjawab

"Biar aku mencium kamu Coki" gumam Alesia sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Coki

Saat Alesia akan mencium pipi Coki tangan Coki menarik kepala Alesia untuk mencium bibir Coki sementara tangan Coki memegang tengkuk Alesia supaya bibirnya dan bibir Alesia semakin menempel saat sedang posisi seperti ini Bodyguard suruhan Airin datang untuk meminta imbalan

"Hai cantik" ucap Bodyguard ke Alesia saat Alesia melihat Bodyguard suruhan mamanya Alesia langsung melepaskan ciuman di bibir Coki dan Coki yang mendengar kata cantik langsung menatap sumber suaranya

"Hai" jawab Alesia sedikit tersenyum kikuk karena ketahuan ciuman bibir sama Coki

"Kamu tadi bilang apa" pekik Coki menatap tajam ke arah Bodyguard

"Hai cantik" jawab Bodyguard dengan santai lalu Coki melirik ke kanan, kiri, depan, belakang tidak melihat perempuan siapapun lagi kecuali Alesia

"Kamu tahu ini itu pacar saya jadi jangan goda pacar saya" tegas Coki sambil melangkah ke arah Bodyguard dan mencengkeram krah baju Bodyguard

"Pacar" ucap Bodyguard dengan kaget

"Coki dia sudah biasa memanggil aku dengan sebutan cantik" ucap Alesia sambil mendekat ke Coki dan memegang lengan Coki saat Coki akan menjawab Bodyguard sudah menjawabnya

"Ma ma maaf tuan pacar anaknya bos Airin" ucap Bodyguard dengan terbata bata menahan takut karena krah bajunya di cengkeram Coki dengan kuat

"Mau apa kamu ke sini" tanya Coki sambil melepaskan cengkraman di baju Bodyguard

"Aku mau minta imbalan karena sudah memindahkan semua barang belanjaan anak bos Airin yaitu memindahkan semua pakaian atau dress yang ada di mall" jelas Bodyguard dengan membenarkan posisi bajunya

"Oke Alesia panggil mama dulu" balas Alesia lalu beranjak melangkah ke kamar Airin tapi saat hendak melangkah tangan Alesia di pegang oleh Coki sehingga Alesia hanya diam di tempat tidak jadi melangkahkan kakinya

"Sayang biar aku saja yang membayar orang ini" tegas Coki sambil mengeluarkan cek dan menulis uang di cek tersebut sebanyak delapan puluh juta lalu menyodorkan ke Bodyguard

"Tapi Coki biar mama yang bayar saja soalnya kamu sudah mengeluarkan banyak uang untuk membeli semua keinginan aku" jelas Alesia sambil memasang wajah memelas

"Ngga papa sayang itu sudah tanggung jawab aku sebagai pacar kamu selalu membahagiakan kamu dan menuruti semua keinginan kamu" jelas Coki menatap wajah Alesia lalu mencium kening Alesia

"Apa itu sudah cukup" tanya Coki sambil menatap ke arah Bodyguard

"Ini sudah lebih dari cukup tuan" balas Bodyguard sambil tersenyum menatap Coki

"Makasih sudah membawa semua barang belanjaan pacar aku" ucap Coki tulus tersenyum sambil memeluk pinggang Alesia lalu Coki menatap Bodyguard saat Bodyguard akan menjawab Alesia sudah menjawabnya

"Makasih sudah membawakan semua pakaian atau dress yang ada di mall" ucap Alesia tulus tersenyum ke arah Bodyguard

"Sama sama tuan dan nona kalau butuh bantuan jangan sungkan beri tahu aku saya permisi dulu" balas Bodyguard lalu Alesia dan Coki menganggukkan kepala mereka dan Bodyguard melangkah pergi untuk pulang

Wiliam masih mengejar Marsha yang berlari ke arah rumahnya karena Marsha sudah kecapekan sehingga tertangkap oleh Wiliam dan Wiliam langsung mencubit hidung Marsha

"Awwww kakak" ucap Marsha sambil memegang hidungnya yang telah di cubit Wiliam

"Kamu jangan ngeledekin kakak kayak gitu kalau kakak sudah punya pacar siap siap kamu berangkat dan pulang sendiri" jawab Wiliam sambil menjulurkan lidah ke Marsha

"Kak Wiliam kan kak Laura satu kampus sama kita jadi tetap Marsha bisa berangkat dan pulang bareng sama kakak" imbuh Marsha sambil mengedipkan mata ke Wiliam

"Emang satu kampus Marsha tapi kalau status kakak dan kak Laura pacaran pasti kakak dan Laura bakal mampir pacaran dulu jadi siap siap kamu mandiri Marsha" gumam Wiliam sambil mengacak ngacak rambut Marsha

"Kakak rambut Marsha jadi berantakan gara gara di acak acak sama kakak" cerocos Marsha sambil berusaha menepis tangan Wiliam yang ada di rambutnya

"Bukan hanya rambut kamu Marsha tapi muka kamu juga agak berantakan" jelas Wiliam sambil menyentil kening Marsha

"Ih kakak muka aku ini cantik banget tahu apa mungkin mata kakak kelilipan jadi belum bisa membedakan mana yang cantik dan mana yang jelek" pekik Marsha sambil memegang kening yang di sentil Wiliam tadi

"Males debat sama kamu Marsha lebih baik kakak ke kamar ganti baju lalu ngemil camilan yang di traktir kamu" ucap Wiliam sambil melangkah menuju kamarnya

"Kakak Marsha mau izin beli novel sebentar" gumam Marsha sambil menatap punggung Wiliam

"Jangan lama lama Marsha" teriak Wiliam sambil tetap melangkah melanjutkan langkah kakinya ke kamar Wiliam

"Oke siap kak Wiliam" teriak Marsha lalu meletakkan semua makanan belanjaan di kamarnya

Setelah meletakkan makanan belanjaannya di kamarnya Marsha langsung pergi ke arah ruang tamu dan langsung pergi keluar dari rumah untuk membeli novel kesukaannya

"Gue mau beli novel yang gue suka soalnya sudah sekitar satu minggu gue ngga beli novel karena sibuk tugas kuliah" monolog Marsha sambil tetap melangkah menuju tempat penjualan novel

Arjuna sedang ada di kamarnya sedang memikirkan bagaimana cara membatalkan pertunangan Alesia dengan laki laki yang mengaku sebagai pacarnya dan Arjuna punya ide akan membelikan novel buat Alesia karena setahu Arjuna dia paling suka baca novel lalu Arjuna keluar dari kamar dan mencari kunci mobilnya untuk pergi ke tempat penjualan novel

"Gue harus membelikan novel buat Alesia pasti dia suka dan akan jatuh cinta sama gue dan gue ngga perduli kalau yang mengaku sebagai pacar Alesia marah" gumam Arjuna sambil melangkah ke arah depan rumah lalu menuju ke mobilnya lalu Arjuna membuka pintu mobilnya lalu melajukan mobilnya ke tempat penjualan novel

Airin langsung mencoba pakaian atau dress yang di beli tadi untuk datang ke acara makan malam di rumah Criss sementara Ridwan sedang duduk di ranjang sambil mengamati bentuk tubuh istrinya setelah Airin selesai memakai pakaian atau dress yang di beli tadi Airin meminta pendapat Ridwan

"Gimana pah pakaian atau dress yang mama pakai cocok atau ngga" tanya Airin sambil menatap cermin yang ada di depannya sambil sedikit memutar melihat bentuk badan dari atas, bawah, depan, belakang, kanan, kiri

"Kalau menurut papa mama pakai apapun akan terlihat sangat cantik" jawab Ridwan sambil melangkah ke arah Airin lalu memeluk Airin dari belakang Airin memegang rambut suaminya

"Papa bisa saja" gumam Airin sambil tersenyum ke Ridwan lalu Ridwan mencium pipi Airin

"Memang mama sangat cantik dan Alesia juga mirip mama cantiknya" balas Ridwan sambil mencium leher Airin

"Pah masih siang jangan mencumbu mama soalnya mama juga mau mengecek bodyguard suruhan mama sudah menyelesaikan tugasnya apa belum" jelas Airin sambil memasang wajah serius sementara Ridwan masih mencium leher Airin

"Oke mah tapi nanti malam kalau habis selesai acara makan malam di rumah Criss papa minta jatah sama mama" goda Ridwan sambil memegang dagu Airin

"Ih papa sudah punya anak gede masih sering minta jatah ke mama" canda Airin sambil mencubit lengan suaminya yang masih memeluk pinggang Airin

"Awww mama kan cuma sama mama istri papa seorang kalau sama yang lain papa ngga pernah minta jatah" jawab Ridwan tulus sambil memegang lengan yang di cubit Airin

"Mama percaya sama papa koq tadi cuma bercanda" goda Airin sambil tertawa terbahak bahak sementara Ridwan menepuk keningnya