webnovel

Melabrak Si Kakak Tiri Durjana

Kanaya menatap lekat manik mata Kakak tirinya itu. Dia sama sekali tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Rania barusan.

"Apa maksudmu? Mulutku berbisa? Kalau begitu, kenapa bukan kamu saja yang lebih dulu aku bunuh dengan bisa ini?" tanya Kanya sembari memainkan lidahnya bak seekor ular.

Cuih!

Rania menatap jijik pada adik tirinya ini. Rania sama sekali tidak menyangka bahwa Kanaya tidak ada berubahnya.

"Hentikan semua ini, Kanaya! Apa uang yang diberikan oleh suamiku kepadamu masih kurang? Uang itu cukup banyak jumlahnya dan diberikan setiap bulan lantas untuk apa kamu melakukan semua hal ini?" tanya Rania.

Kali ini, Rania mencoba untuk bicara baik-baik dengan adik tirinya. Dia tidak ingin seperti tadi yang menggebu-gebu karena emosi.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者