"Baiklah, aku akan ikut denganmu, Mikhael. Bisakah kau memberi tahuku apa yang akan kau lakukan."
"Sekarang? Yang benar saja? Dia baru saja pulang dari misinya, Mikhael?" tanya Breckson dengan wajah ragu. Mikhael menganggukkan kepala dan tersenyum. "Kak, sudah tidak ada waktu lagi. Bila kita terus menundanya, kita akan kehilangan kesempatan emas itu." Mikhael melemparkan senyuman ke arah yang lain. Di satu sisi, Breckson masih kebingungan. Ia tak mampu melihat situasi apalagi jika disuruh memahaminya.
"Apa yang kau maksud, Mikhael?" tanyanya pelan. Remaja itu dipenuhi dengan pertanyaan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者