webnovel

Jatuh Cinta Seorang Mafia Koruptor

Dia berumur delapan belas tahun. Pewaris terbesar kriminal yang terkenal kejam. Dan dia muridku. Tidak mungkin aku bisa terlibat. Tidak mungkin aku bisa tetap terlibat. Lalu, tidak mungkin aku bisa keluar hidup-hidup. Aku melihatnya di tempat parkir ketika aku sedang mengambil bahan makanan. Bukan tempat paling romantis untuk jatuh cinta pada pandangan pertama tapi ku rasa anda tidak bisa memilih hal-hal ini. Dia memiliki minyak di wajahnya. Mataku menyorot noda oli motor, tebasan agresif tulang pipinya menonjol hampir secara brutal di bawah kulitnya yang kecokelatan sehingga membuat cekungan di pipinya. Wajahnya begitu mencolok sehingga hampir kurus, hampir terlalu parah untuk tidak menarik, bahkan kejam. Sebaliknya, kelembutan mulutnya yang penuh, merah muda mengejutkan dan rambut berwarna madu yang jatuh dalam ikal dan gelombang yang dapat disentuh ke bahunya yang lebar dan cara kepalanya saat ini dimiringkan ke belakang, tenggorokan yang dijalin dengan tali terbuka dan cokelat nikmat, untuk tertawa. di langit seolah-olah dia benar-benar dilahirkan untuk tertawa dan hanya tertawa…tidak ada yang jahat. Namun bagaimana bias dia masuk kedalam komplotan mafia yang tak mungkin ada dalam bayangan dan raut wajahnya yang humoris dan manis? Siapa yang telah membawanya kedalam kehidupan yang kelam?

ilham_suhardi · 武侠
分數不夠
272 Chs

Bab 263

Kali ini, aku yang bisa menghiburnya.

Aku menengadahkan kepalaku untuk menatap matanya dan mendapati dia memperhatikanku, seringainya berubah menjadi seringai bingung.

"Terima kasih," kataku lembut, hanya untuknya. "Untuk menyelamatkan Ayah dan mencoba menyelamatkan ibuku."

Sesuatu bekerja di belakang matanya, dan sudut mulutnya menghilang di antara giginya. Kemudian tangannya terangkat dan duduk di bahuku untuk meremas sebentar sebelum dia membungkuk untuk mengatakan hanya kepadaku, "Bukan mencoba menyelamatkan mereka, Lila. Bukan tentang mereka sama sekali, ya?"

Aku menarik napas gemetar melalui mulutku dan perlahan berhenti. "Ya baiklah. Tapi kamu harus tahu, aku menemukan mimpi."

"Oh ya?" Kali ini senyumnya tulus.

"Ya," kataku, mencoba menemukan keberanian untuk cukup berani mengatakan yang sebenarnya. "Aku memikirkannya pada hari pertama ketika kalian pindah ke rumah sebelah, dan sekarang, itu seperti menjadi kenyataan."

"Lalu apa?"

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者