Pembicaraan dua keluarga yang santai itu membuat Syaki dan Zivana juga bisa membaur dengan santai pula. Satu sama lain belum berani mengajak bicara sampai kedua orangtua mereka menyuruh mereka untuk saling mengajukan pertanyaan satu sama lain.
"Malu bertanya sesat di jalan, Syaki. Ayo tanyakan apa saja yang kamu ingin tahu dari Zivana. Kalian tidak akan bisa saling kenal kalau tidak mau tahu satu sama lain." ucap Haris karena dari tadi hanya mereka orang-orang tua yang saling berbincang. Dan yang muda menimpali. Tidak ada pembicaraan khusus yang mengarah pada Syaki dan Zivana.
"Ya nih payah kalian. Sama-sama pemalu kah? Syaki juga pemalu ya, Ris? perasaan waktu kecil dulu, kalian main bareng, bercanda, bertengkar, biasa aja. Kenapa sekarang ketemu lagi jadi petasan melempem? apa jangan-jangan kalian punya dendam masa lalu yang belum terselesaikan?" goda Fatih.
"Ayah ini bisa saja. Dendam apa? bertengkar juga jarang." ucap Zivana.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者