*
rubi memandangi wajah sisi yang masih terpejam dengan memegang tangannya, wajah yang biasanya cantik dan di hiasi senyum yang menawan sekarang terlihat pucat dan begitu rapuh siapapun yang melihatnya pasti akan merasa ibah padanya
"semua ini salahku... maafkan aku sisi"gumam rubi sambil sesekali mencium punggung tangan sisi
sisi mengerjabkan matanya dan setelah dia bangun orang pertama yang dia lihat adalah rubi , semua kejadian di restoran terbayang kembali dalam benaknya membuat sisi melepaskan tangan rubi dengan kasar
"pergi..!!"teriak sisi
"dengarkan aku ini gak seperti yang kamu pikirkan" rubi mencoba menjelaskan
"aku udah gak mau denger apa pun perkataan mu..sekarang kamu pergi"teriak sisi lagi
"aku mohon dengarkan aku dulu sayang"rubi mencoba meraih tangan sisi namun selalu di tepis lagi
"pergi...aku bilang pergi... bunda..bunda sisi mau pulang huhuhu" tangis sisi sambil memanggil Bundanya
"gak...kamu gak boleh pergi dari ku..kamu istriku dan kamu selamanya milikku " kali ini rubi berkata dengan nada yang tak kalah keras dari sisi
"kamu jahat..kamu egois.. akhh" sisi memekik kesakitan sambil memegangi perutnya
"sayang kamu kenapa.. aku pangilkan dokter"kata rubi yang khawatir dan menekan tombol untuk memanggil dokter
"jangan sentuh aku"teriak sisi ketika rubi akan menyentuh perutnya
" dia anakku "desis rubi
"dia hanya anakku dan aku akan segera pergi" kata sisi sambil meringis menahan nyeri di perutnya
ketika mereka masih berdebat dokter datang dan menyuruh rubi untuk keluar dari ruangan
di luar ruangan rubi menelfon randy dengan gelisah
📞
"kamu kirim dua bodyguart ke rumah sakit sekarang juga"titah rubi
"baik pak"
"dan kamu siapkan rumah dalam waktu satu jam dan beri pengamanan yang ketat, pasang cctv di semua bagian kecuali kamar pribadi ku kamu mengerti"
"iya pak.."jawab randy dan dengan segera melaksanakan tugas dari bosnya itu
semua ini rubi lakukan agar sisi tak pergi dari hidupnya dan dia menepati janjinya jika sisi mencoba melepaskan diri darinya maka rubi tak segan mengurungnya dalam sangkar mas
selesai berbicara pada randy rubi masuk ke dalam ruangan sisi dengan paksa meski di larang dokter karena keberadaan rubi saat ini menggangu ketenangan sisi
"persiakan kepulangannya sekarang juga"perintah rubi pada dokter itu
"tapi pasien masih dalam pengawasan dan butuh alat-alat kedokteran" jawab dokter
"aku gak mau pulang...aku mau pulang sama bunda"teriak sisi pada rubi
"aku bilang pulang ya pulang" kata rubi dengan keras
"tapi pak..ibu sisi masih..." belum
selesai dokter itu bicara rubi meliriknya dengan tatapan tajam siapapun yang mendapatkan tatapan itu pasti akan menciut
"kamu persiapkan apapun yang akan di butuhkan dan sekalian bawa perawat.. berapapun biayanya saya sanggup"ucap rubi dengan begitu sombongnya
"tapi aku gak mau sama kamu.. aku benci kamu"teriakan sisi namun tak di dengarkan oleh rubi dia secara paksa mengedong sisi keluar rumah sakit menuju rumah baru mereka dan di ikuti dua orang laki-laki yang bertubuh tinggi, tegap dan kekar
sisi memberontak saat masih dalam gendongngan rubi
"turunin aku...aku benci kamu..benci!!!"teriak sisi sambil memukuli dada bidang suaminya itu dan sudah tak peduli di lihat banyak pasang mata.