"Vanya kenapa dengan motor lo?"pekik Gendis,Gendis memakaikan Earphone di telinga Vanya,Gendis adalah sahabat Vanya mereka sahabatan sudah dari jaman Sd."gue gak tau,ini rem motor gue blongg!"teriak Vanya ia berusaha dengan kuat mengendalikan motornya,tapi nasib sudah ada yang mengatur Vanya oleng dan berakhir jatuh di jurang bersama dengan motornya.
BRAKKK,BYURR!
"Vanya! hallo hal-VANYAAAA!!"Gendis Histeris tidak perlu diberi tahu kembali dia sudah tau dengan apa yang terjadi.
.
.
Di lain tempat atau tepatnya ditaman yang terlihat tidak terawat terlihat seorang gadis ysng sedang memeluk kedua kakinya dengan kondisi yang berantakan luka terdapat di mana-mana,tubuhnya menggigil ketakutan air mata yang tidak bisa berhenti mengalir membuat dadanya sesak.
"Hiks,hiks m-mama Kei takutt.."Isak Keisha dengan parau,Keisha anindya Wijaya nama yang indah tapi tak seindah hidupnya,hidupnya penuh dengan drama dimana dia setiap hari selalu di bully tidak hanya disekolah bahkan dirumah pun ia mendapatkannya.
"KEISHAA!"Teriak seseorang membuat Keisha menahan napas agar tidak mengeluarkan suaranya bahkan ia menutup mulutnya dengan kedua tangan nya.
"Pah,, udah ya jangan lagi pula mamah tau Keisha pasti gak sengaja ngelakuinnya"bujuk wanita paruh baya yang masih canti diusianya yang tidak muda lagi,Namanya Rianti ia tak lain seperti Rubah atau serigala berbulu domba di depan Gibran Ayah Keisha ia begitu manis tapi di belakanggnya tak segan ia memperlakukan Keisha bagai budak,Rianti adalah istri kedua ayahnya atau ibu Tiri Keisha dia datang bersama dengan anaknya yang bernama Gina.
"tapi dia keterlaluan bagaimana dia bisa memfitnah Gina tidur bersama Gerald anak sialan itu! kamu jangan selalu memanjakannya Yanti dia jadi anak yang tidak tau diri!"maki Gibran,diam-diam Rianti tersenyum.
"Sayang aku hanya ingin keisha jadi anak yang tau apa itu sosok ibu,sudahlah mungkin Keisha merasa kalo Gerald sudah dekat dengannya jadi dia merasa sedikit iri dengan kedekatan mereka berdua"rayuan dan hasutan keluar dari mulut wanita berhati iblis yang sialnya di terima oleh si bodoh berhati batu.
Keisha hanya mampu menangis mendengar mereka berdua sungguh dia hanya memberitahukan kepada mereka bahwa dia melihat Gerald Gina sedang memadu kasih tapi tidak ada yang percaya salahnya juga langsung memberi tahu tanpa ada bukti.
"Kei kamu kenapa disini?"suara Gina terdengar,Keisha memejamkan matanya ia sungguh ketakutan saat ini,sedangkan Gina tersenyum smirk ia tau Keisha akan bersembunyi disini karena tadi ia membuntuti Keisha.
"Keisha ayo ikut aku,takutnya papa mencari kesini, ay-papah"Gina si licik turunan iblis itu berpura-pura kaget padahal dalam hatinya ia berteriak kegirangan.
"ngapain kamu masih peduli sama gadis sialan ini Gina?"desis Gibran,matanya menatap tajam ke arah Keisha.
"Berdiri!"titah Gibran pada Keisha tapi Keisha tidak bergeming.
"BERDIRI KEISHAA!!"Bentak Gibran membuat mereka yang disana tersentak kaget.
Keisha menangis dengan keras tubuhnya sudah menggigil ketakutan.
"kau tuli?BERDIRI SIALANN!'Gibran menarik paksa Keisha dan membawanya masuk kedalam rumah yang megah,langkah Keisha terseok-seok karena ia tidak siap dengan tarikan Gibran.
"pinter banget sih kamu sayang,kok kamu bisa tau kalo si lemah ada disini?"tanya Rianti pada anak semata wayangnya.
"tadi waktu sibodoh itu dimarahin papa aku ngikutin dia eh ternyata dia sembunyi disini,pinter juga dia sembunyi ditempat yang pasti papa gak akan tau"Gina menjawab dengan antusias.
"hebat kamu! sekarang kita ikutin papah kamu kita lihat siksaan apa yang bakal dikasih sama papa kamu juga harus berlagak seolah kamu kasian sama si Keisha"ujar Rianti.
"pastinya dong bahkan aku udah nyiapin ini"Gina mengeluarkan benda dari sakunya,"tadaaa!".
"hebat kamu sayang kok bisa sih kepikiran sama obat tetes mata?"tanya Rianti.
"karna pasti perih kalo ditetes ke mata aku kan pasti seneng kalo ngeliat dia tersiksa mana bisa aku sedih jadi aku nyiapin ini hehe"
"yaudah ayo kita lihat pertunjukan Hahaah"mereka berdua pun tertawa tanpa sepengatahuan mereka ada yang mengawsi mereka.
"kita tunggu pembalasannya!"
.
.
"sakitt pa! Keisha sungguh Keisha gak fitnah Kak Gina"Raung Keisha.
Ctakkk,
"masih berani melawan kamu hahh?"
"rasakan ini gadis bodoh!"desis Gibran.
Ctakk,
Ahkkk!
Ctakk,
"hiks sakit pah,sak-kit,a-ku juga anak papa tapi kenapa papa tega sama Kei?.."lirih Keisha dengan kesakitan.
Deg!
ada perasaan bersalah di hatinya tapi Gibran mengabaikannya.
"banyak drama kamu! saya tidak akan begini jika kamu tidak berulah!"kilah Gibran,
"Papahh! Keishaa ha..hah pah.. kenapa papa tega hiks Keisha ini aku sha kamu harus bertahan hiks,papa bawa Keisha ke Rumah sakit pa"air mata buaya Gina meluncur tentu saja dengan bantuan obat tetes mata.
"abaikan dia! perintahkan kepada pelayan jangan ada yang memberinya makan tanpa seiizin saya"titah Gibran lalu ia pergi begitu saja meninggalkan Keisha yang tegeletak lemah.
"Keisha sayang cup...cup apakah ada yang sakit pasti ini sakit yaaa"Rianti dengan sengaja menusuk luka dipunggung Keisha menggunakan kayu yang berada di gudang ya Keisha disiksa di gudang ah bukan gudang ini adalah kamar Keisha.
"shsh sakit"ringis Keisha dengan lemah.
"makanya jangan berulah cukup diam dan lupain apa pun yang gue lakuin Kei akibatnya lo jadi kaya gini kan,harus nya lo tau kalo papa ada di pihak siapa, Gue Kei Gue anak yang tidak diinginkan kaya lo mana mau papa bela lo haha kasian"ledek Gina,Keisha hanya mampu menjerit di dalam hatinya.
"apa kesalah aku kenapa kalian tega menyiksa aku?..."lirih Keisha tanpa menatap mereka badannya sudah tidak sanggup lagi bahkan untuk menggerakan jarinya.
"salah kamu apa yaa?"Rianti berpura-pura berfikir,wajah rianti berubah menjadi serius dia menundukan kepalanya dan menatap Keisha dengan tajam dia menarik kasar dagu Keisha.
"salah kamu hanya satu Keisha, KARENA KAMU TERLAHIR DARI WANITA JALANG!"Bentak Rianti tepat di depan Keisha.
"MAMA AKU BUKAN JALANGG!"Keisha memekik,untuk pertama kalinya Keisha mengeraskan suaranya.
"Haha haha hebat Gina lihatlah anak manis ini meminta kepada kita untuk menghajarnya"kekeh Rianti.
"Hajar mahh,nih mungpung ada kayu wah ini besar banget mah hajar mahh"Gina dengan semangat memberikan Kayu kepada Rianti,Rianti mengambilnya dan mengayunkan kayu itu dan,
Bruk,
"ahk!" Keisha memekik kesakitan.
Bruk,
"uhuk,uhuk"Keisha mengeluarkan darah dari mulutnya.
Bruk,
Keisha tidak sanggup lagi dia menutup matanya untuk selamanya.
TBC.