Entah sudah berapa kali aku menghela nafas karena terjebak di situasi yang canggung kaya sekarang ini. Tapi aku gabisa bilang kalau ini situasi canggung karena ini jatohnya kaya pertarungan. Lebih tepatnya Arya sih yang begitu, mata dia sedaritadi terus aja ngeliat ke arah Alana dengan tatapan yang kaya pengen nelen hidup-hidup pokonya. Arya ngeliatin Alana tu sinis se sinis-sinisnya, sementara Alana terus nundukin kepalanya karena takut ngeliat Arya.
Peran aku disini sebenernya sebagai penengah, tapi tiap kali aku ngomong Arya terus aja motong yang berakhir aku cape sendiri jadinya. Begitupun Alana yang mau ngomong juga sama, bahkan Alana tu sampe ditunjuk-tunjuk mukanya sama Arya supaya dia mau diem.
Cuman ya aku juga lama kelamaan jadi kesel sendiri sama Arya, aku mau ngomong itu terus aja dipotong sama dia padahal dia sendiri gatau apa yang mau aku omongin.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者