webnovel

ISTRI TUAN MUDA NIELS

"Jika diberi kesempatan, aku berharap bisa terlahir kembali dan menjalani sisa hidupku bersamanya." Entah itu keajaiban atau bukan, Calista Kay yang mati di tangan orang yang paling ia percaya, akhirnya mendapat kesempatan terlahir kembali satu tahun sebelum dirinya dibunuh. Di kehidupan kali ini, pria dan wanita penggoda itu akan dibuat memohon ampun di bawah kaki Calista. Penyesalan telah meninggalkan suaminya, akan ia tebus di kesempatan kedua ini. Hidup selamanya bersama Keandre Niels.

Raeni_Dream · 奇幻言情
分數不夠
276 Chs

BAB 6

ISTRI TUAN MUDA NIELS BAB 6.

Di kamar Calista.

Brak…

Calista menutup pintu dengan sangat keras sesaat masuk ke dalam kamarnya.

"Ya ampun!"

Wanita itu menutup seluruh wajah dengan kedua telapak tangannya. Sepertinya Calista sedang merasa malu sekarang.

"Apa yang tadi kulakukan?! Aku begitu tergoda dengan tubuh Keandre! Oh ya ampun!" teriak kesal sendiri.

Calista menjadi malu dan menyalahkan dirinya sendiri. Dirinya tadi tak bisa menahan godaan dari ketampanan suaminya.

Kini ia menjadi merasa malu sendiri atas perbuatannya. Ini diluar kendali diri Calista.

"Calista! Lupakan, lupakan itu semua!" Calista berusaha untuk menyadarkan dirinya dengan menepuk-nepuk pipinya sendiri.

"Ini hari kedua setelah pernikahanku. Pria itu akan datang ke kastil ini hari ini. Aku harus mempersiapkan sambutan untuknya," ujar Calista.

Jika mengingat kehidupan Calista sebelumnya, hari kedua setelah pernikahannya dengan Keandre Niels, seorang pria yang pernah menjadi kesalahan terbesar Calista akan menemuinya hari ini.

Calista sudah memprediksinya, dan mungkin itu memang akan terjadi hari ini. Butuh persiapan bagi Calista untuk menyambut tamunya nanti.

"Jason Collin! Kematianku dan Keandre sebelumnya, kau harus membayarnya selama sisa hidupmu di dunia ini sekarang!"

***

Di meja makan.

Calista Kay dan suaminya, Keandre Niels sedang menikmati sarapan pagi mereka.

Selama sarapan, Calista selalu memalingkan wajahnya dari suaminya itu. Karena itu akan membuat Calista mengingat kembali kejadian tadi pagi jika menatap wajah Keandre secara langsung.

Juga tidak ada percakapan di antara mereka. Apalagi Calista yang menjadi sangat gugup dan canggung saat berdekatan dengan suaminya sekarang ini.

"Dia tidak bicara apapun. Apa cepat sekali melupakan kejadian tadi pagi? Atau dia sedang tersipu malu sekarang?" batin Keandre.

Suami sah Calista itu begitu penasaran dengan apa yang sedang ada di kepala istrinya tersebut. Itu karena Calista yang diam saja selama sarapan berlangsung.

"Lepaskan aku! Aku ingin bertemu Calista!"

Tiba-tiba saja ada yang mengacaukan momen sarapan Keandre. Seseorang sepertinya sedang menerobos masuk ke dalam kastil milik Keandre.

"Keandre Niels! Kembalikan wanitaku!" suara teriakan itu bergema sampai telinga Keandre.

"Bagus! Tamunya sudah datang sekarang," benak Calista.

Orang yang sedang ia tunggu, kini sepertinya sudah hadir di sini.

Sementara itu, wajah Keandre langsung berubah muram setelah seseorang berteriak itu. Tatapan tajam langsung bisa terlihat di matanya.

"Siapa yang berani masuk ke dalam kastilku tanpa izin?!"

"Antar aku pada orang itu!" perintah Keandre.

"Baik tuan muda," asisten pribadi yang selalu berada di samping Keandre tentu langsung menerima perintah itu.

"Keandre! Kembalikan Calista padaku! Aku adalah orang yang dicintai Calista! Beraninya kau merebut Calista dariku!"

Seorang pria terus berteriak saat baru memasuki pintu masuk. Dua orang penjaga menahan tubuhnya untuk tidak masuk ke dalam kastil.

"Lepaskan aku!"

Pria itu menepis kedua penjaga kastil Keandre dan langsung berjalan masuk begitu saja.

"Keluarlah Keandre! Lepaskan wanitaku!" teriak pria itu.

Pria itu bernama Jason Collin, dia adalah pria yang sangat di cintai oleh Calista sedari masa sekolah SMA.

Kini pria ini sedang membuat keributan di kastil Keandre pagi-pagi seperti ini.

"Beraninya orang luar masuk begitu saja ke dalam kastilku! Apa dia sudah bosan hidup?!"

Keandre akhirnya muncul dan menemui pria pembuat onar itu. Dengan didorong oleh Leon si asisten, kursi roda yang diduduki Keandre perlahan mendekat pada Jason Collin.

"Keandre Niels! Akhirnya kau keluar juga!" 

Jason begitu percaya diri saat melihat orang yang dituju sudah terlihat di matanya.

Jarak antara Keandre dan Jason masing beberapa langkah jauhnya. Tapi tatapan tajam di antara kedua orang ini, terlihat sangat menegangkan.

"Calista?!"

Tetapi mata Jason Collin langsung beralih pada wanita yang berjalan di belakang Keandre.

"Calista, aku datang untuk menjemputmu. Ayo kita pergi! Aku akan membawamu menjauh dari keluarga Niels ini!" ajak Jason.

Sikap Jason tiba-tiba langsung berubah menjadi lembut setelah melihat wanita yang ia cari. Dia merasa sangat senang melihat Calista sekarang.

Sementara Calista, dia berdiri di samping Keandre Niels suaminya. Ekspresinya terlihat tidak bahagia saat melihat Jason.

"Apa Calista akan ikut dengan pria itu?! Dia adalah pria yang selalu menjadi alasan bagi Calista untuk kabur dariku!" Keandre merasa marah sendiri dalam hatinya.

"Gawat! Apa nona Kay akan pergi meninggalkan tuan muda lagi?! Kalau itu terjadi, tuan muda akan sangat marah besar lagi," batin cemas Leon.

"Calista, ayo! Aku akan membawamu menjauh dari pria jahat ini!" Jason berjalan beberapa langkah menuju Calista.

Dengan mengulurkan tangannya, niat Jason mengajak Calista terlihat seperti orang yang sangat tulus.

"Kaulah pria jahat! Bagaimana bisa, dulu aku begitu percaya dengan akting pria ini," pikir marah Calista.

Calista berjalan mendekat ke arah Jason. Tapi itu tak bisa dibiarkan saja oleh Keandre.

"Eh… Keandre." Calista langsung menghentikan langkah yang baru saja terhitung satu. Tangannya langsung ditahan oleh Keandre.

"Apa kau akan pergi bersama pria busuk itu?!" tanya Keandre dengan tatapan pembunuh.

"Aku sudah berjanji denganmu sebelumnya, kan? Aku mohon, percayalah padaku kali ini," ungkap Calista.

Wanita yang memakai long dress itu, menggenggam balik tangan Keandre yang menahannya dengan tangan yang lain.

"Aku tidak akan mengingkari janjiku. Biarkan aku pergi sebentar sekarang," mohon Calista sambil berusaha melepaskan genggaman tangan Keandre dengan lembut.

Tapi sepertinya Keandre tidak memberikan izin untuk Calista menjauh darinya. Genggaman tangannya malah semakin kuat dan Calista mulai merasakan sakit karenanya.

"Pria ini! Memang terlalu possessive," batin kesal Calista.

"Dua menit. Beri aku waktu dua menit untuk menyelesaikan ini, oke?" pinta Calista lagi.

Dengan senyuman manis di bibirnya, Calista berusaha membujuk Keandre untuk melepasnya walau hanya sebentar.

"Satu menit! Hanya satu menit!" tegas Keandre.

Akhirnya pria possessive ini melepaskan genggaman erat tangannya dari Calista dan mengizinkannya pergi.

Calista berbalik dan berjalan mendekat ke arah Jason Collin, yang sedari tadi berteriak tak karuan.

Tatapan mata nanar dan ekspresi dingin yang ditunjukan Calista saat mendekat pada Jason, membuat pria itu sedikit gemetar takut dibuatnya.

"Kenapa tatapan wanita ini menakutkan? Dia seperti ingin membunuhku saja," dalam hati Jason yang ketakutan.

"Ca-calista, ayo kemari dan pergi bersamaku," ajak Jason kembali.

Tapi kali ini raut wajah yang tadi percaya diri mengajak Calista, sekarang berubah menjadi orang gugup dan ketakutan.

"Hyaa…!!!"

Plak…

Bruk...

Calista dengan sangat keras meninju wajah Jason hingga tersungkur ke lantai.

"Calista!"

"Nona Kay!"

Keandre dan Leon begitu terkejut dengan atraksi tinju Calista tadi.

"Kenapa, kenapa kau memukulku?"

Jason tak percaya dengan tindakan Calista padanya.

Dengan memegang pipi yang tiba-tiba saja membengkak dan sedikit darah keluar dari hidungnya, Jason mempertanyakan perlakuan kasar wanita di hadapannya itu.

Penasaran kelanjutannya?

Baca juga bab selanjutnya ya.