Mia melihat jaket di sofa, kemudian menoleh ke arah Petra. Dia mengerutkan bibirnya dan berkata, "Punya seseorang…."
Mata Petra yang tajam seketika memicing, dan pupil hitamnya mendelik tajam ketika menatap Mia. bibir tipisnya naik, membentuk senyum mencibir. "Jadi begitu…." Dia mendengus dingin. "Mia, sepertinya kamu lupa kalau kita belum bercerai!"
Mia yang tidak mau menjelaskan apapun membuat Petra marah.
Karena masalah jembatan di Jakarta Timur dan Utara, dia terlalu sibuk untuk mengurusi masalah remeh seperti ini…. Namun meski begitu, setelah lembur, dia berkendara ke Livie Suites tanpa dia sadari.
Heh, dia tidak pulang ke rumahnya sendiri, dan dia tidak mau pergi ke Taman Dewata tanpa Mia…. Dia pulang ke Livie Suites, dan apa yang dilihatnya?
Hati Mia membeku. Dia berusaha bersikap setegas mungkin ketika melihat cemoohan di bibir Petra. "Pokoknya, cepat atau lambat…." Nada suaranya terdengar tak acuh.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者