Lily berlari secepat mungkin untuk bersembunyi begitu mendengar kabar Sean sudah di depan pintu. Situasi mereka benar-benar gawat.
" Kenapa dia memaksa masuk? Si*lan, dia tidak sayang pada nyawanya ya?" gerutu Damian kesal.
" Kita temui di depan pintu saja, jangan biarkan dia masuk. Dasar tamu gak sopan " desis Rano.
Dengan langkat cepat kedua pria itu dan Kana langsung menuju pintu utama, " bertamu pagi-pagi ke rumah orang secara tiba-tiba dan memaksa masuk sampai ke dalam, bukankah itu sangat tidak sopan, Sean?" celetuk Rano.
Sean yang berdiri di depan pintu besar mansion itu langsung melebarkan senyumnya, " maaf, aku hanya ingin memastikan secara langsung bahwa kalian puas dengan kirimanku " balasnya seolah tidak tersinggung.
" Kan bisa lewat telepon, Pak Sean " balas Kana yang merasa alasan Sean sangat tidak jelas.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者