Ezekiel mengerang pelan merasakan tekanan di kepalanya. Ia memijat dahinya dengan sedikit kasar karena rasa frustrasi.
“Your Highness, Anda harus…” Sir Marcus berhenti bicara melihat Ezekiel mengangkat tangannya.
“Aku baik-baik saja,” ucap Ezekiel datar.
“Tapi Anda belum tidur selama tiga hari…” Aidenya, Sir Marcus terlihat begitu khawatir melihatnya.
Namun Ezekiel merasa bekerja lebih baik daripada tidur. Jika ia tidur–tidak. Menutup mata saja sudah cukup membuatnya melihat bayangan hari itu. Wajah pucat Harriet memanggil-manggil suaminya dan punggung ringkihnya di pinggir padang bunga.
Saat itulah mereka mendengar suara dari luar pintu–seperti suara langkah kaki yang cepat.
Drap drap drap drap
CRASH!
Pintu kantornya terbuka, dan Ezekiel melihat seorang wanita cantik bergaun putih muncul di hadapannya.
“Your Highness!”
Dan sepersekian detik selanjutnya, ia melihat wajah Ezra, tunangannya, terlihat begitu cerah dan bahagia.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者