"Kau pasti memenangkan hatinya..., em tapi bagaimana anda bisa tau kakak ku ada di sana, sedangkan ponselnya saja ada padaku sejak tadi. Atau apakah anda adalah salah satu dari orang jahat itu?" Tanya Lay dengan tatapan serius.
Seketika senyuman Liu Qiang surut diikuti wajah serius yang terpancar di wajahnya mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh Lay. Lay memang terlihat seperti pria yang manis dengan senyuman tipisnya tapi di balik itu semua Liu tau bahwa Lay adalah pria cerdas yang tidak akan mudah untuk di bohongi.
"Aku kebetulan punya urusan dengan Pemimpin Naga hitam, dia sudah membunuh salah satu anggota ku. Dan secara kebetulan pula aku melihat Jia di sana bersama Wang saudara laki-laki kalian yang di gantung seperti seekor binatang. Pemimpin naga hitam benar-benar keji!" ujar Liu menunjukan wajah marah. Liu sengaja mengepal tangannya dan sedikit memukul bagian atas luar mobilnya untuk menunjukkan kemarahannya di depan Lay.
"Hem... sepertinya Tuan Liu memang di takdir kan untuk menjadi penyelamat kak Jia." Ujar Lay.
"Kalau begitu ayo kita bawa Jia ke rumah sakit, kondisinya sangat memperihatinkan semua terjadi karena aku terlalu lambat sampai di tempat itu." Kata Liu sekali lagi menampakkan wajah kesalnya.
"Oh ya...! baiklah... baiklah ayo kita segera ke rumah sakit, aku tidak ingin terjadi sesuatu kepada kakak ku." Ujar Lay dengan khawatir.
Saat Liu akan masuk kedalam mobil, "kakak ipar..." panggil Lay sekali lagi membuat Liu menoleh. "Terima kasih sudah menyelamatkan kakak ku, aku berharap besar kau menjadi kakak ipar ku sesungguhnya. Hanya kau pria yang bisa melindungi kakak ku, dia tidak sekuat yang terlihat."
Saat itu entah mengapa untuk pertama kalinya jantung Liu berdebar dengan hebatnya. Liu hanya membalas perkataan Lay dengan senyum yang mengembang luas di wajahnya.
*
*
*
Rumah sakit pribadi milik Liu Qiang.
Lay duduk tepat di sebelah ranjang dimana Jia di rawat. Rasa khawatirnya membuat ia bahkan tidak berkedip saat menatap wajah Jia, apalagi melihat beberapa luka yang ada di beberapa bagian tubuh Jia. Lay rasanya ingin sekali memukul wajah orang yang sudah membuat Jia terluka separah ini.
Tak berapa lama Liu yang baru saja bicara dengan anggotanya di luar masuk dan langsung menepuk pundak Lay yang terlihat amat sedih.
"Istirahat lah, biarkan aku yang menjaga kakak mu!"
"Tidak... tidak apa-apa kakak ipar, aku akan menunggu kakak Jia sadar. Aku sangat merasa bersalah karena tidak bisa menolong kak Jia saat itu."
"Itu bukan salahmu, kau sudah melakukan hal yang benar, jika saja saat itu kau masuk dan membantu Jia mungkin saja bukan hanya dua orang yang harus di rawat, entah-entah aku harus menyiapkan satu kamar lagi untukmu. Mereka bukanlah lawan yang mudah." Kata Liu
Tak lama ponsel Lay berdering dan Lay langsung beranjak dari kursinya, dan memberikan isyarat kepada Liu bahwa ia akan mengangkat panggilan tersebut di luar.
Setelah Lay keluar dari ruangan tersebut. Liu duduk di sebelah Jia sembari menatap Jia dalam.
"Kau benar-benar wanita yang pemberani, dan kau semakin membuatku merasa tertantang untuk memilikimu seutuhnya." Batin Liu.
Tak berapa lama terlihat jari telunjuk Jia bergerak dan saat bersamaan matanya terbuka secara perlahan.
Liu hanya duduk bersandar sembari melipat tangannya di dada. Jia menatap wajah pria yang ada di hadapannya dengan malas.
"Seharusnya kau berterima kasih karena aku sudah menyelamatkan mu!" ujar Liu.
"Berterima kasih..." Jia menyunggingkan bibirnya. "Berterima kasih karena kaulah penyebab aku dan adikku menjadi seperti ini bukan?"
"Kau selalu saja berfikir buruk tentangku, padahal aku tidak seburuk itu. Aku datang khusus untuk menyelamatkan mu setelah tau Keparat itu melukai mu."
Jia memalingkan wajahnya membelakangi Liu.
"Kau berhutang banyak padaku, aku sudah menebus adik mu. Dan kau harus membayar untuk itu."
"Kau bisa mengambil uang yang ada di koper, yang aku bawa saat menemui Pemimpin naga hitam."
"Tidak cukup, karena bunga uang yang aku pinjamkan adalah lima puluh persen." Kata Liu membuat Jia dengan cepat berbalik dan menatap tajam Liu Qiang.
"Apa kau seorang manusia?" tanya Jia spontan dengan kening yang berkerut.
"Aku manusia tapi berhati iblis!" Jawab Liu dengan santainya.
"Aku tidak akan membayar apapun kepadamu!"
"Aku dengar persidangan Dokter Zhu di percepat dan kau tau pasti apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku bisa saja membuat dia di penjara seumur hidup. Kira-kira apakah itu cukup menarik untuk mu?"
"HENTIKAN OMONG KOSONG MU!" kata Jia yang bangkit dari tidurnya dan berniat menampar Liu Qiang.
Liu Qiang menangkap tangan Jia dan manrik nya tinggi membaut Jia tertarik sangat dekat dengan Liu.
"Sebenarnya apa mau mu, kenapa kau terus menerus mengganggu hidup ku?" tanya Jia.
"Jadi istriku, maka aku akan membebaskan Dokter Zhu, memperbaiki karirnya dan membuat dia kembali di rekrut di rumah sakit. Kedua hutang piutang yang ada di antara kita di anggap lunas. Dua tahun dari sekarang dan setelah dua tahun kita bisa bercerai... bagaiman?"
Jia langsung mendorong dada Liu dan menjauhi pemuda yang baginya sudah gila itu.
"Penawaran ku tidak berlaku lama, jika kau tidak mau menikah denganku maka bersiaplah untuk melihat takdir buruk orang yang paling kau sukai itu. Aku tidak tau apa yang akan terjadi setelah sidang nanti, dan apa yang terjadi walau ia sudah di bebaskan. Karir kedokterannya akan hancur, dan seumur hidup ia akan di cap sebagai pria yang berusaha memperkosa Nona Jia."
"Apa kau sangat suka menghancurkan hidup orang lain?"
"Jika aku tidak menjadi penghancur maka aku yang akan di hancurkan oleh orang lain. Oleh karena itu aku sangat suka bertindak duluan dari pada harus menyesal belakangan."
"Bagaimana aku bisa menikahi bajingan seperti mu?"
" Kau pasti bisa, cukup menjadi bajingan seperti ku!"
"Sampai kapanpun aku tidak akan menjadi seperti mu!"
"Jadi putuskan saja sekarang, apa kau tega melihat hidup Dokter Zhu hancur? CK... aku rasa kau tidak akan sekejam itu terhadap orang yang kau cintai."
Jia terdiam untuk beberapa saat, mendengar permintaan yang di ajukan Liu Qiang jelas saja Jia tidak akan bisa menerima hal tersebut dengan mudah. Tapi ia juga berhutang kepada Dokter Zhu, jika bukan karena dirinya mungkin semua yang menimpa Dokter Zhu tidak akan terjadi. Hal itu membuat Jia bingung, haruskah ia menerima tawaran Liu yang sama saja dengan bermain di kandang macan. Atau haruskah ia dengan tegas menolak dan Dokter Zhu bahkan dirinya tidak akan berhenti di teror oleh Liu Qiang.
"Hem... sepertinya kau menolak tawaran ku, kalau begitu aku harus meminta kuasa hukum ku untuk mengajukan hukum yang seberat-beratnya terhadap Dokter Zhu. Dan juga aku harus menyiapkan materai surat perjanjian bahwa kau akan melunasi hutang-hutangmu atau... Wang akan menjadi sandera ku selama-lamanya."
Liu mengedipkan sebelah matanya dan mendorong kursi ke belakang, ia berdiri dan menyelipkan kedua tangannya di saku celana. Saat itu Jia masih terlihat berfikir dan menimbang tawaran Liu Qiang.
"Tunggu...!"
Halo semuanya
Yuk mulai hari ini dukung Istri nakal Tuan Mafia dengan memberikan dukungan power stone atau batu kuasa sebanyak-banyaknya ya. Biar author bis rajin up setiap hari. Ayo kasi semangat ya