049 BOCORKAN RAHASIA

Ketika Lucas pergi, aku akhirnya berbalik ke Samantha. Saat itu juga, aku menangkap ekspresi cemas yang mencolok di wajahnya. Sebelum aku bisa berbicara bagaimanapun, ia sudah menyiapkan pidatonya. "Kau membuatku sangat khawatir!" Ia membanting kata-kata, mengelus rambutnya yang panjang dan halus dengan jari-jari lentiknya. "Lucas menelponku jam dua pagi! Bisakah kamu percaya itu? Jam dua pagi!" Ulangnya, menggelengkan kepala dengan tidak percaya. "Aku masih tertidur pulas di tempat tidurku ketika aku menerima panggilan dari dia, memberitahuku bahwa kamu ada di rumah sakit. Dia menjatuhkan berita seperti bom. Bayangkan ketakutan dan kejutanku, aku benar-benar jatuh dari tempat tidur setelah mendengarnya. Rasanya seperti rohku sudah meninggalkan tubuhku selama satu menit penuh." Jari-jari Sam bergerak-gerak di udara saat ia mengungkapkan pikirannya.