"dasar tidak berguna! Pergi kau dari tempat ini. Aku tidak butuh pelayan bodoh sepertimu." Bentak Jason kepada anne. Meskipun anne memohon sambil memegang kakinya, semua itu tidak membuat hati Jason merasa iba.
"maafkan saya tuan. Saya mohon jangan pecat saya." Anne hanya bisa menagis dan memohon maaf. Ia tidak ingin diusir seperti beberapa hari yang lalu. Sebenarnya bukan masalah gaji atau pekerjaan yang membaut anne masih bertahan meski kerap mendapatkan siksaan. Semua karen kasih sayangnya kepada akira dan hutang budi kepada mendiang nyonya jasmine yang telah banyak menolong dirinya dan keluarganya.
"enyah kau dari hadapanku!" Jason menarik kakinya yang sedari tadi di pegang erat oleh anne, mengalami kesulitan. Tidak ada lagi kesabaran yang tersisa. Amarahnya telah memuncak. Yang dilakukan anne saat ini sama saja mengulur waktu untuk jennifer mendapatkan pertolongan.
Jason kemudian menendang pelayannya itu dengan keras hingga anne terpental, demi melepaskan diri dari cengkeraman tangan anne. Namun anne lagi-lagi bangkit dan meraih kakinya lagi untuk memohon maaf, agar tidak dipecat dari pekerjaannya.
" tuan besar saya mohon, jagan pecat saya." Anne terus menerus meminta maaf, bahkan Sekaran tidak hanya bersimpuh dan memegang kaki Jason. Sekarang, pelayan itu justru memeluk erat kaki tuan besarnya, seolah tidak ingin melepaskannya. Sebelum Jason memaafkan dan membatalkan pemecatannya.
Pikiran Jason semakin kalut. Pelayannya ini sungguh keras kepala. Jika hal ini terus berlanjut. Nyawa jennifer bisa saja dalam bahaya.
"kau ingin mati?! Lepaskan kakiku!" sentak Jason memarahi anne.
Di saat yang sama akira yang sejak tadi mengamati justru tertawa dan bertepuk tangan dengan keras melihat drama menggelikan antara pelayan dan majikan di hadapannya.
" ayah, apa kau membutuhkan bantuanku untuk membangunkannya?" kata akira yang sudah berdiri tepat di samping jennifer dengan segelas penuh air di tangannya yang siap untuk di tuangkan diatas kepala jennifer yang tengah terbaring diatas sofa.
Jennifer yang masih tertutup kedua matanya, terlihat gusar. "sial! Apa yang akan dilakukan gadis nakal ini? Haruskah aku bangun sekarang? Tidak! Jika aku bangun. Jason akan tahu, jika aku hanya berpura-pura pingsan." Detak jangtung jennifer semakin cepat, seperti orang yang hendak di jatuhi hukuman eksekusi saja. Ia tak tahu apa yang akan akira lakukan kepadanya. Putri Jason ini sangat sulit untuk di tebak dan sedikit gila menurutnya. Jennifer bisa saja benar-benar pingsan karena ketakutan.
"kau!..."
Byuuur….
Belum juga Jason sempat mencegah akira dengan kata-katanya. Air di dalam gelas yang ada di tangan gadis itu sudah terjun bebas ke wajah jennifer.
Jennifer yang pura-pura pingsan seketika membuka kedua matanya karena terrkejut dan mendapati akira masih berdiri di dekatnya.
Pukk…
Belum juga jennifer bisa menhilangkan semua air yang tumapah di wajahnya, kini giliran gelas yang ada di tangan akira jatuh tepat di dahinya.
"Ops… maaf, tanganku licin." Akira hanya tersenyum menyeringai. Gadis ini sama sekali tidak merasa bersalah dengan semua hal yang baru saja terjadi. Akira malah dengan santainya berjalan menuju kamar tidurnya, meninggalkan jennifer yang kesakitan dan memegang dahinya.
"ahh… sakit sekali." Kata jennifer sembari menggosok dahinya dengan tangan. Tangan wanita ini mengepal dan menatap tajam ke akira yang tengah berjalan memnmbelakingi mereka. "gadis nakal, awas saja kau! Aku pasti akan membalasmu nanti." Sumpah jennifer di dalam hati. Mungkin kali ini jennifer belum bisa melakukan apapun untuk membalas semua perbuatan akira. Tetapi tunggu saja, setelah wanita itu menjadi nyonya besar di kediaman itu. Semuanya pasti akan di bayar mahal oleh akira.
Jason yang melihat perbuatan akira semakin marah dan hendak menyusul putrinya itu untuk memberikannya pelajaran. Tetapi tidak berhasil karena sekali lagi anne masih menghalanginya.
"dasar anak kurang ajar! Berhenti kau akira. Ayah akan menghukummu." Teriak Jason memanggil putrinya dengan penuh kemarahan. Namun akira sama sekali tidak perduli dengan semua itu dan tetap melanjutkan berjalan menuju kamarnya.
Anne yang melihat keberanian nona mudanya melawan perintah ayahnya dan mempermainkan jennifer. Merasa semakin khawatir, jika tuan besarnya itu akan benar-benar menyakiti akira kali ini.
"tuan, jangan tuan! Saya mohon jangan sakiti nona muda." Kata anne yang semakin mempererat pelukan tangannya di kaki Jason. Anne tidak perduli, sekalipun tuan besarnya itu akan menendang atau menginjak-injaknya sampai mati.
"dasar pelayan gila, lepaskan aku!" Jason menedang anne hingga pelayan itu tersungkur di lantai dengan bibir robek dan mengeluarkan darah segar. Namun anne sama sekali tidak menyerah. Ia Kembali meraih kaki tuan besarnya dengan sisa tenaga yang dimiliki untuk mencegah Jason mengejar akira, setidaknya sampai nona mudanya itu masuk kedalam kamarnya.
"tuan, saya mohon. Jangan sakiti nona muda" bibi anne tetap memohon.
-----------
Nb. novel ini akan update lgi tgl 1 Agustus 2021 ya... sabar semakin manis dan menyebalkan wkwkwk....