webnovel

Jangan Biarkan Dia Pergi!

編輯: Wave Literature

"Aku akan pergi ke Ibu Kota bersamamu." Ucap Su Mo, "Aku sudah meminta Ayahku untuk menempatkanku di kantor pusat Huanyan. Jadi, aku bisa menerbitkan majalah yang lebih berwibawa setelah mengumpulkan pengalaman dan membangun pijakan yang kokoh. Jika kamu membutuhkan informasi, aku akan melaporkannya padamu. Dan kita juga bisa mendapatkan beberapa informasi tentang orang dalam dan desas-desus yang menimpamu."

"Kalau begitu, maaf merepotkanmu…" Kata Sheng Donglin dengan suaranya yang rendah.

Tiba-tiba, ponsel Gong Mo berbunyi. Ia pun terkejut dan seketika ia langsung menundukkan kepalanya untuk melihat siapa yang menghubunginya, dan ternyata orang yang menghubunguinya itu adalah Sheng Nanxuan.

Suara di dalam kamar segera berhenti, Su Mo pun terkejut, "Apakah ada orang di luar?"

Gong Mo segera menutup teleponnya, memasukkan ponselnya ke dalam tasnya dan berlari keluar. Dalam pelariannya, ia tanpa sadar melihat ke belakang dan melihat Sheng donglin sedang keluar dari kamar istirahat.

"Gong Mo!" Sheng Donglin terkejut karena Gong Mo muncul di sini.

Gong Mo pun berlari keluar dengan lebih cemas. Kemudian Su Mo berkata dengan ganas, "Jangan biarkan dia lari! Dia pasti sudah diam-diam mendengarkan percakapan kita!"

Sheng Donglin yang mendengarnya segera bergegas mengejar Gong Mo. Tepat ketika Gong Mo hendak membuka pintu, ia mendorong dan menjatuhkan Gong Mo ke lantai.

"Ah!" Gong Mo berteriak kesakitan. Tas yang ada di tangannya pun terjatuh, dan ponselnya yang ada di dalam tas juga ikut terjatuh. Ia sedikit terkejut saat menatap Sheng Donglin, ia takut Sheng Donglin akan menemukan rekaman videonya.

Sheng donglin memandang Gong Mo dengan tatapan berbahaya, "Mengapa kamu di sini?"

Pikiran Gong Mo kini sedang kacau, dalam benaknya ia penuh dengan rencana Sheng Donglin yang yang memanfaatkannya untuk menjebak Sheng Nanxuan. Bagaimana Sheng Donglin bisa melakukan semua itu?

"Kita sudah berpacaran selama satu setengah tahun. Apakah kamu pernah menyukaiku sedikit saja?" Tanya Gong Mo dengan pelan.

Jika memang Sheng Donglin pernah menyukaiku, bagaimana dia bisa bersikap begitu kejam kepadaku? Tega-teganya dia memasukkan Gong Mo ke dalam rencananya dengan mengantarkanku ke kamar pria lain! Apa dia tidak tahu hal itu bisa menghancurkanku? Batin Gong Mo. Bahkan jika ada perasaan suka sedikit saja, apa Sheng Donglin tidak memiliki belas kasihan sedikitpun padaku?

Jadi, selama ini Sheng Donglin sama sekali tidak menyukai Gong Mo. Dari awal ia sudah berencana ingin memanfaatkan Gong Mo. Su Mo mendekat dan menatap mata Gong Mo. Ia memandang Gong Mo dengan tatapan yang sinis sembari berkata, "Apa saja yang sudah kamu dengar?"

Gong Mo kaget, tiba-tiba ia tersadar kembali. Ia menundukkan kepalanya dan tidak berani memandang mereka, ia takut mereka tahu apa yang disembunyikannya. Kemudian Su Mo berkata kepada Sheng Donglin, "Kamu tidak boleh membiarkan dia pergi! Dia bisa memberi tahu Sheng Nanxuan!"

Sheng Donglin mengepalkan tangannya, ia merasa kesal sekaligus bingung. Jika tidak melepaskan Gong Mo, memangnya apa yang akan aku lakukan? Apa iya kau akan membunuh orang? Di dalam hati Sheng Donglin merasa sedikit tidak tega.

"Bagaimana kamu bisa ke sini?" Tanya Sheng Donglin, "Kita sudah putus!"

Akhirnya Gong Mo ingat tujuan dirinya datang ke sini. Tiba-tiba, ia memiliki kepercayaan diri dan mengangkat kepalanya dan bertanya, "Apa kamu yang menyuruh Perusahaan Huanyan menolakku? Sheng Donglin, bagaimana kamu bisa melakukan semua ini? Meskipun kita putus, kamu tidak boleh merusak karirku!"

"Huanyan? Aku tidak melakukannya!" Setelah Sheng Donglin selesai bicara, ia tiba-tiba teringat bahwa ayah Su Mo adalah pemimpin redaksi Huanyan, kemudian ia pun langsung menoleh untuk melihat Su Mo.

Su Mo menoleh dengan perasaan bersalah. Setelah beberapa saat kemudian, ia menatap Sheng Donglin lagi dan bertanya dengan agresif, "Meskipun aku yang menyuruh Ayah melakukannya, lalu kenapa? Kamu dan dia sudah putus, apa kamu masih menyayanginya?"

Gong Mo menatap Su Mo dengan tatapan tidak percaya, "Kamu yang melakukannya?"