Qu Jingwan menggelengkan kepalanya dan bibir merahnya melengkung menjadi senyuman. Melihat sarkastis di wajah Nyonya Tua Qu, dia tidak mengatakan hal lain.
"Kenapa? Ada apa dengan teh yang Nenek buat?"
Ekspresi Nyonya Tua Qu serius. Melihat Qu Jingwan mempunyai sesuatu yang ingin dikatakan tetapi tidak mengatakannya, dia mau tidak mau merasa bingung. Secara logika, Qu Jingwan seharusnya tidak menyadari apa yang telah dia lakukan pada tehnya. Selain itu, tidak ada apa-apa di tehnya.
"Aku akan pergi memanggil Kakek."
Qu Jingwan terbatuk pelan untuk menyembunyikan kecanggungannya saat dia memikirkan tentang hal yang Pei Ge katakan padanya.
Apa itu benar?
Qu Jingwan berjalan ke samping Tuan Tua Qu dan menatap Pei Ge dan Ji Ziming yang sedang berdiri di sisi lain. Dia mencondongkan tubuhnya dan berkata, "Kakek, Nenek ingin Kakek untuk ke sana."
"Mengapa kamu memanggil Kakek?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者