webnovel

Impossible wish

WARNING!! Adult konten. banyak adegan dewasa dan kekerasan

NvigirlFanaticzz · LGBT+
分數不夠
60 Chs

Vengeance from the past

"Itu semua karena mu! Jika kau tak ikut campur, hubunganku dan jie-un tak akan berakhir sialan!" Ucap jungkook sambil melepas dagu jimin dengan mendorongnya kuat  sampai tubuh jimin pun jatuh dari ranjang kelantai dengan tangan yang masih terikat berakhirlah kepala jimin yang membentur lantai lebih dulu.

𝘽𝙧𝙪𝙜𝙝

"Akhh.. Sshh.." Kening jimin pun mengeluarkan darah akibat benturan yang di alaminya.

"Dan sekarang kau mulai mendekati keluarga ku. Apa kau juga akan membuat mereka pergi dari ku hum?"

"T-tidak t-tuan... A-aku tidak pernah... Punya maksud seperti itu..." Lirih jimin

"Cih! Kau mau mengelak? Sekarang coba kau ingat siapa yang mendekati ibu dan membuatnya memperkerjakan mu di rumah kami dengan apa yang kau berikan pada ibu ku sampai kalian sangat dekat hum? Oh! Apa kau memberikan sisi jalang mu pada ibu ku untuk memuaskan nya. Ah.. Aku tak menyangka ibu ku seperti itu sekarang dia bermain dengan jalang yang lebih muda darinya.. Ck..ck..ck!"

"T-tidak.. T-tidak! A-aku tidak seperti i-itu. Dan ibu seokjin b-bukan orang seperti itu."  Jimin menggelengkan kepalanya karena yang di tuduhkan jungkook tidak lah benar.

"Wow! Bahkan kau memanggilnya ibu sekarang!" Jungkook bertepuk tangan dengan memandang remeh pada jimin karena panggilan "ibu" Pada seokjin.

"Kau benar-benar ingin mengambil alih keluarga ku hum?" Jungkook menarik rambut jimin dan mendongakkan kepalanya ke atas.

"Akhh.. Hiks... Hiks..."

"Baiklah! aku juga akan membuat orang-orang yang ada di dekatmu menjauh dan membenci mu." Setelah mengucapkan itu jungkook tertawa keras dan melepas tangannya dari rambut jimin kemudian melangkah pergi.

"T-tidak... K-ku mohon.. Hiks.. Jangan buat.. Hiks.. mereka membenciku.. Hiks h-hanya mereka.. Hiks.. Yang ku... Punya.. Hiks.. Hiks..." Jimin menangis karena bagaimana pun hanya mereka yang ia punya sekarang. Karena bagi jimin di saat Yoongi mengangkatnya dan jihoon sebagai bagian dari keluarga Min, itu merupakan keberuntungan yang langka dan tak pernah jimin bayangkan selama hidupnya.

.

.

.

Sudah satu minggu berlalu sejak menghilangnya jimin. Kediaman keluarga Min begitu sunyi seperti tak ada tanda kehidupan di sana. Yang terdengar kadang suara isak tangis dari nyonya Min yang merasa kehilangan atas menghilangnya jimin yang sampai saat ini belum juga di temukan.

"Yoon, bagaimana?" Ucap nyonya Min menanyakan kabar terbaru dari pencarian jimin yang hilang.

"Belum ada eomma, kami belum mendapatkan kabar keberadaan jimin."

"Astaga.. Jimin kamu dimana nak? Hiks.. Eomma merindukan mu... Hiks... Hiks... Semoga tak terjadi apa-apa padamu." Yoongi pun mencoba menenangkan eomma nya.

𝙏𝙞𝙣𝙜

Tiba-tiba notifikasi sebuah pesan masuk ke ponsel yoongi.

"A-apa ini?" Yoongi membelalakkan matanya saat setelah membuka pesan itu. Ia benar-benar terkejut dengan apa yang ia lihat. Di pesan itu terdapat foto jimin yang sedang tidur di atas ranjang dengan seorang pria yang ia kenal ke duanya sama-sama telanjang.

'𝘉𝘶𝘬𝘢𝘯𝘬𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘶𝘢𝘯 𝘑𝘶𝘯𝘨𝘬𝘰𝘰𝘬 𝘬𝘭𝘪𝘦𝘯𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘑𝘦𝘰𝘯 𝘤𝘰𝘳𝘱?' batin yoongi.

Yoongi pun mencari nomor telepon klien nya itu dan segera menghubunginya.

"Yoboseo, tuan Jungkook?"

"𝘕𝘦 𝘵𝘶𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘰𝘯𝘨𝘪. 𝘈𝘥𝘢 𝘢𝘱𝘢?"

"Apa kita bisa bertemu?"

"𝘛𝘦𝘯𝘵𝘶 𝘵𝘶𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘰𝘯𝘨𝘪 𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘨𝘪?"

"Tidak tuan jungkook, ada sesuatu yang harus saya pastikan."

"𝘉𝘢𝘪𝘬, 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘥𝘪 𝘤𝘢𝘧𝘦 𝘹𝘹𝘹𝘹𝘹?"

"Baiklah."

Yoongi pun memutus sambungan teleponnya dia harus memastikan kebenarannya.

𝙎𝙠𝙞𝙥

Pukul 8 malam di sebuah cafe yang menyediakan berbagai macam minuman kopi tersedia di sana. Di dalam sana yoongi menunggu jungkook yang sudah terlambat sepuluh menit dari waktu yang di janjikan.

"Maaf saya terlambat!" Jungkook menghampiri yoongi yang tengah menunggunya.

"Ne tidak apa-apa." Ucap yoongi sambil tersenyum.

"Jadi, ada keperluan apa tuan yoongi mengajak saya untuk bertemu. Karena saya tak bisa lama di sini karena seseorang menunggu saya." Jungkook memperhatikan raut wajah yoongi yang tak bisa diartikan dan jungkook menyeringai tipis yang tanpa bisa di lihat oleh yoongi.

"Begini tuan jungkook apa ini benar anda dan jimin adik saya?" Yoongi mengeluarkan ponselnya yang terdapat foto jungkook dan jimin.

"A-apa ini? Siapa yang mengirimnya pada anda?"

"Saya tidak tahu nomor pengirimnya pun tidak ada dalam kontak saya. Tapi, yang penting apa ini benar anda dan jimin?"

"iya benar tuan yoongi tapi maaf sebenarnya adik anda yang datang sendiri pada saya."

"Apa maksud anda?"

"Satu minggu yang lalu adik anda yang bernama jimin itu datang pada saya. Dia bilang dia ingin membantu perusahaan anda agar tidak kehilangan klien dan yang dia lakukan saat itu jimin datang ke perusahaan saya dan meminta agar saya tidak membatalkan kontrak kerja kita dan dia menawarkan tubuhnya dan entah bagaimana hal itu pun terjadi." Jungkook terus memperhatikan perubahan raut wajah yoongi dan saat ini yoongi terlihat menahan amarahnya.

"Bisa aku bertemu dengan jimin?"

"Tapi, maaf aku tidak bisa membiarkanmu membawanya kembali."

"Tenang saja aku tak akan membawanya kembali."

'𝘛𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯' batin jungkook dengan menahan tawanya.

Jungkook dan yoongi beranjak dari cafe itu dan pergi dari sana menuju apartemen jungkook.

Setelah tiga puluh menit jungkook dan yoongi sampai di apartemen jungkook. Mereka pun sudah masuk ke dalam dan menuju kamar di mana jimin berada.

Pintu kamar itu pun terbuka terlihat sosok jimin yang kini memakai sweater oversize berwarna merah dengan celana jeans ketat berwarna hitam tengah duduk di pinggir ranjang dengan kepala menoleh ke arah balkon.

"Jimin.." Jimin yang mendengar suara yoongi pun menoleh.

"H-hyung..." Jimin pun tersenyum dan berlari ke arah yoongi dan memeluknya.

"Hyung aku merindukan mu.." Ucap jimin dengan meneteskan air matanya.

"Benarkah kau merindukan ku?" Jimin pun mengangguk di dada yonggi.

"Bukan kah sekarang kau meninggalkan kami dan menjadi jalang hum? kenapa kau harus merindukanku?" Jimin pun terkejut dengan ucapan yoongi.

" H-hyung aku.."

"Aku salah telah menjadikan mu sebagai adik ku dan bagian dari keluarga Min." Yoongi melepas pelukan jimin dan mendorongnya menjauh.

"Hyung apa maksudmu?" Tanya jimin dengan mengerutkan keningnya bingung.

"Aku tak tau kau sebenarnya seorang jalang dan dengan mudahnya aku menjadikanmu keluarga ku. Cih! Sekarang kau tak tau terima kasih dan akan mempermalukan keluarga ku? Itu tidak akan pernah terjadi. Mulai saat ini kau bukan adik ku lagi, bukan bagian dari keluarga Min lagi dan nama mu akan kembali menjadi Park. Aku akan mengembalikan mu ketempat dimana aku dulu membawamu dan satu hal lagi untuk jihoon aku akan tetap mengadopsinya. aku akan menjauhkannya darimu aku tak ingin jihoon menjadi seperti mu juga. Setelah ini aku akan menyuruh orang untuk mengembalikan barang milikmu ke rumah lama mu. Aku harus pergi sekarang. Dan ingat ini jangan pernah lagi menampakkan batang hidung mu lagi di depan ku atau keluargaku termasuk jihoon sekali pun." ucapnya dingin. Kemudian Yoongi pun pergi dari apartemen jungkook meninggalkan jimin yang terlihat mematung di tempat setelah mendengar ucapan dari yoongi. Perlahan tubuh jimin merosot kelantai dengan pandangan kosong dan matanya kini telah meneteskan air mata. Jungkook yang sedari tadi hanya melihat drama di depannya dengan bersandar pada dinding dengan melipat lengannya di dada, kini tertawa. menertawakan keadaan jimin saat ini.

"Bagaimana hum? Berhasil bukan, bahkan tak satu orang saja namun seluruh keluargamu termasuk adikmu sendiri Min jimin, ups... Maksudku Park jimin."  Jungkook pun berlalu pergi meninggalkan jimin yang kini menangis keras ia hanya bisa pasrah menerima kenyataan bahwa ia tak di ijinkan untuk merasakan kebahagiaan dan yang terpenting adalah adiknya bisa menikmati hidup yang lebih baik darinya.

𝙏𝙗𝙘