webnovel

Impossible wish

WARNING!! Adult konten. banyak adegan dewasa dan kekerasan

NvigirlFanaticzz · LGBT+
分數不夠
60 Chs

Rescue pt2

"JIMIN!"

Jungkook segera berlari masuk ke ruangan itu setelah mendapati kondisi jimin yang mengenaskan. Semua yang ada di sana pun menoleh ke arah Jungkook yang kini sudah ada di dalam ruangan itu. Jimin yang menyadari kala sang kekasih meneriakkan namanya, ia pun segera menoleh ke sumber suara.

"K-kookie.." Lirihnya dengan air mata yang kini mengalir saat melihat prianya ada di sana untuk menolong nya.

"Wah.. Wah.. Wah.. Keponakan ku ada di sini rupanya. Sedang menjadi pengkhianat eoh?! Aku tak menyangka kau akan mengencani cucu dari musuh keluarga kita. Ck.. Ck.." Sarkas Yunho.

"Lepaskan jimin paman!"

"Melepasnya? Tidak akan! Dia akan ku jadikan jalang ku. Sungguh, tubuhnya sangat nikmat jungkook. Apa karena itu kau menjadikannya kekasihmu?" Ucap Yunho sambil mencengkeram rahang jimin keras hingga jimin memekik kesakitan.

"Brengsek kau jeon Yunho! Singkirkan tangan kotor mu darinya sialan!" Jungkook berucap lantang dan membuat Yunho menggeram marah. Yunho pun menarik rambut jimin hingga tubuh pria mungil itu beranjak dari lantai dan membawanya ke sebuah kursi yang tadinya ia tempati.

"Ikat dia." Ucap Yunho dan segera di laksanakan oleh salah satu anak buahnya untuk mengikat jimin di kursi itu. Setelahnya Yunho berjalan ke arah belakang tubuh jimin yang terduduk di kursi itu.

"Lihatlah jungkook tubuhnya indah bukan?!" Yunho mulai menggerayangi  tubuh bagian atas jimin yang tak tertutupi dengan benar.

"T-tidak! Lepas! Jungkook tolong aku.. Hiks.. Hiks.." Jimin kembali menangis sambil meminta tolong pada jungkook yang kini amarahnya menbuncah.

"Aku akan membunuhmu Yunho!"

𝙂𝙧𝙚𝙥

Jungkook yang akan menerjang sang paman pun akhirnya urung di lakukan karena dua anak buah yunho menahan tubuh jungkook.

"Lepaskan brengsek!" Yunho yang melihat jungkook meronta pun tertawa keras.

"Jeon jungkook.. Pengkhianat kecil. Kau begitu bodoh hum mencintai musuh mu, musuh keluarga kita. Kau tak ingat kakek mu saat sekarat hum."

"Aku tak perduli! Itu semua masa lalu tak seharusnya paman melakukan ini semua."

"Hahaha.. Tapi, aku tak sebodoh namjoon yang hanya bisa diam dengan posisi menerima dan pasrah. Aku ingin hak milik ayah kembali."

"Tapi, tidak seperti ini paman! Kau melukai orang yang tak tahu apa-apa dan orang yang tak terlibat dalam hal ini!"

"Tapi, sayang nya aku tak perduli." Ucap yunho dengan seringai yang tercetak di bibirnya.

"Akhh.." Pekik jimin saat yunho membawanya pergi ke ruangannya sambil menarik rambutnya.

"Habisi dia." Ucap yunho seraya membawa jimin bersamanya.

"Jangan! Jangan lukai jungkook! Lepaskan dia! Tolong jangan lakukan itu-Akhh!" Yunho menghempaskan jimin ke lantai ruangan itu dan mulai menindihnya kembali.

"Diam kau jalang! Selagi anak buahku bersenang-senang dengan kekasihmu, mari kita juga bersenang-senang.' yunho pun tertawa keras sambil memaksa membuka kembali pakaian yang di kenakan jimin.

"Jangan! Ku mohon! Lepas!" Jimin pun meronta menahan apa yang di lakukan yunho padanya.

Di luar ruangan itu, jungkook melawan orang-orang itu sendiri sedang jongsuk dan seung gi yang berada di balik pintu itu masih asik menyaksikan sambil memanggil anak buahnya.

"Kita masuk sekarang." Ucap seung gi  dan mereka pun akhirnya masuk dengan suara tembakan yang mulai mengalun.

𝘿𝙤𝙧

𝘿𝙤𝙧

𝘿𝙤𝙧

"Yak! Kalian baru datang eoh?!" Bentak jungkook.

"Hei kami masih ingin melihat drama keluarga dulu."

"Aish.. Terserah!" Ucap jungkook memutar bola matanya malas.

Suara tembakan terus terdengar satu persatu anak buah seung gi dan Yunho pun tumbang satu persatu dan anehnya anak buah yunho tiba-tiba bertambah banyak di ruangan itu.

"Sial! Bala bantuan mereka bertambah." Ucap jong suk sambil memukuli lawannya.

𝘽𝙪𝙜𝙝𝙝

𝘽𝙧𝙪𝙠𝙠

"Tenang saja sebentar lagi bantuan untuk kita akan datang." Ucap seung gi yang kini tengah menembaki musuhnya.

Di sisi lain jungkook kini di hadapkan dengan taehyung yang kini tersenyum miring padanya.

"Kita bertemu lagi." Ucap taehyung dan jungkook pun berdecih melihat taehyung yang basa basi.

"Cih! Psikopat gila. Tak perlu basa basi sialan!" Jungkook pun maju terlebih dulu dan mulai memberikan pukulan pada taehyung.

𝘽𝙪𝙜𝙝

𝘽𝙪𝙜𝙝

Pukulan diberikan pada wajah taehyung namun taehyung masih dapat menangkisnya kemudian dengan cepat taehyung menendang perut jungkook hingga tersungkur.

𝘽𝙧𝙪𝙠𝙠

"Akhh.. Sshhh."

"Dasar lemah." Ucap taehyung.

"Aish.. Terlalu basa basi."

𝘿𝙤𝙧

Sebuah perluru dari revolver milik jungkook menembus punggung taehyung.

"Akhhh.. Sialan!" Taehyung pun berbalik namun saat akan berbalik...

𝘿𝙤𝙧

𝘽𝙧𝙪𝙜𝙝

"Menyusahkan, mengulur waktu ku kau keparat!" Jungkook mengumpat dan menendang tubuh tak bernyawa taehyung akibat peluru yang berhasil menembus kepalanya. Jungkook pun berlari kearah salah satu ruangan dimana yunho membawa jimin nya.

𝘽𝙧𝙖𝙠𝙠

Jungkook pun mendobrak pintu itu dan seketika matanya membelalak terkejut melihat pemandangan di depannya, dimana jimin yang tengah di ikat dengan posisi berdiri dengan tubuh polosnya yang di jamah Yunho dengan hole milik kekasih mungilnya yang di masuki penis sang paman. Emosi jungkook seketika memuncak dan dengan cepat ia berlari ke arah sang paman yang sedang menikmati surganya.

𝘽𝙧𝙪𝙠𝙠

"Sialan kau Yunho!"

𝘽𝙪𝙜𝙝

𝘽𝙪𝙜𝙝

𝘽𝙧𝙖𝙠𝙠

Yunho terpelanting ke arah meja kayu yang ada di sana hingga meja itu hancur tak berbentuk.

"Hah.. Hah.. K-kookie.." Jungkook pun menoleh ke arah jimin yang tampak lemas.

"Sayang.. Baby.. Kau tidak apa-apa?" Jungkook terlihat khawatir kemudian ia melepas ikatan jimin. Jungkook melepas kemejanya meninggalkan kaos berwarna hitam yang ia pakai dan memakaikan kemeja itu pada jimin untuk menutupi tubuh polosnya.

"Uhuk.. Uhuk.. Berani sekali kau hah.. Hah.. Pada ku.. Hah.. A-apa kau lupa.. Aku.. Adalah pamanmu..hah.. Uhuk.."

"Aku tak punya paman brengsek seperti mu keparat!" Jungkook pun bangkit kemudian menarik kemeja yang di kenakan yunho kembali memberikan pukulan bertubi-tubi pada sang paman.

"Bedebah sialan!"

𝘽𝙪𝙜𝙝

𝘽𝙪𝙜𝙝

"Kau menyakiti kekasihku! Keparat! Arrghhhhh...!"

𝘽𝙧𝙖𝙠𝙠

Dengan emosi yang memuncak karena mengingat yunho yang menyentuh jimin nya, jungkook yang sudah tampak kesetanan membenturkan kepala yunho ke arah dinding dengan keras hingga darah dari kepala yunho terciprat ke dinding bahkan tubuh jungkook sendiri.

𝘽𝙧𝙪𝙠𝙠

Tubuh yunho jatuh ke lantai dengan kondisi kepala yang hancur dan darah yang mulai menggenang di sekitarnya. Nafas jungkook memburu emosinya yang meluap membuatnya gelap mata hingga berakhir ia membunuh paman nya sendiri.

"K-kookie.. Hiks.. Hiks.." Jungkook pun menoleh ke arah jimin yang kini menatapnya takut.

"J-jimin.. Jimin.." Jungkook berlari ke arah jimin yang tubuhnya bergetar dengan air mata yang mengalir deras.

"Jangan mendekat!" Jimin takut, jimin takut padanya membuat jungkook merasa bersalah dan tanpa sadar ia melupakan trauma jimin yang belum sembuh sepenuhnya.

"Sayang maaf.. Maafkan aku.. Aku terpaksa melakukannya untuk melindungi mu sayang. Kumohon.."

"Tidak! Jangan mendekat!" Jimin terus menolaknya, mendorong dan memukul tubuh jungkook. Namun jungkook yang merasa iba dengan sedikit memaksa jungkook meraih tubuh jimin dan memeluknya erat.

"Ssstt.. Sayang maaf.. Tenangkan dirimu baby.." Jungkook terus menggumamkan kata penenang di dekat telinga jimin hingga berakhir jimin membalas pelukan jungkook dan menangis keras di dalam dekapannya.

Setelah jimin tenang, jungkook membawa jimin keluar dari sana. Tampak di luar ruangan, polisi telah mengamankan anak buah yunho yang tersisa dan mulai membawanya keluar dari sana.

"Tuan." Salah satu anak buah seung gi menghampiri jimin dan jungkook dengan membawa jungmin pada gendongannya dan kemudian menyerahkannya pada jimin.

"J-jungmin? Jungmin!" Jimin pun mengambil alih jungmin dari tangan orang di depannya setelah itu anak buah Seung gi pun membungkuk hormat dan pergi.

"Sayang.. Kau tidak apa-apa?" Ucap jimin sambil mengecup seluruh wajah jungmin.

"Akk ka.. Ma.. Ma.. Ma.." Oceh jungmin  senang saat melihat sang ibu kini bersamanya.

"Hiks.. Jungmin.. Hiks.. Hiks.." Jimin menangis bahagia setelah melihat sang putra yang baik-baik saja.

"Sstt.. Tenanglah sayang jungmin baik-baik saja. Kau tak ingin jungmin nanti sedih sayang." Jungkook pun memeluk keduanya sangat erat seakan tak ingin kehilangan mereka lagi.

"Jungkook! Jimin!"

"Hyung!" Jimin pun berlari ke arah seung gi dan jongsuk kemudian mereka pun saling berpelukan dengan seung gi mengecupi seluruh wajah jimin dengan air matanya yang mengalir.

"Kau baik-baik saja kan? Hiks.. Maaf hyung tak bisa menjagamu.." Seung gi menangis merasa bersalah karena tak bisa melindungi adik kesayangannya.

"Kita ke rumah sakit sekarang untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja."

"Maaf tuan seung gi dan tuan jongsuk. Kami akan membawa mereka sekarang." Ucap salah satu petugas dari kepolisian.

"Nde gyeongchalgwan. Terima kasih atas bantuannya." Ucap jong suk sambil menjabat tangan polisi itu.

"Kami permisi." Polisi itu pun pergi meninggalkan area itu dengan membawa beberapa anak buah yunho yang tersisa.

𝙏𝘽𝘾