webnovel

Impossible wish

WARNING!! Adult konten. banyak adegan dewasa dan kekerasan

NvigirlFanaticzz · LGBT+
分數不夠
60 Chs

Apology

"Pasien masih belum keluar dari masa kritisnya. Saya minta maaf." Dokter pun pergi dari dari ruangan itu. Taehyung mengusap wajahnya kasar.

"Arghh.. Sial!"

"Sabar tae, aku yakin dia akan segera sadar." Ucap jong suk menenangkan.

"Ini semua karena pria brengsek itu. Padahal tadi pagi aku dan seung gi masih melihatnya tertawa tapi sekarang kondisinya seperti ini." Ucap taehyung sambil mengingat pertemuannya dengan jimin pagi tadi.

"Aku harus buat perhitungan pada pria brengsek itu." Ucap seung gi seraya bangkit dari duduknya.

"Tunggu seung gi jangan gegabah tahan emosimu." Cegah jong suk

"Tapi aku sudah tak tahan hyung."

"Aku tahu, tapi bagaimana pun dia juga ayah dari anak jimin."

"Aishh"

𝘽𝙪𝙜𝙝

Seung gi melampiaskan kekesalannya pada dinding di belakangnya. Sampai tangannya mengeluarkan darahnya.

.

.

.

"Arrgggghh.. Sialan! Ini semua salahku jika aku tak berbuat kasar padanya dia tak akan seperti itu sekarang." Jungkook sekarang menyesali perbuatannya. Entah kenapa perasaan itu muncul dan rasa ingin berada di sisi jimin semakin menguasai hatinya. Ia benar-benar ingin kembali ke rumah sakit dan menemui jimin bagai manapun caranya.

"Aku harus datang ke sana tak perduli apapun yang terjadi padaku." Jungkook yang kini tengah berada di ruang tengah apartemennya segera beranjak keluar setelah mengambil kunci mobilnya yang berada di meja tv.

Jungkook pun masuk ke dalam mobil dan segera menjalankan mobilnya menuju ke rumah sakit.

Setelah sampai rumah sakit jungkook pun langsung berlari ke arah meja resepsionis.

"Maaf sus, dimana pasien bernama park jimin di rawat?"

"Tunggu sebentar tuan." Suster itu pun memeriksa pada layar komputernya mencari nama pasien yang di cari jungkook.

"Maaf tuan di sini tidak ada yang bernama park jimin di sini hanya ada Lee jimin."

"Ah, ya itu. Di mana dia dirawat?"

"Dia berada di ruangan ICU tuan."

"ICU? B-baiklah terima kasih." Jungkook terkejut karena jimin berada di ruang ICU saat ini. Kini jungkook tengah berlari kecil ke arah ruangan ICU itu.

Saat akan sampai di ruangan itu, jungkook melihat seung gi, jong suk dan taehyung berada di depan ruangan itu. jungkook pun akhirnya bersembunyi di balik dinding yang tak jauh dari ruangan ICU.  Dari tempatnya Jungkook dapat melihat ke tiga orang itu terlihat resah entah kenapa dan tak berapa lama dokter keluar dari ruangan itu.

"Bagaimana keadaan nya dok?"

"Pasien masih belum keluar dari masa kritisnya. Saya minta maaf."

"Arghh.. Sial!"

"Sabar tae, aku yakin dia akan segera sadar."

"Ini semua karena pria brengsek itu. Padahal tadi pagi aku dan seung gi masih melihatnya tertawa tapi sekarang kondisinya seperti ini."

"Aku harus buat perhitungan pada pria brengsek itu."

"Tunggu seung gi jangan gegabah tahan emosimu."

"Tapi aku sudah tak tahan hyung."

"Aku tahu, tapi bagaimana pun dia juga ayah dari anak jimin."

Samar-samar jungkook mendengar semua perbincangan itu. Ia juga membenarkan ucapan taehyung yang menyalahkan dirinya.

"Andai saja aku bisa mengontrol emosiku jimin tak akan seperti ini. Tunggu apa anak jimin sudah lahir?" Jungkook pun beranjak dari persembunyiannya dan pergi ke ruangan bayi.

Di dalam sana ada banyak sekali bayi yang sedang terlelap namun ada satu bayi yang sedang meminum susu dari botol dan di sana terlihat seorang suster tengah menemaninya. Tanpa jungkook duga suster itu berjalan ke arah jungkook dan bertanya padanya.

"Tuan sedang melihat bayi siapa?"

"Aku ingin ingin melihat bayi yang dilahirkan pasien Lee jimin. Dan bolehkah saya masuk?"

"Ah kebetulan sekali bayinya saat ini sedang rewel mungkin ingin bertemu ibunya namun ibunya belum sadar dari masa kritisnya." Jungkook yang mendengar penuturan suster itu membuatnya semakin bersalah.

Kini jungkook di antar ke arah ranjang bayinya. Jungkook menatap bayi itu dengan pandangan berbinar.

'Dia sangat mirip jimin bibirnya, hidungnya dan juga pipinya. Oh.. matanya mirip sekali dengan mataku. Astaga, sayang maafkan papa yang pernah meragukan mu.' ucap jungkook dalam hati sambil mengusap kepala bayinya.

"Dia manis sekali."

"Ne tuan anda benar. Dia bayi laki-laki yang sangat manis."

"Laki-laki? Aku kira di perempuan. Ternyata dia mirip sekali dengan ibunya." Jungkook pun menikmati saat itu. Memandangi wajah putranya sambil membantu meminum susu dari botol.

Setelah bayi itu terlelap jungkook pun pergi untuk melakukan sesuatu yang mustahil. Jungkook pun berjalan ke arah ruangan ICU di sana masih ada jong suk dan seung gi, jungkook pun akhirnya menghampiri dua orang itu.

"Kau! Mau apa kau ke sini hah! Berani sekali kau menampakkan wajahmu itu!" Seung gi amarahnya langsung meledak saat melihat jungkook di sana.

"Seung gi-ah sudah ku bilang tahan emosi mu, ini di rumah sakit."

"Tolong beri aku kesempatan untuk bicara seung gi-ssi. Aku mohon dengan sangat padamu."

"Baiklah, katakan jungkook-ssi." Ucap jong suk dengan lembut.

"Begini jong suk-ssi, sung gi-ssi aku ingin bertanggung jawab atas apa yang telah aku lakukan pada jimin. Aku benar-benar menyesal telah memperlakukan jimin dengan sangat buruk. Aku mohon pada kalian, ijinkan aku menikahi jimin." Sambil berlutut di depan ke dua sepupu jimin, jungkook memohon pada mereka untuk mengijinkannya bersama jimin.

"Tidak! Jimin akan tetap menikah dengan ku!" Tegas taehyung yang baru saja keluar dari ruangan jimin.

"Dia sudah melahirkan putra ku aku berhak dan berkewajiban untuk bertanggung jawab atas dirinya dan bayi yang telah ia lahirkan." Uacap jungkook tak mau kalah.

"Bisakah kalian tidak berisik! kalian membuatku ingin memukuli kalian satu persatu." Ucap seung gi yang saat ini memijit pelipisnya.

"Seung gi-ssi, jong suk-ssi bolehkan aku melihat jimin?"

"Ne, masuk lah."

"Tidak! Kau tidak boleh masuk!"

"Taehyung, biarkan dia masuk."

"Tapi hyung...."

"Sstt.. Jungkook-ssi masuk lah." Ucap jong suk mempersilahkan jungkook masuk ke ruangan itu.

Kini jungkook pun masuk ke ruangan itu setelah memakai pakaian khusus yang disediakan.

Di dalam sana dia melihat jimin yang terbaring lemah dengan wajah pucat nya. Jungkook mulai mendekat ke arah bed pasien jimin.

Setelah berada di samping jimin jungkook meraih tangan jimin yang dingin dan menggenggamnya.

"Jimin, aku minta maaf atas apa yang aku lakukan padamu selama ini. Dan maaf kejadian sebelumnya sampai membuatmu seperti ini. Oh Ya jimin, aku tadi sudah melihat putra kita dia sangat manis seperti mu. Apa kau sangat membenci ku sampai-sampai hanya matanya saja yang mirip dengan ku. Cepat lah bangun jimin, putra kita sangat ingin bertemu denganmu tadi dia sempat rewel saat aku berkunjung. Kumohon cepat lah sadar dan setelah kau sadar aku akan bertanggung jawab dan segera menikahi mu. Kumohon cepatlah sadar.." Jungkook pun mengecup tangan jimin yang dingin kemudian jungkook menempelkan genggaman tangan itu ke pipinya sampai sebuah suara mengalihkan perhatiannya.

"K-kookie"

𝙏𝙗𝙘