webnovel

Mengatasi Perbedaan demi Kesatuan dalam Kristus

Karena dalam Dia, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, baik orang budak maupun orang merdeka, semua adalah satu dalam persekutuan dengan Kristus Yesus.(Galatia 3:28)

Dalam kehidupan ini, kita seringkali dihadapkan pada perbedaan-perbedaan yang kompleks, seperti perbedaan budaya, ras, bahasa, sosial, dan lain sebagainya. Perbedaan-perbedaan ini bisa menjadi sumber ketegangan, konflik, dan bahkan perpecahan di antara manusia. Namun, sebagai orang percaya, panggilan kita adalah untuk mengatasi perbedaan demi kesatuan dalam Kristus.

Ayat pendukung kita dari Galatia 3:28 dengan tegas menyatakan bahwa dalam Kristus Yesus, semua perbedaan manusia tidak lagi menjadi pemisah, tetapi justru menjadi dasar untuk menyatukan kita dalam persekutuan yang lebih besar. Dalam Kristus, perbedaan budaya, ras, status sosial, dan lainnya tidak lagi menjadi hal yang memisahkan kita, tetapi menjadi kayaan dan keanekaragaman yang memperkaya persekutuan kita.

Mengatasi perbedaan demi kesatuan dalam Kristus berbicara tentang merangkul keragaman dan belajar untuk mengasihi dan menghargai orang lain tanpa memandang perbedaan yang ada. Ketika kita melihat sesama sebagai sesama manusia yang diciptakan oleh Allah dengan nilai yang sama, kita dapat melepaskan prasangka dan penilaian yang negatif terhadap mereka.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam persaudaraan yang sejati, di mana kita saling mengasihi dan mendukung satu sama lain. Dalam surat 1 Petrus 3:8 tertulis, "Akhirnya, hendaklah kamu semua sama perasaan dan menunjukkan kasih sayang sebagai saudara seiman. Jadilah rendah hati dan jujur satu sama lain." Ketika kita hidup dalam persaudaraan dan menunjukkan kasih sayang, kita membawa damai dan persatuan di tengah perbedaan-perbedaan kita.

Mengatasi perbedaan demi kesatuan dalam Kristus juga berbicara tentang mengikat hubungan yang kuat di antara orang percaya. Dalam surat Efesus 4:3 tertulis, "usahakanlah untuk memelihara persatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera." Ketika kita mengasihi dan memaafkan satu sama lain, kita memelihara persatuan Roh dan membawa damai serta kesatuan dalam persekutuan kita.

Perbedaan dalam persekutuan Kristiani tidak boleh menjadi pemisah atau sumber perpecahan. Sebaliknya, perbedaan-perbedaan ini harus dihadapi dengan saling mengasihi dan menghormati, sehingga kita dapat bersama-sama melayani Tuhan dengan hati yang satu. Dalam surat Roma 12:4-5, rasul Paulus menuliskan, "Sebab sama seperti dalam satu tubuh kita mempunyai banyak anggota dan anggota-anggota itu tidak semuanya melakukan fungsi yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh dalam Kristus dan anggota satu sama lain." Ketika kita menyadari bahwa kita adalah anggota satu tubuh dalam Kristus, kita dapat melayani dengan saling melengkapi dan memberkati satu sama lain.

Mengatasi perbedaan demi kesatuan dalam Kristus juga berbicara tentang mengikuti teladan Yesus dalam hidup kita. Yesus adalah teladan sempurna tentang bagaimana mengasihi dan mengampuni orang lain, tanpa memandang perbedaan atau kesalahan mereka. Ketika Yesus hidup di dunia ini, Ia sering kali melayani dan menyembuhkan orang-orang yang berbeda latar belakang, termasuk orang-orang yang dianggap hina dan berdosa oleh masyarakat pada saat itu. Ia tidak pernah memandang rendah atau menghakimi orang lain, tetapi dengan kasih karunia-Nya, Ia menyembuhkan dan memberikan harapan bagi banyak orang.

Sebagai murid-murid Kristus, kita juga dipanggil untuk meniru teladan-Nya. Ketika kita mengatasi perbedaan dan melayani dengan kasih karunia, kita menjadi saluran berkat bagi banyak orang dan mencerminkan kasih Kristus kepada dunia.

Mengatasi perbedaan demi kesatuan dalam Kristus adalah suatu proses yang memerlukan kerendahan hati, ketekunan, dan kasih yang tulus. Perbedaan mungkin akan tetap ada, tetapi jika kita mampu melihat di balik perbedaan-perbedaan tersebut, yaitu gambaran manusia yang diciptakan oleh Allah dan dikasihi oleh-Nya, maka kita dapat melampaui perbedaan itu dan hidup dalam kesatuan dalam Kristus.

Marilah kita hidup sebagai pelayan-pelayan yang mengasihi dan menghargai sesama tanpa memandang perbedaan yang ada. Marilah kita hidup dalam persaudaraan yang sejati dan menunjukkan kasih sayang sebagai saudara seiman. Marilah kita mengatasi perbedaan demi kesatuan dalam Kristus, sehingga dunia dapat melihat kasih dan persatuan yang nyata di antara kita, dan Tuhan dipermuliakan melalui hidup kita. Amin.