webnovel

Dugaan

PLAK! PLAK! PLAK!

Tangan Detektif Takahashi Shinsuke mendarat dengan kejinya di pipi Akiyama Kenichi, hingga darah keluar dari sudut bibirnya. pasalnya, kini kenkyo tak ada di kamarnya. Pasti telah terjadi sesuatu menimpa Kenkyo, setidaknya itu firasat Shinsuke.

Detektif Lee Tae-gyeon dan Detektif Kang Rae-ah meringis melihat adegan yang di suguhkan di depan mereka.

Betapa dingin dan mengerikannya senior mereka ini.

"Dimana kau pada pukul sepuluh pagi, Akiyama Kenichi?" Satu-satunya detektif perempuan di sana menanyai sepupu jauh Shinsuke.

"Dalam perjalanan menuju, Detektif Kang."

"Pukul berapa kau tiba?" Shinsuke bertanya.

"Sepuluh empat lima, jalanan begitu macet, jadi aku sampai agak lama."

Detektif Lee memeriksa ke sudut kamar. Tidak ada tanda penculikan, bekas kekerasan juga tidak ada. Besar kemungkinan, Kenkyo bukan di culik, tapi memang pergi.

Shinsuke kemudian berujar, "Sudahlah. Kurasa dia memang pulang ke Jepang. Aku akan menelepon Okaa-san."

Detektif Kang dan Detektif Lee berpandangan dan menaikkan alis mereka, kemudian menggendikkan bahu.

"Oh iya Shinsuke-kun, Detektif Moo dan Detektif Cha kini sudah berada di rumah sakit, mereka mendapatkan bukti forensik tentang kasus kematian berantai ini."

Shinsuke setengah hati menyelidiki kasus ini karena tragedi pagi buta tadi. dan besar kemungkinan kenkyo memang pergi karena 'kata-kata' menyakitkan Shinsuke pagi buta tadi. Tapi dia melakukan itu karena ada alasannya.

"Ayo cepat kita selesaikan. Aku rindu 'rumah'ku."

Detektif Lee tersenyum geli. Mungkin saja dia paham makna rumah yang di katakan Detektif Takahashi.

.

"Tidak ada sidik jari, ataupun tanda lainnya, Detektif Takahashi. Mayat bersih." Detektif Moo Tae-gu menjelaskan hasil yang di bacakan petugas autopsi.

"Mungkin Shinoda Yukiko memang benar-benar bunuh diri. Putus cinta mungkin? Seperti yang lagi trend di masa kini. Bunuh diri karena putus cinta." Detektif paling junior, Cha Seong-chan memberi analisis konyol.

Plak!

Detektif Lee memukul keras kepala detektif Cha karena analis bodohnya.

"Jangan mempermalukan divisi karena analisis bodohmu, Cha Seong-chan!" desis Detektif Lee Tae-gyeon pada juniornya.

"Detektif Cha, orang yang melakukan bunuh diri, meskipun sedang trend, mereka akan melakukan gantung diri. Mereka tak akan mau menyusahkan diri dengan melukai tenggorakan mereka dengan melubanginya. Lagipula, para wanita paling benci wajahnya rusak. Lalu bagaimana bisa kau jelaskan itu?" Shinsuke berujar santai.

Rae-ah menatap Shinsuke yang terlihat keren di matanya dengan penuh binaran.

Detektif Lee tak mau kalah, mencoba menyambung analisis detektif kondang itu.

"Dan aku yakin sekali pembunuhnya perempuan. Di lihat dari pelaku menggunakan kuku untuk mencakar korban. Kita semua tau, kuku perempuan lebih 'wah' daripada 'wakizashi', benar kan Takahashi-san?"

Wakizashi adalah katana pendek yang di selipkan di baju samurai.

Shinsuke tersenyum penuh arti. Menyetujui analisa Lee Tae-gyeon dan tentang kuku-wakizashi.

"Sugoi, Lee-san," puji Shinsuke.

*Sugoi = hebat

Detektif Cha manggut-manggut agar tidak di 'siksa' seniornya lagi. Sementara Detektif Moo hanya diam mendengarkan. Dia bahkan menatap dingin detektif Jepang tersebut.

'Jadi, begitu ya?' Batin detektif Moo.