"The first time you looked at me
I could tell we're meant to be
My heart just fell for you
Yeah baby only you"
- Andmesh Kamaleng - Cinta luar biasa (english trans)
☜☆☞
Pukul 07.00 pagi waktu Korea...
sinar matahari pagi menyinari celah kamar milik Yoona, membuat gadis yang tengah sakit itu terbangun. ia memutar tubuhnya menghalangi sinar matahari dibelakangnya. tubuhnya terasa sakit sekali, ia merasa energinya banyak berkurang karena demam yang ia rasakan. ia membuka matanya kembali dan baru menyadari keberadaan Jimin didepannya yang masih tertidur.
Yoona tersenyum, meskipun sakit ia sudah bersyukur ada Jimin disampingnya menemaninya disaat ia sakit. Yoona tetap diam ditempatnya menikmati pemandangan indah yaitu wajah tertidur Jimin kemudian tangannya bergerak memegang pipi Jimin yang terasa lembut baginya. lalu pandangannya beralih pada bibir tebal milik Jimin, ia menyentuh dengan ibu jarinya pelan. secara otomatis Yoona maju dan mengecup bibir Jimin dengan singkat, ketika ia menarik kembali wajahnya ia terkejut saat melihat Jimin tengah menatapnya sambil tersenyum.
"hmm tidak baik menyerang seseorang saat tertidur apalagi menciumnya"
Yoona yang tertangkap karena mencium diam-diam hanya bisa tersenyum malu dengan rona merah diwajahnya, "ku...kupikir kau masih tidur"
Jimin hanya tertawa dan mulai menempelkan dahinya dengan milik Yoona serta memeluknya, "kau masih demam" ucapnya setelah ia melepas pelukannya menatap wajah Yoona masih terlihat pucat.
Yoona mengangguk lemah, "yah ini akan terjadi selama 3 hari" lalu ia berusaha untuk duduk setelah lelah berbaring seharian. Jimin pun ikut bangun dari tidurnya.
"apa ada yang ingin kau makan??"
Yoona menoleh kearah Jimin dan memasang wajah yang memelas mungkin, "aku ingin menonton film. aku lelah berada didalam kamar"
Jimin yang melihat ekspresi manja yang ditunjukan oleh Yoona membuatnya terkekeh geli dan menangkup kedua pipi gadisnya, "aigooo kau bertingkah imut jika menginginkan sesuatu" kemudian ia menggosokan ujung hidungnya dengan milik Yoona beberapa kali.
lalu ia bangkit dan berjalan menuju sisi ranjang tempat tidur dimana Yoona ada disana dan mulai menggendongnya dengan ala Bridal style membawanya menuju ruang tengah. Jimin mendudukan Yoona disana lalu ia berjalan menuju televisi untuk memilih sebuah film.
"kau ingin menonton apa??"
"kau yang pilihkan filmnya, aku hanya ingin bermanja denganmu saja"
Jimin kembali tertawa dan ia mulai memilih film animasi. setelah memutar filmnya ia kembali duduk disebelah Yoona. film baru saja terputar bagian openingnya saat Jimin dengan tiba-tiba menghentikan film tersebut. Yoona yang bingung mulai menatap Jimin dengan kedua alisnya yang terangkat.
"kenapa kau hentikan filmnya??"
Jimin mulai mengeluarkan ponselnya dan menelepon layanan makanan. setelah selesai memesan ia menoleh kearah Yoona yang masih menatapnya.
"kau harus makan dan minum obat dengan teratur agar cepat sembuh"
Yoona hanya membuka mulutnya membentuk kata 'Ah' lalu kembali mengalihkan atensi kearah televisi didepannya. "cepat mulai filmnya" tangan Yoona menepuk paha jimin menyuruhnya untuk kembali memutar filmnya.
setengaj jam berlalu makanan yang dipesan Jimin tiba. ia kemudian berlari menuju pintu untuk mengambil pesanannya dan menaruhnya di atas meja pantry. Jimin memesan bubur kerang abalon untuk Yoona serta Jjangmyeon untuk dirinya. lalu ia menyiapkan milik Yoona terlebih dahulu agar ia bisa segera meminum obatnya.
Jimin menghampiri Yoona yang sedang asik menonton film didepannya sambil bersandar pada sofa. "Yoona ayo makan" Jimin duduk disampingnya.
Yoona yang melihat Jimin membawa semangkuk bubur untuknya langsung mengambil alih bubur tersebut, "aku akan makan sendiri. kau juga makan bersamaku Jimin"
Jimin mengangguk kemudian ia berjalan lagi menuju meja pantry untuk mengambil miliknya. mereka berduapun makan bersama sambil menonton film bersama hingga Yoona selesai makan dan meminum obatnya begitupun dengan Jimin.
mereka berdua pun kembali menikmati waktu berdua sambil berpelukan. Yoona bersandar pada bahu Jimin, sedangkan rambutnya dibelai lembut oleh Jimin disampingnya. Yoona merasa sangat nyaman dengan sentuhan Jimin dikepalanya hingga membuatnya mengantuk entah karena efek obatnya yang bereaksi atau karena ia begitu bahagia karena bisa menghabiskan waktu bersama dengan Jimin.
Yoona bahkan tidak fokus dengan film yang ditayangkan didepannya hingga ia merasa sangat berat pada bagian kelopak matanya dan setelahnya ia jatuh tertidur dibahu Jimin. Jimin yang merasa bahwa Yoona tidak berbicara kembali melihat Yoona disebelahnya dan mendapati gadisnya sudah tertidur pulas. sudah pasti karena efek obat yang diminumnya menyebabkan ia terus mengantuk.
dengan cepat Jimin mematikan televisinya dan menggendong Yoona masuk kedalam kamar. Jimin menaruh Yoona dengan pelan dan menyelimutinya ketika ia merasakan getaran pada saku belakang celananya. ia mengambil ponselnya dan melihat Manajernya sedang menelepon dirinya, dengan berjalan pelan ia keluar darinkamar Yoona untuk menjawab teleponnya.
"eoh hyung, ada apa??" jawab Jimin saat ia sudah keluar dari kamar Yoona.
"datanglah ke kantor Bang PD ingin bertemu denganmu!"
Jimin mengernyit bingung, ia menatap pintu kamar Yoona dan sedikit berpikir. bagaimana ia bisa meninggalkan Yoona yang tengah sakit? tapi ia juga tidak bisa mengabaikan Bang PD CEO-nya? disaat Jimin sedang berpikir untuk mencari cara agar tidak meninggalkan Yoona, suara sang Manajer membuatnya terperanjat.
"Yah!! Jimin kau masih disana??"
"eoh hyung aku masih disini. aku akan segera kesana" Jimin menutup teleponnya. dan kemudian ia segera menelepon Hyun ri berharap ia bisa menemani Yoona tapi ia juga tidak enak jika ayah Hyun ri masih sakit dan memaksanya untuk merawat dua orang. namun Jimin tidak punya pilihan lain selagi menunggu teleponnya tersambung.
"halo??"
Jimin menegakkan kepalanya, "Hy...Hyun ri"
"Jimin?? ada apa?? apa terjadi sesuatu pada Yoona???"
Jimin menggeleng pelan walau Hyun ri tidak bisa melihatnya, "tidak, ia tidak apa-apa. Yoona sedang tidur sekarang"
terdengar suara hembusan nafas lega dari seberang sana lalu Hyun ri kembali bertanya, "lalu kenapa kau meneleponku??"
"ah aku ingin minta tolong padamu tapi sebelum itu aku akan bertanya apa ayahmu baik-baik saja???"
Hyun ri sedikit menyatukan kedua alisnya bingung dengan pertanyaan Jimin namun ia tetepa menjawab, "ya beliau tidak apa-apa hanya sakit pinggang biasa karena terlalu banyak bekerja. kenapa kau bertanya???"
"ah aku ada pekerjaan di kantor dan bingung karena tidak bisa meninggalkan Yoona sendirian apalagi saat sakit. aku berharap kau tidak sibuk Hyun ri"
Hyun ri yang mendengarnya mengangguk kecil. mengerti karena pekerjaan Jimin seperti tidak memiliki batas waktu terlebih disaat mereka semakin terkenal sudah pasti jadwal kerja mereka sangat padat.
"baiklah aku kesana sebentar lagi" jawab Hyun ri. hingga ia mendengar kata terima kasih dari Jimin. sebelum Jimin menutup teleponnya Hyun ri baru tersadar akan momen menjengkelkan yang baru ia alami kemarin.
"ah Jimin bisakah kau beritahu temanmu untuk tidak macam-macam denganku?" lalu ia menutup teleponnya sebelum mendengar pertanyaan bingung dari Jimin.
Jimin hanya menatap layar kosong ponselnya setelah mendengar kata-kata aneh dari Hyun ri. lantas ia kembali masuk kedalam kamar Yoona dan melihat Yoona bangun dari tidurnya.
"oh kenapa kau bangun??"
Yoona mencoba bangkit dari tempat tidurnya saat melihat Jimin sedang berdiri diambang pintu, "ah aku perlu ke kamar mandi" ucapnya dan baru menyadari Jimin sudah memakai jaketnya serta masker. lantas ia menatap Jimin kembali dengan pandangan bertanya.
"kau mau pergi??"
Jimin segera melepas maskernya dan menghampiri Yoona yang masih duduk ditepi ranjang, "aku harus pergi ke kantor. Bang PD mencariku"
Yoona yang mendengar itu mengangguk pelan, ia lupa kalau Jimin adalah seorang IDOL yang pasti sangat sibuk terlebih ia sudah sangat terkenal. bukan tidak mungkin ia tidak memiliki hari libur. lantas Yoona memaksakan senyumnya dan kembali menatap Jimin mencoba memahami keadaan dan situasinya.
"tidak apa-apa pergilah pasti mereka sedang menunggumu"
Jimin kembali tersenyum dan memeluk Yoona dengan erat, "maafkan aku. aku pergi dulu ya" kemudian ia menarik pelukannya setelah ia mencium kening Yoona singkat serta mengecup bibirnya.
Jimin beranjak keluar dari apartemen Yoona. meninggalkan Yoona yang masih duduk sendiri didalam kamarnya dengan sedih lantas ia berusaha untuk tersenyum dan memahami keadaan dirinya terlebih hubungan cintanya yang terasa seperti dosa besar yang dilakukan jika terungkap.