Lala berharap alasan dirinya masih di pertahankan oleh Adnan adalah pria itu mulai memiliki perasaan padanya karena ia seperti menjadi orang terhebat yang bisa menakhlukkan hati pria yang sangat mencintai pekerjaan. Namun, kalau dipikir-pikir lagi rasanya itu sangatlah tidka mungkin, setiap mereka berdua bertemu saja keduanya selalu bertengkar dan berdebat meskipun yang didebatkan adalah hal-hal kecil namun oleh mereka dibuat rumit.
"Nggak ah, nggak munkin," kata Lala bicara pada dirinya sendiri.
"Apanya yang gak mungkin?" tanya Adnan yang baru keluar dari kamar mandi.
"Eh? Pak Adnan udah selesai?' tanya Lala terkejut pria itu sudah ada di depannya.
"Kamu belum jawab pertanyaan saya, apanya yang gak mungkin?" tanya Adnan lagi tidak menjawab pertanyaan Lala.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者