Adnan menyeruput kopinya. Akhirnya ia akan terbebas dari kekangan Gladys, pria itu akan menjalani kehidupannya sebagai Direktur biasa dan untuk Gladys pria itu tidak mau ambil pusing. Kalau gadis itu masih mau berteman ia akan menerimanya namun kalau gadis itu tidak ingin berurusan dengannya lagi, kerja sama mereka tidak bisa di putuskan begitu saja. Kini ia tenang.
Lala melirik ke arah Adnan, dan pria itu menatapnya. Adnan merasa sepertinya ada yang ingin Lala bicarakan dilihat dari gelagatnya. Beliau diam, menantikan apa yang ingin dikatakan oleh gadis itu. Lala menghela napas panjang kemudian menghembuskannya secara perlahan. Ia tidak yakin apakan dirinya pantas membicarakan perihal ini?
"Apa yang mau kamu bicarakan?" tanya Adnan menanti gadis itu berbicara.
"Hm … sebenarnya, saya mau membicarakan tentang kontrak kita, Pak," kata Lala hati-hati.
"Apa lagi yang mau kamu tanyakan?" ucap pria itu bosan dengan pertanyaan Lala.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者