webnovel

i love you brengsek boy

Erlangga Dewantara, lelaki dengan sifat centilnya bertemu dengan Shinta Putri Adijaya, gadis yang bersifat polos. Shinta mencintai Erlangga, sedangkan Erlangga menyayangi Shinta sebatas rasa sayang kepada adiknya. Hal itu membuat Shinta sering merasa ditarik ulur oleh Erlangga. Hubungan mereka sebatas teman. Erlangga takut untuk memulai hubungan lebih, dia tidak yakin bisa mengimbangi rasa cinta Shinta atau justru sebaliknya. Shinta tetap bertahan pada garisnya. takdirnya adalah membuat Erlangga membalas cintanya. tidak perduli apa kata orang, dan bagaimana perlakuan Erlangga kepadanya. ★★★★★ bukan cerita ramayana yang berjalan sempurna ataupun kisah dilan milea yang berakhir bahagia. hanya sebuah cerita dua orang remaja yang sulit tertebak alurnya, entah akan bahagia ataupun berduka. ★★★★★ happy reading~

princessssta31 · 青春言情
分數不夠
9 Chs

ILY BB - 01

★berawal dari pertemuan tak sengaja yang membuatku merasakan perasaan cinta★

Erlangga tidak langsung pulang seperti yang ia pamitkan kepada teman temannya. dia memutuskan untuk singgah di cafe

hatinya masih panas jika mengingat perkataan aina yang terang terangan menjelaskan sifat buruknya. Erlangga sangat benci dihina, ditentang, diremehkan, dan diganggu!

4 hal yang wajib dihindari jika tidak ingin sengsara ditangan Erlangga.

"permisi, boleh duduk sini? tempatnya penuh semua"

Erlangga mendongak lalu mengangguk, membiarkan seseorang duduk didepannya.

"steak sapi sama latte ya mbak"

"baik kak ditunggu"

"emmm nama lo siapa?" tanya Erlangga karena merasa sangat canggung makan bersama gadis yang sama sekali tidak dia kenal. cantik sih, tapi erlang gak kenal mak:(

bukannya langsung menjawab, gadis itu malah celingak-celinguk lalu menunjuk dirinya sendiri, "lo ngomong sama gue bukan sih?"

"iya! gue ngomong sama lo. nama gue Erlangga Dewantara, nama lo siapa?"

"santai dong, jangan ngegas" gadis itu cemberut, "gue Shinta Putri Adijaya. salam kenal ya"

Erlangga hanya bergumam lalu menyantap hidangannya yang tiba dengan hikmat

"gue tau gue ganteng, tapi jangan dilihat terus. makan tuh makanan, ntar dia cemburu kalo lo pilih lihat gue dari pada makan dia" Erlangga mencibir tanpa melihat kearah Shinta

"dih narsis.pd banget gila" cerca Shinta dengan memakan steak nya

"gue emang ganteng, mata lo aja yang katarak" ketus Erlangga. "iya lo ganteng, ganteng ganteng kok somplak" balas Shinta tak kalah ketus

"lah lo? tampangnya cantik otaknya lemot"

"jangan sok kenal deh, situ baru kenal aja udah bilang yang enggak enggak" kesal Shinta menghempaskan garpu dan pisau nya ke piring

"gue kenal sama lo? mimpi!"

"lo kok ngeselin sih jadi cowok?! lo yang ngajak kenalan gue, terus lo sok kenal sama gue. gue udah respon baik baik, lo malah seenak jidat. mau lo apasih er?!" omel Shinta tak habis pikir

Shinta beranjak dari tempat duduknya, tapi tangannya dicekal Erlangga. "maaf, gue cuma mau kenal lebih deket sama lo"

"tapi gak gitu konsepnya Erlangga...gak harus ngajak berantem dulu, hih!"

Erlangga menyengir, memamerkan gigi putih nan rapi miliknya, "kan gue mau gitu coba cara lain"

"auah" Shinta memilih duduk kembali dan memakan habis pesanannya dengan keadaan tangan yang masih dicekal Erlangga

"er"

"why?"

"lepasin tangan gue, gue mau balik"

Shinta menggoyang goyangkan tangannya, berharap Erlangga melepaskannya

"bentar, gue habisin makanan gue dulu trus lo gue anter pulang"

"kelamaan er, udah jam 11. nanti mama gue nyariin"

Erlangga menyuapkan makanan terakhir ke mulutnya, "justru itu. karena udah malem gue anterin lo"

"dih kok gitu?"

"ya karena gak gini"

Shinta menghela nafasnya, ternyata Erlangga memang ditakdirkan menjadi cowok ngeselin!. "maksud gue, kenapa harus lo anter? gue bisa pulang sendiri" . "udah diem aja deh, gue mau kenalan sama mama mertua"

Erlangga menyeret tangan Shinta begitu saja "udah ayokkk"

"ehh belum dibayar asu!"

∆∆∆∆

akhirnya setelah ribuan gombalan maut khas Erlangga keluar, Shinta mau juga pulang bersamanya. dapet duit gara gara balapan, ditemenin makan sama cewe cantik, dan sekarang berboncengan melewati dinginnya malam. MALAM INI SANGAT SPESIAL YAALLAHH!

"lo kok tadi gak bayar?" tanya Shinta dengan keadaan memeluk pinggang Erlangga

"tuh cafe punya temen gue, santai aja kaga bakal jadi hutang kok"

Shinta hanya mangut mangut dan memilih merebahkan kepalanya pada punggung Erlangga.

baru kenal tapi gue udah sayang banget sama dia, gue harap bisa selalu ketemu dia doa Shinta menghirup dalam dalam aroma maskulin dari jaket Erlangga, mungkin besok dan seterusnya dia tidak akan mencium aroma memabukkan ini

"rumah lo dimana?" tanya Erlangga menatap wajah Shinta dari spion. ia sedikit menyungkringkan senyuman melihat Shinta yang menciptakan de-vaju dihatinya

"blok G nomor 16"

"oke" Erlangga menaikkan kecepatan motornya agar lebih cepat sampai. bukan tanpa alasan, hanya saja berbahaya untuk jantungnya jika Shinta terus menempel

∆∆∆∆

"makasih ya er, mau masuk dulu?" tawar Shinta begitu sampai dirumahnya

"kapan kapan aja deh nta, udah larut soalnya, nanti diomongin tetangga. ortu lo juga pasti tidur kan?"

"hehe iya juga sih" Shinta menggaruk tengkuknya, "kalo gitu, gue masuk dulu ya?"

lagi lagi Erlangga mencekal tangan Shinta, "nih kartu nama gue, ada nomor gue disitu"

Shinta membaca satu per satu huruf di kartu nama Erlangga, "lo udah kerja? gue pikir masih SMA"

"engga juga, gue cuma pegang salah satu aset bokap, itung itung belajar buat jadi penerus yang baik"

Shinta hanya mangut mangut, tapi hatinya secara terang terangan memuji Erlangga. benar benar calon imam yang lulus uji bebet, bibit, bobot nya

Erlangga melepaskan jaket kulitnya dan menyodorkan kearah Shinta, "nih buat lo"

"buat apa?"

"gue tau lo suka aroma parfum gue, karena gue ga bawa parfum jadi ambil aja jaket gue"

Shinta menerimanya tanpa malu, "peka banget sih jadi cowok, eh tapi ini jaket mahal loh harganya kalo gak salah"

"udah gapapa ambil aja"

"makasih erlang, tambah cakep amin"

"iya sama sama. gue balik ya? jangan lupa hubungin gue" pesan Erlangga lalu tanpa menunggu jawaban Shinta, melenggang begitu saja

Shinta dengan senang hati memeluk jaket dan kartu nama Erlangga. membawanya masuk kamar dengan sesekali memekik senang

"YAAMPUN JANTUNG GUE"

"tuh cowok siapa sih anjir, arghh pengen ketemu lagi"

"jaketnya harum banget"

Shinta beralih ke kartu nama yang menunjukkan foto serta data diri seorang pemuda yang baru beberapa menit berboncengan dengan nya

tangannya dengan lihai menari diatas layar ponselnya, selama beberapa detik handphonenya berbunyi

clinggg~

shintacangtip<3

er, ini gue shinta

23.45

ErlangAngga

iya

belum tidur?

23.45

Shintacangtip<3

ini mau tidur

23.46

ErlangAngga

oke, mimpi indah

see you next time

23.48

Shintacangtip<3

sure, you too

23.48

Shinta menutup ponselnya lalu terlelap memasuki alam mimpi.

★★★