Takdir Berkehendak

"Bunda?" panggil Disya yang berlari kecil masuk ke dalam kamar Venya. Sedari tadi ia mencari Venya keseluruh sudut rumah namun ia tidak menemukan keberadaan Venya, setelah datang untuk kedua kalinya ke kamar Venya gadis kecil itu pun menemukan tantenya.

Venya yang sedang berkutat dengan perkerjaanya menatap keponakannya, memberikan waktu sejenak untuk memperhatikan Disya. "what happened princess?" tanyanya dengan suara lembut sembari mengelus rambut panjang Disya.

"I am bored, I want to meet Ghara now. Apa bunda bisa mengantarkan Disya ke rumahnya?" ucapnya dengan wajah sedih.

"Ghara?" Venya mengernyit bingung.

Disya mengangguk antusias. "Yes Bun. Ghara my new friend in here. Please help me." gadis kecil itu menangkupkan kedua tangannya.

Venye menghela nafas setelah melirik kerjaannya yang sekarang menumpuk. "I am so sorry princess, I can't. Bunda lagi banyak kerjaan," ucap Venya lembut mencoba memberikan pengertian kepada Disya.