webnovel

Chapter 3

Saat ini Shinzui dan Daisuke sedang berada di atap sekolah setelah pergi ke kantin untuk membeli makanan,awalnya Daisuke mengajak Shinzui untuk makan di kantin,namun karna Shinzui tidak enak dengan tatapan para siswi yang memandangnya sinis membuat Daisuke mengalah dan membawa Shinzui untuk makan di atap sekolah.

"Kenapa kau diam saja? Kau tidak suka makananya?" Tanya Daisuke saat melihat Shinzui hanya diam melihat makanannya.

"E-eh emm..tidak aku suka makanannya,hanya saja...aku bingung," jawab Shinzui.

Daisuke mengernyit kan dahinya," bingung? Bingung kenapa?" Tanya Daisuke sambil menatap Shinzui meminta penjelasan.

"Emm..bingung karna baru kali ini ada orang yang mau berkomunikasi bahkan mengajak ku makan hee.." ujar Shinzui dengan canggung.

"Memangnya sebelumnya tidak ada yang mau berkomunikasi denganmu atau berteman denganmu gitu?"

Shinzui tertunduk,"tidak ada,"

"Aku lebih suka menyendiri dan tidak mudah bergaul serta terbuka dengan orang lain,makannya orang-orang tidak ada yang mau menjadi temanku,mereka juga menyebutku sebagai anak kuno karna sifat tertutupku ini membuat aku tidak mengetahui apa-apa,hah...," Shinzui menghela nafas,entah kenapa dia merasa nyaman bersama Daisuke walaupun baru mengenalnya.. Tetapi Daisuke sudah membuatnya nyaman.

Sedangkan Daisuke yang mendengar itu merasa iba dan kasihan pada Shinzui,pantas saja Daisuke selalu melihat ia ditindas bahkan saat dia bersama ke kantin pun banyak yang melayangkan tatapan sinis dan tidak suka pada Shinzui.

"hn, kau tidak usah bersedih dan khawatir lagi bila ada orang yang menindasmu atau mengejekmu katakan saja padaku. Dan sekarang kau akan menjadi temanku bagaimana? " ucapan Daisuke membuat Shinzui melebarkan matanya karna terkejut, namun ia juga merasa senang karna masih ada yang mau menjadikannya teman, setelah diam beberapa saat lalu Shinzui menganggukkan kepalanya tanda ia setuju.

Daisuke tersenyum tipis melihatnya, ia akan berusaha melindungi dan menjaga Shinzui, setelah apa yang ia dengar dari Shinzui.

Setelah mereka menghabiskan makanan mereka dengan diiringi canda tawa keduanya,bel masuk pun berbunyi membuat Daisuke dan Shinzui turun dari atap dan masuk ke kelas masing-masing.

.

.

Kringggggg bel pulang berbunyi para murid berhamburan keluar kelas setelah membereskan alat tulis mereka begitu pun dengan Shinzui, namun baru saja di ambang pintu lagi-lagi ada yang menghalangi jalan Shinzui,Shinzui mendongakkan kepalanya ke atas dan melihat Karin bersama teman-temannya yang menatapnya dengan tajam. 'Karin? Mau apa lagi dia? Jangan-jangan dia akan... Ahhh Daisuke tolong aku' batin Shinzui ketakutan.

"Heh... Jangan harap sekarang kau bisa lari lagi dariku gadis kuno," ucap Karin sarkatistik.

"Sebenarnya apa maumu sebenarnya hah? " ujar Shinzui dengan mata berkaca-kaca. Ia sudah tidak tahan.

"Cih jangan berpura-pura tidak tahu! Kau pikir aku tidak melihatmu tadi dengan Daisuke-kun hah! Ditambah Daisuke-kun menggenggam tanganmu tadi membuatku nambah geram padamu! " bentak Karin. Tanpa berucap lagi Karin menyuruh Tayuya dan Shion untuk menarik Shinzui dan membawanya ke gudang. Shinzui memberontak namun apa daya cengkraman Tayuya dan Shion membuat dia tidak bisa apa-apa ia hanya berharap kami-sama menolongnya.

Di lain tempat Daisuke berjalan menuju ke kelas Shinzui. Namun dia sudah tidak melihat siapa-siapa. 'apa dia sudah pulang?' pikir Daisuke. Namun Daisuke merasakan firasat buruk tentang Sakura entah dari mana datanganya firasat ini, tanpa berfikir panjang Daisuke pergi untuk mencari Shinzui. Daisuke sudah mencari Shinzui ke seluruh penjuru sekolah termasuk atap tapi dia tidak menemukan sosok gadis berambut merah muda tersebut. 'Hah.. Aku sudah mencari nya kemana-kemana tapi tidak menemukannya.. Kemana dia? Apa Karin membawa Shinzui kembali arghh tidak bisa kubiarkan, tapi tempat mana lagi yang belum ku datangi?...Ah! Gudang ya aku belum kesana' batin Daisuke. Setelah itu Daisuke pergi ke gudang.

Lain halnya disebuah gudang terdapat seorang tiga gadis yang sedang membuli gadis berambut merah muda. Terlihat terdapat lebam di area kedua pipinya, juga rambutnya yang kusut berantakan seperti habis dijambak habis-habisan, gadis itu menangis sesegukan. Dia hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa.

"Heh.. Dengar gadis kuno ini belum seberapa jika kau masih berani mendekati Daisuke-kun lagi aku bisa berbuat lebih dari ini dengar itu," ancam Karin.

"Dengar itu gadis kuno, ck ck ck kasihan sekali nasib mu ini.. Makanya jadi orang jangan sok cantik dengan berani-beraninya berdekatan dengan Daisuke-kun. Hanya karna dia menolongmu bukan berarti kau bisa berdekatan dengannya, " ucap gadis berambut pirang, Shion.

"Hahahahhahh" ketiga gadis itu tertawa terbahak setelah melihat kondisi Shinzui,Namun...

BRAK!!

Mereka bertiga menghentikan tawanya dan melihat ke arah pintu, di situ terlihat Daisuke berdiri dengan ekspresi berbeda-beda, marah, tajam, dingin. Membuat ketiga gadis itu takut dan gemeteran melihat tatapan Daisuke.

"Bagaimana ini Karin? " bisik Tayuya pada Karin. Sedangkan yang ditanya hanya mengidikkan bahunya. Dan juga dengan tatapan mata yang gelisah.

Dan Shinzui yang melihat kedatangan Daisuke membuatnya bernafas lega, 'akhirnya kau datang Daisuke, Terima kasih kami-sama.'

"kalian! LAGI LAGI KALIAN YANG MELAKUKAN INI HAH!" bentak Daisuke dengan nada tinggi melihat kondisi Shinzui membuat amarahnya naik seketika dan membuatnya merasa bersalah karna tidak bisa melindungi Shinzui,bentakan Daisuke membuat Karin, Tayuya, dan Shion semakin ketakutan. Dan bingung harus melakukan apa, ingin lari tapi rasanya melihat tatapan tajam Daisuke membuat kaki mereka kaku untuk digerakkan.

"Cihh... Kalian menjijikkan, pergilah dari hadapanku. Dan ingat satu hal jika kau berani-beraninya melakukan ini lagi kepada Shinzui, kau akan berhadapan langsung denganku ingat itu, " ancam Daisuke,membuat ketiga gadis itu tambah ketakutan, namun ada rasa tidak rela saat Daisuke mengatakan itu dan membela Shinzui.

"Ta-tapi Daisuke-kun, dia sudah berani berani nya mendekatimu. Dia itu hanya memanfaatkan mu saja Daisuke-kun, " kali ini Karin membuka suaranya dengan mata berkaca-kaca yang dibuatnya. Karin tidak rela pria idamannya itu membela Shinzui. 'cih apa bagusnya sih gadis kuno itu hingga Daisuke-kun membelanya?, aku tidak akan membiarkan Daisuke-kun direbut oleh gadis kuno itu' batin Karin mendumel.

Daisuke muak melihat Karin dengan genk nya itu, ditambah lagi mata Karin yang berkaca-kaca membuat Daisuke nambah muak.

"pergilah dari hadapanku sekarang juga, aku muak melihat muka kalian, " ucap Daisuke dengan mata tajamnya.

Akhirnya Karin, Tayuya, dan Shion pergi meninggalkan tempat itu,tapi sebelum Karin benar-benar meninggalkan tempat itu ia melirik tajam ke arah Shinzui dan berkata, "Aku jijik padamu, Kau perempuan kuno sialan, " desis Karin. Shinzui hanya bisa menunduk mendengar desissan Karin.

Setelah Karin dan the gengk nya pergi Daisuke menghampiri Shinzui yang masih menundukkan kepalanya. Ia mengangkat dagu Shinzui agar melihatnya. Terlihat olehnya, cairan bening yang mengalir di pelupuk matanya dan juga luka lebam di kedua pipinya membuat Sasuke menggeram menahan amarah dan semakin merasa bersalah.

"Kau baik-baik saja? Lebih baik kita ke Uks dulu untuk mengobati lukamu, " ucap Daisuke.

Shinzui menggelengkan kepalanya,"Tidak Daisuke a-aku tidak apa-apa, lebih baik kita pulang saja sudah sore, aku bisa mengobati lukaku di rumah, " jawab Sakura dengan senyum tipisnya.

Daisuke hanya menghela nafas dan akhirnya mengangguk pasrah, lalu dia membantu Shinzui berdiri dan pergi dari gudang.

Saat di tengah jalan Daisuke bertanya kepada Shinzui, "di mana rumahmu?" tanya Daisuke

"Di kompleks Nakano Regency, " jawab Shinzui.

"Wahh.. Berarti kita satu kompleks, rumah kau di blok mana? "

"Blok b, kau sendiri?"

"Aku juga di blok b, mmm.. Kalau begitu kita searah" Ujar Daisuke.

"Benarkah? kebetulan sekali" sahut Shinzui antusias.

Daisuke hanya tersenyum menanggapinya. Dan terus memperhatikan Shinzui yang sedang berceloteh, 'ternyata dia bawel juga' batin Daisuke geli. Entah kenapa jika berada di dekat Shinzui dia selalu merasakan getaran aneh, jujur saja bukan sekali ini dia bertemu gadis berambut merah muda itu. Dia pertama kali melihat Shinzui yaitu di taman,Shinzui terlihat termenung saat itu.

Akhirnya setelah berbincang-bincang mereka sampai di rumah Shinzui dan juga Daisuke, mengingat rumah Daisuke yang berada di depan Rumah Shinzui.

"hmm.. Daisuke terima kasih karna kau telah mengantarku pulang, " ucap Shinzui.

Daisuke tersenyum tipis, "tidak masalah,lagi pula dari awal aku ingin mengajak mu pulang bersama, "

"mm.. Baiklah aku pulang dulu, sampai ketemu besok." Daisuke berbalik menuju rumahnya namun dia teringat sesuatu dan langsung menghadap Shinzui kembali. Shinzui yang melihatnya pun mengernyitkan alisnya bingung.

"Ada apa?" Tanya Shinzui. Daisuke menggeleng lalu menjawab, "Tidak, tapi mulai besok panggil aku Daisuke-kun ya...Entah kenapa aku lebih suka kau memanggilku seperti itu," jawab Daisuke sambil tersenyum lalu kembali berbalik dan melambaikan tangan pada Shinzui.

Shinzui yang mendengarnya tersipu malu sekaligus tersenyum mendengarnya, "ya, sekali lagi terima kasih Daisuke-kun, " bisiknya saat punggung Daisuke mulai menjauh

Setelah Daisuke pergi dari dari rumahnya, Shinzui tersenyum tipis saat mengingat tadi Daisuke yang menolongnya dari Karin dan teman-temannya dan juga permintaannya untuk memanggilnya dengan suffik Kun. Hah mungkin Shinzui udah punya perasaan nihh sama Daisuke.

Setelah itu Shinzui langsung memasuki rumahnya dengan perasaan yang berbunga-bunga.

.

.

Bersambung.