Sepanjang perjalanan pulang, aku terus menggenggam surat dari Mas Riadi. Aku sangat penasaran dengan isi surat ini. Tapi tidak mungkin jika ku baca di depan Arinda yang kini berada di sampingku.
Tatapan kosong yang membuat Arinda seketika bertanya, "Mama, kenapa?" Aku pun tidak bisa berkata jujur pada anakku. "Tidak apa-apa, Nak." Menit demi menit berlalu, Pak Sopir telah sampai mengantar aku dan Arinda pulang.
Arinda ku titipkan pada Bibi pengasuh, sedang aku langsung menuju kamar untuk membaca isi surat dari Mas Riadi.
DEG~~~
Entah kenapa hatiku bergetar hebat saat akan membuka dan membaca isi tulisan yang Riadi rangkai di dalam secarik kertas ini. Aku takut jika isi tulisan ini akan membuatku semakin terpuruk. Perlahan ku buka lipatan kertas dan ku lebarkan. Mas Riadi menuliskan ....
"Arini, aku minta tolong agar kamu mau menyelidiki satu kali lagi tentang Anton. Karena, aku mau tahu apakah benar dia punya dendam terhadapku."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者