webnovel

Spesial Magix School 7

Hu..uff!! mereka mengiyakan juga , aku yang sengsara.

Mata kami beradu dan dia tersenyum dgn angkuh dan menantang.

Akupun tidak mau kalah, dikiranya aku takut kali. Emangnya eloe siapa!? batinku.

"Akan kulihat sampai dimana kemampuan cewek ini, dia terlalu mengusik hatiku dan aku menginginkannya. Apakah dia membosankan dan bodoh seperti kebanyakan cewek yang mengejarku !! kata Rico dalam hati.

Tiba tiba si angkuh mendatangiku dan berbisik ditelingaku " akan kulihat sampai dimana kemampuanmu, dear !!! tunjukkan padaku."

Adu..uh jantungku !! dag..dig..dug..ngaak tahan guys .Suaranya itu serak serak basah terlalu mengoda ditelingaku dan bisa-bisa aku membeku ataupun meleleh ditempat.

Kuangkat kepalaku untuk menatapnya dan kupelototin sambil berkata dengan muka merah" Yang Mulia yang terhormat , tidak usah takut akan kutunjukan kemampuanku kepadamu jadi bersabarlah.

Mereka yang mendengar perkataanku tertawa karena melihat diriku berani menantang balik .

" Ha..aha..aha !! Kak akhirnya ada juga yang kebal dan ngaak takut kepada dirimu.!! seru adiknya Lucas.

" Ric , kesambar apa sampai menantang duel Angela atau ...?!? goda Daniel.

" Yach...!! Angela kan blom pernah tanding jadi aku ingin melihat kemampuannya dan bakatnya..." kata si Ric.

Lalu kepala sekolah naik ke panggung dan mengumumkan pertandingan akan dimulai sekarang dan dimohon yang ikut berpartisipasi sudah memilih siapa lawan mereka.

Yang kulihat selama mereka bertanding tidak ada satu pun yang bisa mengalahkan mereka kakak adik Alexander.

Mereka lebih banyak mengalah terutama si Lukas, kulihat sudah ada 2 cewek yang dapat kencan dengannya.. dasar playboy..!!

Kalau Daniel sama dengan Lucas tapi dia mengalah karena kasihan dengan mereka.

Si Angkuh lagi duel dengan gadis yang sangat cantik dan bahenol tapi dia lain lagi , cewek cewek pada ngaak bisa mendapatkannya. Cepat sekali si angkuh mematahkan keinginan mereka mendapatkannya biarpun untuk kencan sekali.

Deg..dia melihat kemari dan tersenyum kepadaku. Aku menjulurkan lidahku untuk mengejeknya.

Si angkuh malah tertawa melihat tingkahku.

Apa aku salah membalasnya ya...pikirku.

Akhirnya tiba giliran kami keluarga Anderson untuk duel dengan mereka keluarga Alexander.