Setelah makan, tak ada agenda lain, dan Meira memilih masuk kamar, membaringkan tubuh di ranjang seraya menarik selimut, ia tak ingin memedulikan Riska. Perempuan itu memilih terpejam menikmati udara dingin yang masuk lewat ventilasi di atas kerangka jendela kamar Riska, lumayan membuatnya mengantuk, apalagi baru saja makan, semestinya hal seperti ini bisa membuat cewek itu gendut, sayang sekali mustahil.
Riska yang bertugas mencuci piring, ia juga menyempatkan waktu menelepon Saka agar mengambil makanan yang tersisa, toh tak tersentuh sama sekali, jadi layak diberikan pada orang lain. Ia menunggu dengan sabar hingga temannya itu datang, lantas baru beranjak ke kamar setelah Saka pergi.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者