Keesokan harinya, Rafida berjalan dengan mengendap-endap takut-takut ketahuan oleh Mr.Wil.
"Tapi, biasa nya dia sudah berangkat kerja jam segini kan?" gumam Rafida dengan melirik jam yang menunjukkan pukul tujuh pagi. Tumben Rafida bangun pagi.
"Hingga sosok yang berdiri di depan nya membuat Rafida terkejut.
"Astaga!" teriak Rafida dan hampir jatuh saking terkejut nya.
"Sudah tahu kakimu sakit, masih saja tidak hati-hati." Omel Mr.Wil dan langsung menggendong Rafida hingga meja makan. Rafida semakin berdebar atas tingkah Mr.Wil padanya.
"Turunkan aku. Sudah lumayan kok. Lagian kau juga membuat ku kaget, makanya aku jadi kehilangan keseimbangan."
"Aku yakin kalau itu karena kau gugup melihatku." Goda Mr.Wil dan mendekatkan wajah nya. Rafida sudah siap dengan menutup matanya dan memanyunkan bibir nya. Mr.Wil terkekeh melihat nya. Ia pun hanya mengecup satu detik lalu langsung mendudukan Rafida di atas kursi nya.
Kedua nya saling malu dan serius pada sarapan nya. Hingga sebuah pesan masuk membuat Rafida fokus membalas chat itu.
"Fokus saja pada sarapanmu." Tegur Mr.Wil tak senang.
"Kau sendiri biasanya membaca berita sambil sarapan. Kenapa kau tidak lihat berita hari ini?"
"Di masa mendatang, dilarang makan sambil mainan ponsel."
"Kau yakin tidak mau melihat berita hari ini?"
Tepat saat itu juga, Said menelepon Mr.Wil untuk mengabarkan berita penting. Ternyata gosip yang sedang viral di internet adalah tentang hubungan Min Young dengan Mr.Wil yang katanya berkencan.
"Apa? Cepat hapus semua gosip itu dan bilang pada semua reporter itu, bahwa saya sudah menikah!" teriak Mr.Wil marah. Namun, ucapan nya yang terakhir membuat Rafida tersenyum malu.
Mr.Wil akhirnya mengecek tabletnya untuk melihat gosip-gosip tentang dirinya dan Min Young.
"Ah sekarang aku mengerti, jadi berita ini yang kamu lihat tadi?"
"Gosip ini sudah viral di internet, aku tidak bisa tidak melihatnya. Pasti tidak mudah menanganinya, yah? Tapi bisa menawarkan beberapa tips untuk menangani gosip."
"Kenapa? Kau tidak ingin melihat gosip hubungan cintaku dengan wanita lain?"
"Kau berpikir berlebihan. Aku hanya tidak tau harus bersikap sepeti apa. Kau bahkan tidak hanya mencuu bibir ku. Tapi juga bibir Min Young." Jelas Rafida dengan menunjuk bibir nya yang manyun.
"Itu salah faham. Sudah ku bilang, bahwa aku sudah tidak menyukai Min Young sejak lama. Dan yang kemarin, dia yang melakukan nya tanpa memberitahu ku sebelum nya. Maksudku, aku sama sekali tidak menginginkan nya. Aku lebih suka melakukan nya dengan mu." Jelas Mr.Wi terang-terangan dan membuat Rafida kembali bersemu malu.
"Lalu bagaimana dengan ini? Mereka mendapatkan foto kebersamaan dan kemesraan dirimu dengan Min Young."
"Besok sore kita sudah harus pulang ke Indonesia. Aku gak mau membuat mereka mengingat gosip ini tanpa penyelesaian. Karena itu, sebaik nya kita tunjukkan pada mereka. Siapa pacar sekaligus istriku!"
"Apa? Oh sudah harus pulang ya. Padahal aku masih ingin bermain disini. Tapi, bagaimana cara nya kau memberitahukan hal itu? Jika hanya melakukan konfirmasi lewat pers itu tidak akan cukup. Nama Min Young sedang naik daun bukan?"
"Dia akan hancur jika orang-orang tau bahwa itu hanyalah salah paham. Tapi, aku tidak perduli. Jadi, kita mulai dari sini."
Mr.Wil mengeluarkan ponsel nya dan membuka aplikasi kamera. Ia berdiri dan menunduk mendekatkan diri nya, lalu mengecup lembut dahi Rafida sambil berselfi ria. Jelas saja itu membuat Rafida gugup sekaligus senang.
Setelah itu, Mr.Wil menggeser kursi nya untuk duduk di samping Rafida. Mereka pun mengambil foto selca dengan berbagai macam pose romantis. Yang tentu saja akan membuat semua orang yang melihat merasa iri.
Dan cara jitu yang Mr.Wil maksud ternyata adalah konfirmasi lewat medsos. Sekarang ini para selebritis selalu meresponse segala gosip lewat internet.
"Apa kau pikir ini akan berhasil?"
"Tentu saja. Meski pun aku tak punya fans. Tetap saja, pesona ku tidak ada yang bisa menolak nya bukan? Aku juga punya image publik yang cukup bagus. Jadi jika aku sendiri yang mengklarifikasi hubungan kita, maka gosip itu akan menghilang dengan cepat." Jelas Mr.Wil. Rafida hanya mengangguk-angguk kecil.
"Oke, aku mengerti. Sekarang, silahkan Mr.Wil log-in ke akunnya sendiri."
"Tapi aku tak punya akun."
"Hah? Kau kan bilang kalau kau itu public figure juga, bagaimana bisa dia tidak punya akun?"
"Aku tidak suka orang-orang lebih fokus ke kehidupan pribadiku."
Rafida tak percaya mendengarnya. Segala hal dalam hidup Mr.Wil hanya tentang kerja dan kerja, apa dia tidak merasa kalau hidupnya membosankan? Pantas saja Rafida sama sekali tidak menemukan apa-apa di media sosial tentang kehidupan Mr.Wil. Yah dulu, Rafida sempat penasaran dan mencoba mencari nama Mr.Wil tapi ia tak menemukan apapun.
"Tidak. Sejak aku bertemu denganmu, hidupku jadi lebih menyenangkan." Goda Mr.Wil tiba-tiba saat Rafida sedang mengotak-atik ponsel diri nya.
"Lihatlah, aku sudah membuat akun mu dan membuat akun kita saling berteman. Aku juga sudah mengubah status kita menjadi menikah dan saling menandai masing-masing." Tunjuk Rafida pada tampilan media sosial ke Mr.Wil.
"Oh begitu cara nya. Apa mereka akan langsung percaya?"
"Hei mas Wildan, kau kan yang punya rencana ini. Tapi, kenapa kau tidak mengerti akan hal ini?" tanya Rafida sedikit kesal. Kenapa orang tua itu sangat gaptek sekali. Pikir nya.
"Aku tidak kepikiran sampai sana. Maksudku, ku pikir hanya dengan membagikan nya melalui media sosial milik perusahaan maka semua nya akan selesai." Jelas Mr.Wil dan jelas membuat Rafida kesal.
"Kenapa tidak bilang dari tadi sih? Susah-susah aku bikin akun mu huh." Rafida cemberut. Mr.Wil hanya diam bingung harus berkomentar apa.
"Perhatikan ini, bahwa di sini, kau bisa berinteraksi dengan berbagai orang yang menarik." Lanjut Rafida mencoba menekan kekesalan nya.
"Maksudmu interaksi di antara kita berdua tidak cukup, makanya kau punya waktu mencari orang asing?"
"Itu kan cuma metafora, aku tidak punya niat untuk mencari pria lain. Dan bahkan sekalipun aku ingin mencari pria lain, aku tidak punya cukup uang untuk membayar denda pada para tetua itu."
"Tepati kata-katamu itu."
"Tunggu dulu, kenapa akun mu kau namakan Rafida 33? Ganti!" protes Mr.Wil.
"Kenapa aku harus ganti? Nama ku cukup di kenal banyak orang. Jadi, akan susah jika ganti begitu saja." Tolak Rafida.
"Kenapa harus tiga-tiga?"
"Itu angka kesukaan ku. Sudah lah-"
Mr.Wil mengambil ponsel Rafida dan dengan menjauh ia berusaha mengganti nama akun Rafida.
"Kembalikan ponsel ku!" teriak Rafida dan mengejar Mr.Wil yang menjauh dengan jalan mundur ke belakang. Tangan nya ke atas dan dengan mudah mengganti nama akun Rafida.
Rafida sedikit kesulitan karena kaki nya yang masih terasa sakit. Tapi, ia tetap berusaha untuk merebut kembali ponsel nya. Hingga tanpa sadar ia seolah memeluk tubuh Mr.Wil.
"Oke. Sudah." Ucap Mr.Wil dan memberikan ponsel Rafida.
"Astaga kenapa nama nya ini? 'Rara love Wil' Kau alay sekali sih!" Rafida memukul lengan Mr.Wil yang langsung meringis kesakitan.
"Bukan kah kau memang menyukai ku?"
"Siapa bilang?"
"Bibir mu!"
"Astaga. Aku tidak menyangka ternyata sikap asli Mr.Wi begitu-" Mr.Wil menatap dengan dalam saat menyadari kedekatan kedua nya. Rafida terdiam menatap tatapan Mr.Wil.
"Kenapa diam?" tanya Mr.Wil. Rona wajah kedua nya pun memerah. Suhu tubuh kedua nya mulai memanas.
"Aku lupa." Rafida berbalik namun Mr.Wil menahan tubuh nya dan membalikkan nya lagi. Dan dengan sekali tarikan bibir keduanya pun sudah kembali menyatu. Tanpa malu-malu mereka kembali tenggelam dan gelombang asmara yang sedang memuncak.