Pemuda bertubuh tinggi, bermata sipit dengan wajah oriental itu sedang berpikir keras. Dia tengah mencari cara, agar sang kakak perempuan pertama, Maria Clara Wijaya alias Ai-Ling tidak jadi dinikahkan dengan X. Dia tengah berada di dalam kamarnya sendiri dan berjalan mondar-mandir, karena tak tahu harus melakukan apa.
"Ngai harus bisa membuat cece lolos. Tapi bagaimana caranya? Oh ya, ngai belum membalas pesan X yang ada di surat elektronik. Coba ngai cek dulu e-mailnya. Semoga saja tak sengaja terhapus," gumamnya pelan.
Raymond Joshua Wijaya alias Jia Zhen, segera menuju ke meja kerja yang ada di kamar, yang mana terdapat sebuah laptop dalam posisi standby. Sesampainya di sana, ia langsung duduk, lalu mulai mengetik. Tujuan utama adalah membuka akun e-mail pribadi yang terhubung dengan laptop, supaya bisa melihat lebih jelas dan tak ada satu pun yang tertinggal di sana.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者