Arley mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal. Ia sesekali melirik Gia yang duduk tepat di sampingnya yang tampak santai menikmati alunan musik yang berasal dari radio mobilnya sambil memperhatikan setiap apa pun yang mereka lewati melalui kaca jendela mobil yang ada di sebelahnya.
Gia memperhatikan keramaian kota New York yang tidak kalah ramai dengan kota Roma, walaupun sebenarnya lebih ramai di kota ini. Pikiran Gia bercabang-cabang entah sampai dimana. Ia masih belum menemukan cara untuk mengetahui apa tujuan Bryan datang ke New York dan apa yang dilakukan Bryan di toko buku kuno yang Gia kunjungi beberapa saat lalu. Gia tidak boleh lengah saat ini.
Kehadiran Arley sebenarnya akan sangat menguntungkan baginya karena pria itu bisa dimanfaatkan dengan kekuasaan yang ia miliki. Menjadi putra kedua dari keluarga Stanford yang sangat berpengaruh membuat Arley tidak bisa Gia lewatkan begitu saja.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者