webnovel

Hati Sang Psikopat

作者: TriboyMustika
现代言情
連載 · 7.9K 流覽
  • 31 章
    內容
  • 評分
  • NO.200+
    鼎力相助
摘要

"Dia muncul dari gelap hutan. Menatapmu dengan mata merah. Desau napas akan menarikmu mendekat. Tanpa kamu sadari, secepat kedipan mata, tangan berkuku panjang telah menghunjam lehermu kuat. Kamu tak kuasa berteriak. Darah mengucur dari sela-sela kuku yang menusuk. Bagaimanapun kamu meronta, tenaganya lebih kuat. Geraman yang keluar dari mulutnya membawamu semakin jauh ke dalam kegelapan. Semakin gelap ... gelap ... lalu sunyi. Hanya denting ranting yang mengumandangkan sepinya hari."

Chapter 11

1. HAMIDAH

Tidak ada yang tidak kenal dengan Hamidah. Perempuan cantik, kembang desa, pulang dari kota dalam keadaan berbadan dua. Tanpa suami yang menyertai. Penduduk gempar. Bertanya-tanya. Siapakah lelaki yang telah berhasil memerawani sang primadona? Berani-beraninya dia menodai bunga yang jadi incaran banyak pria.

Hamidah tidak berani keluar rumah. Malu. Tidak saja malu pada dirinya sendiri, tapi juga malu pada orang banyak. Apalagi dia dari keluarga miskin. Sekarang ia hanya bisa berharap pada ibunya yang berusia lebih dari setengah baya.

Tujuan ke kota mencari kerja. Namun, dia tidak menduga, kalau kota penuh tipu daya. Kepolosan dan keluguannya mengantarkannya pada neraka dunia. Terjebak di lembah prostitusi. Sebulan, dua bulan, hingga di bulan ke tujuh ia hamil.

Takut, marah dan benci berkelindan di dalam hatinya. Tempat pelacuran yang menampung dirinya, enggan mempekerjakan wanita hamil. Ia diusir dalam keadaaan hamil tiga bulan.

"Aku butuh uang, Mama. Pinjamkan aku uang, agar aku bisa kembali pulang ke kampung. Jangan usir aku dalam keadaan tiada uang. Aku mohon rasa kasihanmu, Mama."

Si Mama, sang mucikari, tak pernah mau rugi. Bukannya berniat memberikan pinjaman, malah dengan kurang ajar, ia mengantarkan dua orang pria buruk rupa ke dalam kamar Hamidah. Memaksa perempuan hamil itu untuk bersenggama.

"Uang didapat dengan bekerja, Hamidah! Kau cukup kangkangkan kaki, biarkan dua orang lelaki itu menggesekkan ATM mereka. Selepas itu, berhembuslah kau dari tempat ini! Andai saja kau tidak hamil, sudah barang tentu hidupmu bahagia. Di mana lagi kerja bisa seenak ini? Cuma modal selangkangan, uang dapat, birahi pun nikmat. Sayang sekali kau sia-siakan, Hamidah!"

Wanita malang itu hanya bisa menangis sesenggukan. Namun, siapa peduli. Jasanya dibayar. Tubuhnya sudah milik umum begitu ia menganggukkan kepala menerima pekerjaan kotor tersebut.

Salah satu dari lelaki buruk rupa itu menutup pintu kamar. Mereka menyeringai dengan wajah mesum. Berkali-kali mereka mereguk ludah dan membasahi bibir. Menatap Hamidah dengan mata yang seolah enggan untuk berkedip.

"Sudah lama aku menunggu saat ini datang, Cantik. Menggauli pelacur paling mempesona, paling diincar. Walau sekarang kau bunting, setidaknya hargamu tidak lagi begitu mahal! Aku sudah patungan dengan saudaraku untuk bisa merasakan nikmatnya bercinta denganmu, Cantik. Puaskan kami malam ini. Berikan kami apa yang kami dambakan selama ini."

Hamidah memejamkan mata ketika dengan rakus dan penuh nafsu, kedua lelaki itu mulai begerilya di tubuhnya.

"Lakukan apa yang ingin kalian lakukan, tapi aku mohon, jangan sakiti tubuhku. Kasihani bayi yang kukandung."

Kedua lelaki itu tersenyum culas. Hamidah bukannya tidak tahu dengan dua pelanggan rumah bordir ini. Mereka terkenal temperamen dan suka main kasar. Hatinya sangat kecut, takut kalau sampai tubuhnya harus didera dengan pukulan yang tidak sanggup ia tahan.

"Akh, cemas kamu rupanya, Cantik. Justru kami tidak bernafsu kalau tidak melihatmu merintih kesakitan. Apalagi, aku ingin menyesap darah dari bibirmu yang pecah!"

Hamidah terpental ke kasur ketika sebuah tamparan kuat hinggap di wajahnya. Mulutnya terasa asin. Pipinya pun panas. Sekali, dua kali sampai berkali-kali tamparan dilayangkan kedua lelaki itu.

Pipinya terasa kebas dan sakit. Bibirnya benar-benar pecah. Kedua lelaki jahat itu berebutan mencium bibirnya. Perut HamAidah terasa mual membaui aroma napas kedua orang tersebut. Busuk dan ingin sekali Hamidah meludahi mereka.

Puas menampar Hamidah, mereka mulai melakukan kekerasan fisik di bagian tubuhnya yang lain. Remasan, pukulan membuat Hamidah memohon-mohon. Pada puncaknya, Hamidah harus merasakan dual penetrasi yang sangat menyakitkan.

Matanya sampai terbelalak saking perihnya. Napasnya megap-megap karena cekikan salah satu dari mereka.

Hamidah merasa ia akan mati malam itu. Terbayang wajah tua ibunya, mengucapkan ribuan maaf atas ketidakbisaannya menjaga diri.

Di ujung kesadaran, Hamidah menangkap gelak tawa dua lelaki itu setelah akhirnya semua terasa gelap.

Ia tersadar ketika tubuhnya terasa diguncang. Perlahan-lahan matanya terbuka. Terlihat langit yang kelabu. Telinganya menangkap deru mesin. Dengan susah payah ia mencoba duduk. Terkejut mendapati dirinya berada di dalam bak mobil pick up. Bersatu dengan beberapa ekor ayam yang terikat.

Matanya mencoba mengenali daerah yang ia lalui. Seketika matanya merebak. Ini jalan pulang. Jalan menuju kampung halaman. Hamidah menangis terisak-isak. Sesakit-sakitnya ia punya badan, lebih sakit lagi rasa hatinya.

"Entah ke mana akan aku sembunyikan rasa malu ini. Ibu, masih maukah engkau menerimaku? Aku pulang dalam keadaan berbadan dua. Akankah hidupku tambah susah, Bu? Ya Tuhan, takdir apa yang kau berikan? Kenapa begitu berat rasanya. Cabut saja nyawaku, Tuhan!" Hamidah terisak-isak dalam kegamangan hati. Dia sangat tahu bagaimana watak penghuni kampung. Mereka akan mendengar berita kehamilannya dan akan mengghibahinya berbulan-bulan. Ke mana pun Hamidah kelak melangkah, akan selalu jadi bahan gunjingan.

Akankah aku kuat menghadapinya? Batin Hamidah terasa ngilu. Mungkin saja ia kuat. Namun, bagaimana dengan ibunya? Usia tua harus diisi dengan peliknya kehidupan Hamidah. Ada ragu yang seketika menyergap. Sudah betulkah keputusannya untuk pulang ke kampung? Bukankah itu sama saja ia menggali kuburannya sendiri? Menyerahkan dirinya untuk dihina oleh penghuni kampung?

Kalau tidak pulang kampung, ia mesti ke mana? Apalagi dalam keadaan hamil begini. Bukankah ia akan tambah susah.

"Biarlah kutahan rasa sakit ini. Biarlah kucoba menghadapi semua yang akan terjadi. Dendamku harus terbalas. Lelaki durjana itu harus membayar mahal hasil perbuatannya. Tunggulah dari sekarang, Mas, kelak akan kukirim iblis ke rumahmu. Menghancurkan keluargamu dan membuatmu mati mengenaskan!" Hamidah mengusap perutnya yang mulai terlihat membuncit.

Sesaat mobil yang ia tumpangi berhenti. Jalanan sungguh sepi. Kiri kanan hanyalah kebun cengkeh dan kulit manis yang terlihat. Ia mendengar batuk kecil. Lalu sesosok tubuh keluar dari bagian depan. Dia berdiri di tepi jalan membelakangi Hamidah.

Terdengar bunyi kucuran air. Lalu desahan lega dari mulut lelaki itu. Ia berbalik dan terkejut mendapati Hamidah yang menatapnya tanpa ekpresi.

"Kamu sudah siuman?" Lelaki itu mendekat. Mata merahnya menatap Hamidah, sementara bibirnya menyunggingkan senyum.

"Kamu tenang saja. Aku akan mengantarkanmu sampai rumah. Ngomong-ngomong, aku Arif. Di kota tadi, aku terkejut mendapatimu ada di bak mobilku. Lalu dua orang pria mendatangiku dan menyuruhku mengantarkanmu pulang. Aku tidak tahu apa yang kamu alami. Jika tidak keberatan, kamu boleh pindah duduk ke depan. Lebih bersih dan tentu saja aku bisa memberimu minuman. Ayok." Lelaki bernama Arif berusaha seramah mungkin. Walau sempat ragu, Hamidah akhirnya memutuskan untuk pindah ke depan.

Dengan sudut matanya, Hamidah menatap lelaki di sampingnya itu. Taksirannya, lelaki itu berusia sekitar tiga puluh tahun. Dengan wajah yang bisa dikatakan cukup gagah. Memelihara kumis tipis dan jenggot yang tidak terlalu panjang. Cuma matanya memang terlihat memerah. Bisa saja karena jauhnya mengendarai mobil.

Hanya keheningan yang tercipta di ruang sempit itu. Hamidah mencoba membasahi kerongkongan dengan air kemasan yang diberikan Arif. Sementara Arif ragu untuk bertanya, kenapa perempuan di sampingnya itu terlihat babak belur.

"Kamu mau bercerita tentang apa yang terjadi?" Arif memberanikan diri bertanya. Hamidah meliriknya sekilas, lalu memejamkan mata.

"Walau aku bisa menduga, cuma menurutku kamu harus kuat. Hidup memang penuh dengan perjuangan. Selalu ada keindahan di balik musibah yang terjadi."

Hamidah mendengkus. Sangat terganggu dengan ucapan lelaki di sampingnya itu.

"Hidupku sudah hancur. Ceramah apa pun yang kamu berikan tidak akan bisa membuat hatiku membaik. Kamu tahu apa yang akan aku temui di kampungku nanti?"

Hamidah menatap tajam ke arah Arif. Lelaki itu jadi kikuk.

"Kesengsaraan! Kamu tahu apa yang aku bawa? Malu dan penderitaan! Semuanya gara-gara makhluk celaka di dalam perutku ini!"

Hamidah lepas kendali. Dia meraung sembari memukul-mukul perutnya. Mobil berhenti mendadak.

"Hei! Kendalikan dirimu! Kamu hanya akan menyakiti dirimu sendiri!" Arif meraih tangan Hamidah kuat. Mata mereka saling bertemu. "Dengar! Apa pun yang kamu alami, jangan membuatmu lemah dan rapuh. Jalan yang kamu ambil adalah pilihanmu sendiri. Apa pun yang terjadi, itu adalah resiko yang harus kamu hadapi!"

Hamidah tertawa terbahak-bahak. "Kamu tidak tahu bagaimana aku! Jangan coba-coba terlihat keren di depanku. Aku tidak butuh ceramahmu!"

Hamidah membuka pintu mobil lalu turun dengan cepat. Walau tubuhnya masih terasa sakit, ia paksakan untuk berjalan. Lebih baik aku menjauh dari orang yang hanya bisanya menggurui, batinnya sambil terus menarik langkah.

Namun, rasa perih di selangkangannya membuatnya terhenti. Dia melihat ke bawah. Cairan merah merembes.

Hamidah pucat.

"Tidak! Tidak! Kau tidak boleh mati, Nak! Tidaaak! Kau harus bertahan, Sayang. Tolong, jangan tinggalkan ibu."

Hamidah jatuh perlahan-lahan ke rerumputan kering. Arif yang melihat itu segera turun dari mobil. Mendekati Hamidah dengan khawatir.

"To ... long aku ...." Hamidah mencengkeram kaki Arif dengan kuat. Di saat itulah ia merasa sangat membutuhkan bantuan lelaki tersebut.

Dengan sigap Arif mengangkat tubuh Hamidah ke mobil. Perempuan itu mati-matian menjaga kesadaran. Dia masih merasakan darah keluar dari kemaluannya.

"Selamatkan anakku," desis Hamidah di antara rasa sakit yang mendera. Akhirnya ia kalah. Membiarkan kegelapan memberati matanya. Mengabaikan teriakan Arif yang panik luar biasa.

***

"Kamu sadar?"

Hal pertama yang Hamidah lihat adalah seraut wajah tampan yang menyejukkan hati. Lelaki itu mengucapkan syukur sembari menarik napas lega. Ia mengusap lembut kepala Hamidah.

"Aku di mana?" Matanya memeriksa kamar yang dipenuhi nuansa putih.

"Kamu di klinik. Syukurlah, kamu tidak apa-apa. Aku senang melihatmu sudah siuman."

Mengetahui dirinya di rumah sakit, Hamidah menangis. Pikirannya sudah menduga yang bukan-bukan.

"Aku kehilanga dia, bukan?" Ia mengelus perutnya lembut. Arif meraih jemari Hamidah, meremasnya pelan.

"Tidak. Dia aman."

Ucapan Arif membuat separuh nyawa Hamidah kembali. Ia memejamkan mata. Merasakan detak mungil di dalam perutnya. Jangan tinggalkan ibu, Nak.

"Aku akan menemanimu malam ini di sini. Besok pagi kita ke kampungmu. Setelah itu aku akan kembali ke kota. Aku berharap, kamu baik-baik saja. Bertahan dan kuatlah demi anakmu."

Hamidah tahu lelaki itu akan kembali berkhotbah. Ia memilih memejamkan mata. Berharap segera sampai di rumah dan bersembuyi dari dunia.

Aku harus kuat!

你也許也喜歡

Pernikahan Kontrak: Pengantin Pengganti

Beberapa menit sebelum pernikahannya, Jeslyn mengetahui bahwa calon suaminya hanya mengincar keuntungan yang akan didapat dengan menikahinya. Patah hati dan merasa dikhianati, dia memilih satu-satunya pilihan yang ada pada saat itu, yaitu untuk melakukan pernikahan kontrak dengan pria yang bisa ia temukan, atau jika tidak, kekayaan keluarganya akan jatuh ke tangan musuh. … "Tuan, tolong, maukah Anda menikahi saya?" Dia bertanya padanya. Seorang pria yang dia lihat masuk ke kamar kecil tempat pernikahan. 'Dia pasti salah satu tamu,' pikirnya. Maverick terkejut dengan proposal itu. Dia melihat Jeslyn mengerutkan dahi ketika dia menoleh untuk menatapnya. Jelas dia ketakutan padanya, namun dia menenangkan diri, siap untuk melompat ke misteri di hadapannya. "Ini akan menjadi kontrak pernikahan. Kita akan bercerai setelah satu tahun," katanya. Dia juga memerlukan seorang wanita untuk anak nakalnya, jadi dia menjawab, "Deal." Tanpa sepengetahuannya, dia baru saja membuat kesepakatan dengan setan termanis yang pernah ada. ... Dia adalah mimpi buruk negara M, negara di mana kejahatan memerintah. Dia adalah kelinci kecil yang dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang. Membunuh lalat? Tidak, dia belum pernah melakukan itu sebelumnya. Namun, terpaksa menjadi istri iblis, dia tidak punya pilihan selain melepaskan kepribadiannya yang palsu. Kelinci kecil apa? Siapa bilang dia tidak bisa menginjak jari-jari tangan seorang pianis dengan tumitnya dan pura-pura seperti tidak bermaksud melakukannya? Ha, selebriti ini ingin memainkan kartu kasihan? Apakah mereka ingin mendapatkan simpati masyarakat? Nah, mengapa lagi dia disebut 'kelinci kecil'? Bukankah itu karena dia terbaik dalam berakting imut? Apakah tidak ada yang memberi tahu teratai putih ini yang ingin menyelam ke tempat tidur suaminya bahwa dia mencuri jiwanya ketika dia menampar anak nakal itu?

Hassy_101 · 现代言情
分數不夠
501 Chs

Clara (Wanita Simpanan)

PERINGATAN! Novel ini terdapat konten dewasa dan sedikit kekerasan. Harap bijaklah memilih bacaan. Novel ini tidak diperuntukan bagi usia -20 tahun. Terbisa hidup mewah, membuat Clara terbiasa melihat segala sesuatunya dari sisi uang. Baginya, tak ada kecantikan tanpa uang, tak ada kebahagiaan tanpa uang, bahkan tak ada kehidupan tanpa uang. Bahkan dirinya rela menjadi wanita simpanan dari pria kaya raya hanya demi menunjang kehidupan mewahnya. Tugasnya hanya cukup menghangatkan ranjang pria itu ketika pria itu datang menemuinya. Sedangkan dirinya bebas memakai uang pria itu kapanpun dia menginginkannya. Bahkan semua fasilitas mewah pun dia dapatkan dari pria itu. CLARA (WANITA SIMPANAN) SEASON II. Dipertemukan kembali di sebuah pesta setelah bertahun-tahun tak bertemu, membuat Bram dan Clara mengalami masalah yang akhirnya membongkar status hubungan keduanya yang selama bertahun-tahun tak pernah terendus oleh siapapun. Lantas, mungkinkah keduanya dapat bersatu kembali, memulai kisah baru yang tak lagi membuat keduanya tersakiti? CLARA (WANITA SIMPANAN) SEASON III Kehidupan terus berlalu, anak-anak Clara dan Bram pun sudah tumbuh dewasa. Di mana salah satunya sudah ada yang menikah, yaitu Gabriela Anastasya Sasongko (Cerita Briel ada di novel Crazy Wife Vs Cold Husband masih di Webnovel) Tepat beberapa tahun setelah Gabriela menikah. Dua pemuda tampan yang saat ini mengambil alih memimpin perusahaan Abraham Sasongko yang tak lain adalah Antonio Sasongko dan Leonardo Sasongko yang mana mereka adalah putra dari Abraham Sasongko dan Clara Wibisono. Mereka awalnya menjalani kehidupan mereka dengan normal. Namun, seiring berjalannya waktu, keduanya mulai diterpa masalah yang mana melibatkan hati. Pria pun memiliki hati, bukan? Ada saatnya mereka tak hanya memakai logikanya saja. Antonio, harus menerima kenyataan ketika kekasihnya memilih pergi mengejar impiannya dan meninggalkan Antonio di tengah cinta Antonio yang begitu melekat terhadap wanita itu. Lantas, akankah Antonio kembali menerima wanita itu, setelah wanita itu kembali? Sementara itu, masalah pun tak luput menghampiri Leonardo, di saat masalah menghampiri sang kakak, Antonio. Dirinya pun dihadapkan dengan masalah yang tak kalah rumit. "Are you serious?" pekik Leonardo ketika dirinya melihat sebuah benda pipih di tangannya yang diberikan oleh seorang wanita yang berpenampilan begitu sederhana. Bahkan jauh dari kriteria wanita yang Leonardo sukai selama ini, di mana Leonardo menyukai wanita yang cantik serta berpenampilan seksi. Melihat benda pipih bergaris merah berjumlah dua garis tersebut, membuat Leonardo merasa syok. Bagaimana bisa dirinya begitu ceroboh sehingga membuat seorang wanita mengandung benihnya? Lantas, apa yang akan terjadi setelah itu? Mungkinkah Leonardo akan mempertanggung jawabkan perbuatanya? Bagaimana jadinya, jika Bram dan Clara mengetahui masalah yang menimpa putra bungsunya tersebut? Note: Untuk Clara (Wanita Simpanan) Season III ini. Hanya akan fokus pada Antonio dan Leonardo. Briel nggak akan muncul di season III ini, ya. Dia punya cerita khusus di Novel Crazy Wife Vs Cold Husband. Follow media sosialku; IG: @dania_zulkarnaen FB: Mahdania

Mahdania · 现代言情
5.0
455 Chs

Istri Jenius si Miliarder

Dunia Scarlett runtuh ketika dia dicampur obat dan dipaksa menikah dengan janda kaya yang sangat tua, yang memiliki lima anak. Mencoba melarikan diri dari masalah yang nampaknya tidak bisa dihindari, dia menerima tawaran pernikahan kontrak selama satu tahun untuk pria misterius tersebut. Dia berjanji ini akan mengeluarkan dia dari masalah pernikahan yang ditentang dengan paksa. Dia menerima tawaran tersebut. Jika semuanya lancar, dia akan menjadi wanita bebas dan mandiri dalam satu tahun ... Namun, banyak hal yang mengambil giliran yang tak terduga. Pernikahan kontrak membuat kehidupan Scarlett terasa seperti dia sedang menaiki rollercoaster. Campuran kegembiraan dan antusiasme, diteror neraka, dan surganya yang bahagia. Bersiaplah untuk cerita yang menawan yang akan membuat Anda terpikat dari awal hingga akhir, mengurai rahasia enigmatik dari kehidupan Scarlett. ******* Hanya orang gila yang akan menerima tawarannya. Dan sekarang ini, dia tidak termasuk dalam kategori itu. Pikirannya masih waras. "Tolong jangan salah paham. Saya hanya mencoba membantu diri saya sendiri. Dan pada saat yang sama membantu Anda." Scarlett semakin bingung. "Saya tahu masalah saya rumit. Tapi, aku rasa menikah dengan pria yang baru saja kukenal, tanpa cinta, terasa aneh..." katanya. "Ini bukan pernikahan sungguhan, tetapi pernikahan kontrak yang bisa Anda atur untuk keuntungan Anda. Dan juga milikku." Scarlett mendengarkan dengan diam; di dalam hatinya, dia terkejut dan agak bingung. Xander menyilang lengan di atas dada sambil menatap mata Scarlett. Dia melanjutkan, "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya akan membantu Anda, dan pada saat yang sama, Anda akan membantu saya. Saya tidak perlu menjelaskan apa masalah saya. Tapi, saya menjamin Anda, jika Anda setuju untuk melakukan pernikahan kontrak dengan saya, maka masalah Anda akan terpecahkan. Jadi, apa pendapatmu!?" Scarlett tidak terburu-buru untuk bicara. Dia perlahan mengangkat kepala dan berkata, "Jadi saya bisa memasukkan klausul apa pun yang saya inginkan dalam kontrak?" Pria itu mengangguk, berkata, "Selama itu tidak menyakitiku." Dia menawarkan jabat tangan kepada Xander, "Oke. Kau dapat mengatasi!"

PurpleLight · 现代言情
分數不夠
540 Chs

Setelah Bercerai, Keluarga Besar yang Berkuasa Menyambutnya Kembali ke Rumah!

Setelah Tan Ming hamil, suaminya menyerahkan surat cerai padanya. Dua puluh tiga tahun yang lalu, Tan Ming masih merupakan anak yatim piatu yang tidak ada yang menginginkan. Orang tua angkatnya mengadopsinya dari panti asuhan karena mereka kesulitan memiliki anak sendiri. Namun, nasib sial Tan Ming tidak berubah karena hal itu. Dalam waktu satu bulan, ibu angkatnya hamil. Setelah adiknya, Tan Si, lahir, Tan Ming menjadi orang yang paling tidak disukai di keluarga. Sejak kecil, dia harus mengalah pada Tan Si dalam segala hal. Orang tuanya hanya menyukai Tan Si karena Tan Ming bukan anak biologis mereka. Tiga tahun lalu, Keluarga Tan memaksanya menikah dengan seorang pria yang koma demi kepentingan bisnis mereka. Selama dua tahun penuh, Tan Ming hidup sebagai seorang janda. Hingga setahun yang lalu, ketika suaminya yang koma tersebut bangun secara tidak terduga, Tan Si jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Kali ini, Tan Ming memutuskan untuk tidak mengalah lagi. Dia dengan tegas berusaha memutus hubungan dengan Keluarga Tan. Namun, dia tidak menduga bahwa pada akhirnya dia akan dihadapkan dengan surat cerai. Untuk kepentingan anak-anak dalam kandungannya, Tan Ming dipaksa oleh suaminya untuk menandatangani surat-surat tersebut. Ketika anak-anaknya lahir, ayah biologis mereka sedang menemani wanita lain untuk tes kehamilan. Saat dunia Tan Ming berada dalam kegelapan terdalam, kerabat kandungnya muncul. Mereka adalah keluarga yang sangat kaya hingga Keluarga Tan pun memandang mereka dengan hormat, dan mereka menyambutnya kembali ke rumah! Setelah kembali ke rumah, dia tidak lagi menjadi anak yang tidak diinginkan. Tidak hanya dia memiliki orang tua yang memanjakannya, tetapi dia juga memiliki tiga saudara laki-laki yang sangat memperhatikannya! Kemudian, mantan suaminya menyesali keputusannya dan datang untuk meminta maaf secara langsung. "Tetap jauh dari hidupku," kata Tan Ming.

JQK · 现代言情
分數不夠
485 Chs

評分

  • 全部評分
  • 寫作品質
  • 更新穩定度
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景
評論
哇! 如果您現在填寫評論,您將會是第一個評論的人!

鼎力相助