Ryan berjalan lunglai menuju rumahnya. Kehilangan Nana membuatnya begitu terpukul.
Ia ingin bertemu dengan ibu. membiarkan ia memelukku sehingga melupakan kejadian menyedihkan ini...."
Tetapi sekali lagi aku dipermainkan oleh takdir. Yang menungguku bukanlah ibu. Tetapi suster aneh yang sedang menyapu pekarangan rumahku..."
dan anak Perempuan yang seumuran denganku..."
Kenapa mereka ada dirumahku.....?
Dimana ibu...?
Suster itu berhenti menyapu ketika menyadari kehadiran ku. Dia tersenyum dan hanya mendekatiku..."
"Selamat datang Ryan..."
sapa nya tersenyum hangat. Ryan hanya bingung mematung. kenapa suster ini tau namaku ...?
Dan apa apaan ini mana ibu , ayah dan adik ku....?
Seharusnya mereka menunggu ku dan sekarang memelukku untuk menenangkan ku..?
suster itu memelukku dan memberikan suasana hangat pada tubuh ku..
Bukan itu bukan ibu. Aneh aneh?!!
"Lepaskan kenapa kau disini...."
Tanya ku dingin mendorong suster yang kuanggap tiba tiba memelukku itu.
Suster itu mengaduh ketika tubuhnya menyentuh tanah. Anak perempuan itu segera meraih suster itu dan menatap tajam ke arahku..."
A-apaaan dia siapa dia , Orang aneh ini tiba tiba memelukku . Sangat wajar bukan aku mendorongnya..."
Tetapi tatapan gadis berambut pendek itu menatap tajam kearah ku..."
"Masih untung ibu mau mengadopsi mu tau"
teriaknya membantu suster itu berdiri.
Aku mematung, Maksud nya apa mengadopsi..?
aku bukankah punya keluarga punya ibu dan ayah...?
Lalu kenapa kalian mengadopsi ku..."
suster itu hanya menyendu melihatku mendengar kebenaran nya. ia menyuruh anak satu-satunya itu diam.
"maaf Ryan, sekarang suster akan menjadi ibu barumu...."
seru suster itu hanya tersenyum tipis . Ia tau akan sangat sulit bagi Ryan menerimanya.
"ma-maksudmu apa sih dasar sinting!!'
"kau tidak bisa mengantikan ibuku...??!'
teriak Ryan masuk kedalam rumahnya. Apa apaan ini dasar orang asing tolol . Sejak kapan dia punya ibu baru...?
Sudah tau ia punya ibu yang baik ,keluarga yang baik. Ia tidak butuh keluarga baru.
Tetapi Ryan hanya tercengang melihat surat dari orang tuanya. dan ia perlahan masuk kedalam kamar.
"maaf Ryan, mungkin ini mendadak tetapi ibu akan menikah lagi di luar negeri. dan ibu tidak boleh berhubungan lagi denganmu..."
Surat itu membuatnya begitu sedih. Jadi ibu nya akan meninggalkan nya gitu..?
Siapa pria yang berusaha memisahkan nya dari ibu...?
Dasar Takdir brengsek. Nana yang kau ambil dan sekarang keluarga ku.
Tuhan kau kejam sekali, aku tidak akan pernah memujamu lagi..."
Tekad Ryan dia menangis dan perlahan tertidur di sofa tempat ia membaca itu.
Ia sudah terlalu lelah untuk menerima kenyataan ini. Berat sekali..."
Anak perempuan itu hanya menatap datar soda ibunya. Ia masih tidak percaya akan tinggal bersama anak kasar itu.
"ibu benar benar , kenapa ibu mau mengadopsi nya sih..?"
ketu anak cantik itu menatap ibunya berharap tidak jadi mengadopsi Ryan.
"nak, Rana sudah besar kan . kasihan dia kehilangan 2 orang sekaligus...harap maklum saja yan Rana .."
seru suster mengelus kepala Rana dengan lembut. Rana hanya bisa mendengus kesal.
"baik tapi kalau ia menyakiti ibu lagi., Rana akan melindungi ibu..."
seru Rana menguatkan tangannya..Suster itu hanya tersenyum. Rana gadis satu ini ia memang susah sekali menerima seseorang. Sejak ayahnya meninggalkan mereka.
Dan ibunya mulai berusaha keras menghidupi mereka. Rana ingin melindungi ibu..."
Suster dan Rana pun masuk ke dalam rumah. Ini rumah yang akan mereka tinggal Li. Suster itu ingin mengadopsi Ryan. ia tau betul masalah yang dihadapi Ryan sangat berat..."
Bahkan mungkin ia tidak akan bangkit lagi.."
Suster dan Rana menatap Ryan yang terlihat tertidur pulas di ruang tamu. Wajahnya menenang disitu..."
Suster itu hanya tersenyum kecil lalu pergi memasak makan malam.
Sedangkan Rana hanya mengikuti ibu nya melirik sedikit sosok Ryan yang kini tertidur pulas.
"huh, ibu masak saja sendiri..."
Ucap Rana pasrah ia meninggal kan ibunya dan berjalan ke arah Ryan.
ibu nya itu hanya menatap senang..., mereka akan menjadi saudara yang baik..."
Tentu saja Rana masih kesal saat Ryan mendorong ibunya yang tidak bersalah. Tetapi mendengar ryan sudah melalui masa masa yang sulit. Sepertinya Rana akan menerimanya.... "
Rana menutupi tubuh Ryan , semua bebannya terasa sangat berat tampak dari wajahnya.."
"huh , dasar jangan merepotkan ibu..."
Jengel Rana dan berjalan menjauh dari Ryan membantu ibunya.
Ryan merasakan sesuatu yang sangat hangat menutupi seluruh tubuhnya.
Sangat hangat....serasa melepaskan semua beban pikirannya selama ini...."